Sebelas

848 115 38
                                    

Yoojung benar-benar akan mengutuk seorang bernama lengkap Jeon Jungkook jika ia tak ingat dia masih ingin memiliki pekerjaan. Seharusnya Yoojung tak bisa percaya begitu saja saat Jungkook dengan senang hati menawarkan untuk berbagi kamar dengannya.

Yah, mereka memang berbagi kamar. Tapi tidak dengan kasur, dan dengan tidak manusiawi nya Jungkook menyuruh Yoojung untuk tidur di lantai yang dingin sedangkan dirinya tidur dengan nyaman diatas kasur yang empuk dan hangat. Apakah pemuda kelinci idiot itu melupakan jika saat ini adalah musim dingin? Bahkan penghangat ruangan dikamar itu tak mampu menepis rasa dingin yang menusuk tulang. Walaupun Yoojung ia berikan selimut, itu tetap saja terasa dingin karena ia tidur di lantai dingin itu langsung tanpa alas apapun.


Dan imbasnya, saat bangun pagi ia merasakan sakit pada pinggulnya. Bahkan ia masih terlalu muda untuk mengeluhkan sakit 'encok'.

"Kau tak apa nona Choi? Wajahmu terlihat pucat", Tanya Mingyu saat mereka sedang sarapan bersama, tentu saja dengan Eunwoo yang memasak.

"Hmm? Aku tidak apa-apa, hanya saja pinggul ku terasa seakan patah gara-gara manusia idiot satu ini", Yoojung menuding Jungkook yang sedang memakan sup nya tanpa bersalah. Yoojung mendengus melihat itu.

"Jangan bilang kalau Jungkook menyuruhmu untuk tidur dilantai? Hey,, tidak mungkin kan", Yugyeom mengambil telur gulungnya lalu memakan itu sambil masih menatap Yoojung.

"Sayangnya, kau benar. Si idiot satu ini memang telah kehilangan otaknya, bisa-bisanya dia menyuruh seorang wanita tidur dilantai tanpa alas apapun. Tidakkah dia tahu kalau disaat malam udara sangat dingin", Yoojung dengan malas menyuapkan makanan ke mulutnya, ia tidak berselera makan pagi ini. Entah karena apa, padahal hampir semua makanan yang Eunwoo masak adalah kesukaannya.

"Kau kan hanya menumpang disini, pendek. Jadi terima saja oke. Dan kau tahu, tinggal disini tidaklah gratis", Yoojung berani bersumpah jika ia benar-benar membenci ekspresi Jungkook saat ini.

"Maksudmu?", Yoojung menatap bingung, sedangkan Jungkook tersenyum miring.

"Menjadi upik abu tidak terlalu buruk bagimu", jawab Jungkook santai, membuat Yoojung membelalakkan matanya.

Yoojung tidak tahu apa yang ada didalam otak si idiot itu, namun Yoojung benar-benar tak habis pikir dengan cara pikir pemuda gila itu. Yoojung marah, ia marah karena pemuda itu hanya memandang nya rendah. Memangnya serendah itukah dia? Rendah yang Yoojung maksud disini adalah harga diri, bukan tinggi badan.

Yoojung berdiri sambil mengangkat gelasnya yang berisi air, lalu sekian detik kemudian ia melempar isi yang ada didalam gelas tersebut tepat didepan wajah Jungkook.


Byurrr....




Dan wow, wajah Jungkook yang sebelumnya belum ia basuh itu kini telah basah dengan sempurna. Bahkan sampai membuat Mingyu dan Yugyeom bertepuk tangan. Sedangkan Eunwoo diam-diam dalam hati mentertawakan wajah Jungkook yang terlihat begitu merah saat ini.

"Nice catch!!", Ujar Mingyu dan Yugyeom bersamaan

"Upss, maaf. Reflek tanganku memang buruk. Mereka akan berbuat sesuka hati saat hatiku memburuk. Terlebih karenamu!", Yoojung membanting gelas yang ada ditangannya dimeja. Sedangkan Jungkook menatap kesal pada Yoojung.

"Kau akan menyesali perbuatan mu hari ini nona Choi", tiba-tiba saja aura di ruangan itu menjadi tidak enak. Eunwoo yang bahkan tadinya menyukai saat Yoojung dan Jungkook saling berujar kebencian kini diam seribu bahasa. Bahkan hanya untuk bernafas saja ia takut.

"Ya, aku menyesal. Menyesal karena mempercayai mu dan berharap banyak padamu tuan Jeon", setelah itu Yoojung pergi begitu saja dari sana, nafsu makannya benar-benar hilang.  Ia harus berangkat kerja, setidaknya ia akan melupakan sesuatu yang sangat menganggu pikirannya itu.

So I Married My Anti-Fans [END] (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang