Delapan

902 130 21
                                    

Younghoon mendesis dingin saat ia melihat siapa orang dibalik masker itu, tangannya ia kepalkan.

Eunwoo, pemuda itulah yang membuat Younghoon geram. Eunwoo hanya menatap Younghoon dengan perasaan bersalah.

Yoojung tiba-tiba terdiam ditempatnya, tubuhnya menegang dan bergetar hebat. Sumpit yang berada ditangannya terjatuh menimbulkan suara dentingan yang cukup mengambil perhatian teman-teman nya.

"Kau kenapa Jung?", Jaehyun dibuat bingung dengan Yoojung yang tiba-tiba terdiam disampingnya. Yoojung tak menjawab.

"Apakah kedatangan kami menganggumu nona asisten produser?", Mingyu ikut menatap aneh pada Yoojung, sebenarnya ini kedua kalinya ia melihat gadis tersebut bersikap seperti ini. Yang pertama saat mereka bertemu di ruang tunggu saat mereka akan debut.

"Ti-tidak", suara Yoojung tercekat di tenggorokannya, tangannya yang ada diatas meja bergetar hebat. Younghoon yang melihat itu langsung menggenggam tangan sahabat nya, seperti yang biasanya ia lakukan.

Jungkook melihat itu, ia melihat bagaimana Yoojung terlihat seperti saat mereka ada diruang tunggu. Reaksi yang sama.

"Kau bawa prozac nya?", Yoojung menggeleng, Younghoon hanya bisa menghela nafas dalam.

"Younghoon, apa dia..?", Jaehyun menggantung kalimat nya dan Younghoon yang mengerti hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Jaehyun.

"Kau kenapa Yoojung?", Suyeon juga ikut khawatir saat melihat juniornya itu tiba-tiba menjadi aneh. Eunha yang berada di meja lainnya menghampiri Yoojung.

"Kita pulang saja oke", Yoojung menggeleng menolak ajakan Eunha, Younghoon menatap Yoojung tak mengerti.

"Aku baik-baik saja sungguh", Yoojung mengusap air matanya yang sempat mengalir lalu mencoba menenangkan dirinya sendiri, namun sebelah tangannya masih digenggam oleh Younghoon.

"Mau apa kalian kemari?", Younghoon berujar dingin tanpa mengalihkan pandangannya pada Eunwoo dengan tajam.

"Tentu saja ingin makan, memangnya apa yang bisa orang lakukan di restoran selain makan", seakan tak peduli dengan apa yang baru saja terjadi, Jungkook kembali menjadi dirinya sendiri. Menjadi orang yang paling mengesalkan.

"Kalau begitu cari tempat lainnya, kenapa kau malah duduk disini dan membawa bajingan ini?", Tanpa ragu-ragu Younghoon menunjuk Eunwoo, membuat teman-teman nya bingung.

"Kau tidak lihat tempat ini penuh, dan bajingan ini adalah temanku", seakan melupakan jika mereka tidak hanya berdua, kali ini Younghoon menunjukkan tatapan mengintimidasi nya pada Jungkook, namun hanya dibalas pandangan remeh dari Jungkook.

"Sudahlah Younghoon, biarkan mereka duduk disini. Lagipula memang tempat ini begitu penuh", Jaehyun akhirnya menjadi penengah, ia tahu tak seharusnya ikut campur namun tidak baik jika mereka bertengkar di tempat umum seperti ini.

"Ini makanlah, pak Jaehyun yang mentraktir", Dokyeom menyodorkan ke empat pemuda yang baru saja bergabung itu daging yang baru saja dia panggang.

"Terima kasih", ucap Mingyu dan Yugyeom bersamaan dan mereka ikut makan dengan nikmatnya.

Yoojung jadi semakin diam sejak itu, ia hanya terus meneguk alkohol tanpa peduli dengan daging yang tadi begitu menggugah selera nya.

Eunwoo yang melihat itu makin merasa bersalah, sefatal itukah keputusannya sampai membuat gadis yang pernah ia sayang atau mungkin masih ia sayangi itu terlihat begitu menderita.

Tak jauh beda dengan Eunwoo, Jungkook pun melakukan hal yang sama. Ia sama sekali tak tertarik pada makanan nya, ia hanya tertarik pada objek didepannya itu.

Begitu banyak pertanyaan dikepalanya kala melihat gadis yang baru beberapa hari ini ia kenal terlihat begitu menyedihkan. Ia pun meneguk soju nya.







Waktu menunjukkan jam 10 malam, makanan mereka sudah habis sejak tadi. Kini hanya tinggal beberapa dari mereka yang mabuk akibat pengaruh alkohol kecuali tiga orang pria yang sama sekali tidak tekena dampak dari minuman keras itu.  Mereka saat ini sedang melihat aneh pada gadis yang kini wajahnya memerah dan mabuk itu.

"Ehey....kenapa ini habiss..huuuu", Yoojung, gadis itu merengek kala gelasnya kosong juga botol-botol soju dihadapannya telah habis. Ia telah menghabiskan empat botol soju, dan hal itu membuat ketiga pria yang sedari tadi sibuk menonton dirinya menggeleng heran.

Yoojung kembali mencari soju lainnya, namun dengan cepat ditahan oleh Jaehyun.

"Berhenti minum atau kau kupecat?!", Ujarnya saat Yoojung mengambil botol soju miliknya. Yoojung hanya mengerucutkan bibirnya kesal.

"Dasar kau atasan jelek! Kejam! Jahat!", Makinya tanpa sadar, Jungkook tertawa kala melihat tingkah gadis itu.

"Apa dia selalu seperti ini ketika mabuk? Memaki orang?", Yoojung yang mendengar itu kini mengalihkan pandangannya pada Jungkook. Ia menatap benci pada pemuda itu.

"Kau diam saja idiot! Aku benci dirimu", maki Yoojung lagi.

"Kita harus membawa nya pulang, dia akan semakin gila jika berada disini", usul Jaehyun, dan dibalas anggukan setuju oleh Jungkook dan juga Eunwoo.


Jaehyun, Jungkook dan Eunwoo memanggil beberapa taksi untuk mengantarkan para anggota Jaehyun pulang. Untung saja ia tahu alamat para karyawan nya.

"Lalu bagaimana dengan gadis ini? Aku tidak tahu alamatnya", tanya Jaehyun, sebenarnya dia ingin sekali mengusulkan untuk membawa gadis itu ke apartemen nya, namun anggap dianggap seperti apa dia nanti jika dia mengatakan hal itu.

"Aku tahu dimana rumahnya, biar aku yang membawanya pulang", usul Eunwoo saat melihat Yoojung yang kini menelungkup kan wajahnya dimeja.

"Kau tahu? Bagaimana bisa?", Jungkook yang tengah memapah Yugyeom juga Mingyu itu sedikit terkejut dengan apa yang Eunwoo katakan.  Jaehyun pun tak kalah terkejutnya dengan Jungkook.

Tak mau peduli dengan reaksi kedua orang itu, Eunwoo berjalan menghampiri Yoojung. Ia berjongkok disamping Yoojung.

"Jung, ayo pulang", mendengar ada yang memanggilnya, Yoojung mendongak. Matanya yang setengah terpejam itu menatap Eunwoo.

"Hei Cha Eunwoo, kau akhirnya kembali", tanpa ia sadari, ia memeluk Eunwoo dengan eratnya, hal itu kembali mengundang tatapan heran dari kedua orang yang masih sadar.

"Kenapa lama sekali, kau bilang kau pergi sebentar", Eunwoo makin merasa bersalah mendengar perkataan mabuk dari Yoojung, ia pun ikut memeluk Yoojung.

"Jangan pergi lagi", racauan Yoojung itu mampu membuat seorang Eunwoo meneteskan air matanya, sungguh ia beranggapan kalau dirinya adalah orang yang paling bodoh dari siapapun.

"Tidak, tidak akan pernah. Ayo pulang", Eunwoo melepas pelukannya pada Yoojung, ia lihat mata gadis itu terpejam dengan wajah yang basah. Ia tahu Yoojung habis menangis, dan hal itu membuat hati Eunwoo terasa sakit. Ia mengusap pelan wajah gadis itu, lalu menggendong Yoojung.



























Tbc...

Bodo amat, lagi pengen double up :')

Maafkn typo dan kegajean yang parah :')

12 Januari 2018

So I Married My Anti-Fans [END] (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang