-IAM 12-

65 3 1
                                    

Vote bentar
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Tu kan Kita telat!!"
Keluh Azura yang saat ini masih duduk manis di atas montor Ibra.

Seperti yang sudah direncanakan kemarin malam, kalau mereka akan berangkat sekolah bersama.

Ibra sudah sejak pagi-pagi buta menunggu Azura di depan gerbang rumahnya yang masih tertutup rapat. Bisa saja Ibra membukanya dan masuk kedalam tapi itu tidak dilakukannya. Ibra terus menunggu diatas montor kesayangannya. Sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 07.15 Azura keluar dengan wajah terkejutnya melihat Ibra yang telah menunggunya.

Bisa dipastikan kalo mereka telat karena siapa? Tapi yang marah siapa?!

"Terus Lo mau masuk gak nih?" tanya Ibra. Ibra mau cari aman nya aja, takut si Azura malah tambah marah.

Azura cukup lama memikirkan hal ini.

"Emm.. Kita bolos aja!!" kata Azura penuh semangat.

"Kok gitu sih" protes Ibra. Langsung dibalas dengan manyunan bibir Azura.

Ingin sekali Ibra menghabiskan bibir itu sekarang juga.

"Yaudah dong bisa biasa aja gak tuh bibirnya. Entar Gua khilaf lagi nih" langsung saja satu pukulan mendarat di punggung Ibra. Dan tawa Ibra memecahkan suasana saat itu.

Setelahnya Ibra segera mengengas montor trail nya pergi dari depan gerbang sekolahan.

Sejak tadi tak ada yang mau mulai pembicaraan antara mereka berdua. Hanya hening yang menemani perjalanan tanpa tujuan ini.

"Ini Kita mau kemana sih?" celetuk Azura yang sebenarnya telah dipendamnya sejak tadi.

"Lah daritadi Gua nungguin maunya Lo!!"

"Emm.. Kita nonton aja. Ada film yang baru hari ini!" minta Azura dan langsung diindahkan oleh Ibra.

Sejak di dalam mall tadi Azura sangat antusias. Tampak jelas dari raut mukanya.

Di luar bioskop Ibra hanya menunggu Azura yang tengah ribet pesan makanan sembari menunggu waktunya.

"Ibra! Ayo masuk" panggil Azura dari kejauhan. Dari jauh Ibra hanya tersenyum melihat tingkah Azura.

"Bra, itu kenapa ya kok-" niat Azura untuk bertanya tentang film yang sedang mereka tonton.

"-Kok malah tidur sih ni curut" lanjut Azura yang sempat terhenti tadi karena melihat Ibra yang tengah tidur pulas di kursi nya.

Belum ada setengah jam film diputar dan entah sejak kapan Ibra tertidur seperti ini. Tanpa disadari Azura sejak tadi terus memerhatikan Ibra.

Udah kayak Papa kalo kek gini. Pasti tidur kalo diajak nonton. Gumam Azura pelan, tak terasa air keluar dari matanya dan jatuh membasahi senyuman Azura.

Tak mau larut terlalu lama, Azura kembali meneruskan menontonnya. Sesekali Azura mengecek keadaan cowok yang tengah tertidur pulas itu. Azura berusaha menjaga suaranya agar tak menggangu tidur Ibra yang terlihat letih. Entah apa yang membuatnya seperti ini. Batin Azura.

I A M - must not injuredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang