Yoojung memijit pelipisnya terus menerus sejak tadi. Atau sejak dirinya baru saja mendapatkan teguran atau lebih tepatnya amarah dari sang Produser-nim nya.
Yoojung bekerja di sebuah perusahaan program musik tv mingguan. Dia menjabat sebagi asisten produser yang baru saja dia dapatkan 3 bulan lalu. Sebenarnya sudah sering kali PD-nim nya itu mengomelinya atau mengatakan sesuatu yang tidak mengenakkan tentang nya namun menurut Yoojung hari ini lah yang paling membuat kepalanya pusing.
"Jika saja aku yang memiliki perusahaan ini akan aku potong leher si Jaehyun itu, dasar menyebalkan!", Omel Yoojung sambil meneguk soju nya untuk kesekian kali.
"Berhenti minum bodoh, atau aku yang akan memotong lehermu agar berhenti minum. Aku tidak sudi jika harus menyeretmu pulang nantinya", Eunha, senior sekaligus sahabat wanita satu-satunya Yoojung itu memperingatkan. Pasalnya dia tahu kebiasaan Yoojung saat gadis itu mabuk. Benar-benar menyusahkan. Yoojung hanya mendelik tajam pada Eunha.
"Salahkan saja si Jaehyun itu, kenapa pula dia meminta me-renovasi panggung rusak dalam waktu 1 hari. Dia pikir aku mesin?! Padahal kita masih mempunyai panggung lain yang lebih baik kan. Seenaknya saja! Lagipula siapa yang meminta hal aneh seperti itu! Aku akan mencekik siapapun pencetus ide itu", Yoojung semakin kesal saat mengingat bagaimana wajah tampan dan bibir tebal Jaehyun memarahi nya.
"Yang aku dengar Jaehyun PD-nim disuruh oleh seorang manager dari grup band baru. Mereka bilang grup itu isinya idol yang sudah mempunyai grup tersendiri. Seperti sebuah 'sub-grup' mungkin, entah lah aku tidak tahu apa istilahnya", Yoojung tampak tidak begitu tertarik dengan apa yang dikatakan Eunha, namun dirinya tetap mendengarkan.
"Jadi mereka yang akan melaksanakan debut besok? Aku ingin lihat seperti apa mereka sampai-sampai PD bangsat itu terlihat khawatir sekali. Eonni, aku harus segera menyelesaikan pekerjaan ku. Aku pergi", Yoojung meninggalkan Eunha saya setelah dirinya membayar tagihan minum mereka malam itu.
Diwaktu yang sama, 4 orang pria tengah berkumpul dalam satu ruangan, setelah berjam-jam waktu mereka habiskan untuk berlatih mempersiapkan debut mereka sebagai sub-grup untuk pertama kalinya.
"Akhh...ini melelahkan. Padahal aku sudah debut dan sering latihan, tapi kenapa tetap saja melelahkan", Yugyeom, pria bertubuh tinggi itu meminum air mineral nya yang tinggal setengah itu.
"Itu karena kau terlalu sering mengeluh bodoh, dan aku bosan mendengar keluhan mu", salah satu temannya, Mingyu pun melakukan hal yang sama.
Sedangkan dua pria lainnya tampaknya tidak tertarik dengan percakapan kedua temannya itu memilih diam. Namun, itu tidak berlangsung lama saat salah satu dari mereka mulai berbicara.
"Bagaimana dengan panggungnya? Apa sudah kau urus? Mereka tidak keberatan kan?", Eunwoo, pemuda tampan itu menyeka keringat yang mengalir diantara pelipisnya dengan handuk kecilnya yang dibagian ujungnya tertera nama lengkapnya 'Cha Eunwoo'.
"Tentu saja tidak, aku sudah memaksa mereka dengan mengatakan bahwa agensi ku akan me-report acara tv mereka jika tidak melakukan apa yang aku minta. Aku yakin mereka tidak akan bisa menolak", senyum jahil terlihat jelas di wajah pemuda bernama lengkap Jungkook itu. Sedangkan Eunwoo hanya menggeleng kepalanya maklum. Dia hafal seberapa 'nakal'nya temannya ini.
"Boleh aku pinjam handukmu? Punyaku tertinggal di mobil", tanya Jungkook pada Eunwoo saat melihat handuk Eunwoo dan saat itu memang keringat telah berubah menjadi air mancur. Begitu banyak mengucur dari tubuhnya.
"Tidak, ini bekas keringat ku. Tidak mungkin aku harus berbagi denganmu"penolakan Eunwoo itu membuat Jungkook kesal. Memangnya apa salahnya jika mereka berbagi keringat?
"Kau jangan berlebihan tuan Cha, itu hanya handuk. Nanti akan aku bersihkan jika kau tidak mau menggunakan handuk bekas keringat ku. Lagipula apa salahnya berbagi?", Jungkook mendelik tajam, sedangkan Eunwoo terlihat tidak peduli dengan perkataan Jungkook.
"Kalau begitu akan aku ambilkan yang lain, aku bawa dua", ujar Eunwoo sembari bangun dari duduknya.
"Tidak-tidak, itu terlalu lama. Aku perlu sekarang", Jungkook menarik baju bawah Eunwoo, menahan pemuda tampan itu pergi.
"Ya atau tidak sama sekali? Aku tidak ingin berbagi handuk ini dengan mu atau dengan yang lain. Hanya aku yang boleh dan bisa menggunakan nya, handuk ini berharga bagiku!", Eunwoo memukul tangan Jungkook yang ada di bajunya.
"Baiklah-baiklah, terserah kau saja. Memang berapa harganya sampai-sampai kau begitu menyayanginya. Apa di handuk itu ditaburi bergram-gram emas? Atau kau mendapatkan nya dari orang yang kau sukai? Hah,, dasar!", Jungkook menggerutu selagi Eunwoo mengambil handuk untuknya.
Eunwoo yang mendengar perkataan Jungkook terdiam sebentar, lalu mengambil handuk yang tersampir dilehernya itu.
Tangannya mengelus pelan ukiran namanya yang terjahit sangat rapi, jahitan itu adalah jahitan tangan. Dan tangan yang menjahit itu adalah orang paling penting di hidupnya. Atau lebih tepatnya 'pernah' menjadi orang penting dalam hidupnya.
Eunwoo kembali ketempat nya semula setalah mengambil handuk lainnya, lalu melemparkannya tepat ke wajah Jungkook.
Jungkook tentu saja kesal, namun dia diam saja dan lebih memilih menghapus keringat yang ada diwajahnya dahulu.
Namun, tentu saja tidak peduli.
Perkataan Jungkook sebelumnya membuat Eunwoo mau tidak mau memikirkan kembali masalah terbesar nya. Pikirannya hilang entah kemana. Dirinya tentu saja selalu diam disaat teman-teman nya sibuk bercanda.
Beginilah dirinya sejak beberapa tahun lalu, sejak memutuskan untuk meninggalkan seseorang yang dia sayangi demi menuruti egonya. Ingin rasanya Eunwoo mengulang segalanya, dan memperbaiki kesalahannya dimasa lalu.
Namun, sepeti kebanyakan orang mengatakan
'nasi yang sudah jadi bubur, tidak akan pernah kembali seperti sedia kala'
Mengingat hal itu membuat Eunwoo meringis pelan, lalu matanya terpejam kala cairan hangat mulai mengaburkan penglihatan nya.
"Aku merindukan mu seperti orang bodoh!"
Mulai sekarang akan saya hitung jadi hari pertama saja up, dan tunggu chapter selanjutnya 1 Minggu kedepan.
Dan untuk chapter start itu seharusnya saya kasih foto, namun karena sinyal tidak mendukung jadi menyusul saja. Saya yakin kalian semua kenal siapa saja castnya kan?
Maafkan dulu keserakahan saya karena membuat cerita baru lagi, padahal yang lainnya masih on going.
Terima kasih karena sudah meluangkan waktu kalian, dan happy reading.
Voment ✔✔🌚🌚
07 Desember 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
So I Married My Anti-Fans [END] (✔)
Fanfiction(Choi Yoojung x 97 lines) Seperti kebanyakan orang mengatakan "Jangan terlalu membenci seseorang, jika kau tidak ingin berakhir jatuh cinta padanya"