Selama seharian penuh Yoojung bersama dengan Jaehyun. Mereka menghabiskan waktu bersama dengan berpergian kemana saja, ketempat yang secara random mereka temukan. Selama seharian pula Yoojung merasa jika atasan nya itu tak se-menyebalkan seperti biasanya. Bos nya itu hanya terus mengikuti permintaan nya tanpa menyela atau protes, dan selama seharian pula Yoojung dapat melupakan Jungkook.
Yah, Yoojung sepertinya harus berterima kasih banyak pada Jaehyun karenanya ia bisa melupakan setidaknya satu hari pemuda idiot bergigi kelinci itu. Termasuk tunangannya yang gila itu.
Ketika Yoojung mengingat wajah angkuh Lucy, Yoojung reflek menyumpah serapah entah pada siapa didalam hatinya. Selama hidupnya, ia belum pernah bertemu seorang dengan kepribadian menyebalkan seperti itu, bahkan lebih menyebalkan dari Jaehyun. Ah, ya Yoojung lupa. Gadis itu sama menyebalkan nya dengan Jungkook.
"Ada apa dengan wajah mu itu?", Jaehyun yang tengah mengemudi melirik Yoojung melalui ujung matanya, mereka dalam perjalanan pulang dan Jaehyun mengantar Yoojung ke tempat tinggal sementara nya.
"Tidak, hanya saja aku tiba-tiba teringat sesosok mahluk menyebalkan", Yoojung berusaha meredam kekesalannya dengan menatap keluar jendela mobil Jaehyun. Jaehyun tersenyum melihat tingkah gadis itu, entah sudah berapa banyak ia mengukir senyum di bibirnya hari ini.
Yoojung sebenarnya merasa malas untuk pulang, ia ingin sekali menyinap di rumah Suyeon, atau Eunha kalau tidak Younghoon. Karena sungguh ia tidak ingin bertemu dengan Jungkook, apalagi bertemu si penyihir gila.
Yoojung terus melamun sampai ia tak sadar ia sudah sampai di dorm Jungkook. Bahkan saat Jaehyun telah mematikan mesin mobilnya, gadis itu tidak sadar.
"Ingin menginap dimobilku?", Tegur Jaehyun, namun gadis itu sama sekali tak merespon, ia terlalu tenggelam dalam pikirannya.
Tidak ada cara lain, Jaehyun akhirnya dengan senang hati mendorong kepala Yoojung dengan jari telunjuknya hingga membuat kepala sang gadis terantuk kaca mobil tersebut.
"Awww!! Hey, kenapa mendorong kepala ku?!!", Yoojung melihat pada Jaehyun yang tengah tersenyum geli, ia menggosok keningnya yang berdenyut.
"Kalau tidak seperti itu, memangnya kau akan sadar dari lamunan mu? Kita sudah sampai, dan kau masih disini? Sana masuk! Sudah larut", Jaehyun melepas seat belt nya, ia lalu keluar dari mobilnya tanpa menunggu Yoojung.
Yoojung mendengus kesal, ia dengan mulut yang mengoceh entah apa membuka seat belt nya sendiri, lalu keluar dari mobil Jaehyun dengan mata mendelik kesal pada atasannya itu.
"Kau tahu kan ini sudah larut, lalu kenapa kau tidak pulang saja?!!", Yoojung berteriak disamping Jaehyun, namun pemuda itu hanya terdiam sambil memndang lurus kedepan.
Yoojung yang tak melihat respon apapun dari Jaehyun itu mengernyitkan keningnya heran, ia lalu mengikuti arah pandang Jaehyun.
Mata Yoojung sukses membuat kala ia mendapati sesosok pemuda yang ia hindari seharian penuh. Lengannya tengah diapit oleh gadis penyihir yang ia benci.
Mata elang Jungkook menatap dalam pada Yoojung, dan Yoojung tak dapat mengartikan tatapan macam apa yang sedang Jungkook tujukan padanya. Dan Yoojung pun tak dapat melihat jika tangan Jungkook mengepal erat disisi tubuhnya.
"Wah, ternyata kau bersenang-senang ya seharian ini? Kemana saja kau?", Jungkook beralih menatap Jaehyun yang memasang wajah tenangnya dengan tajam seakan Jaehyun itu adalah musuhnya.
"Peduli apa kau?! Mau aku pergi kemanapun tidak ada urusannya denganmu!", Jawab Yoojung kesal ketika ia melihat gadis disamping Jungkook menampakkan senyum remeh nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
So I Married My Anti-Fans [END] (✔)
Fanfiction(Choi Yoojung x 97 lines) Seperti kebanyakan orang mengatakan "Jangan terlalu membenci seseorang, jika kau tidak ingin berakhir jatuh cinta padanya"