Dua puluh empat (End)

1.1K 101 51
                                    

----"Maaf menganggu, Yoojung seseorang menunggumu!", Baru saja Jaehyun akan melayangkan umpatan yang ia tahan sejak tadi, lagi-lagi harus ia telan bulat-bulat kala dari ambang pintu muncul Chris.

"Siapa?", Yoojung menoleh pada Chris, menunggu jawaban atas pertanyaan nya.

"Jungkook!", Ah sepertinya Tuhan telah merencanakan segalanya.

Sial!

Yoojung tiba-tiba gugup saat Chris mengatakan bahwa Jungkook datang ingin menemuinya.

"Jae, bagaimana ini?!! Dia datang menemui ku!!", Ujar Yoojung gelisah, sedangkan Jaehyun lagi-lagi menatap Yoojung datar.

"Ya itu hal yang bagus kan. Lagipula, cepat selesaikan masalah mu dengannya. Kalian berdua itu hanya sedang salah paham saja", Yoojung menggeleng, ia tak setuju dengan perkataan Jaehyun.

"Tidak Jae, jika aku bertemu dengannya semakin pertahanan ku selama satu minggu ini pasti akan runtuh semua. Sia-sia saja aku berusaha untuk marah padanya, aku tidak bisa marah padanya", Jaehyun entah untuk keberapa kali memutar bola matanya malas.

"--ohh..ataukah kau mau membantu ku Jae?", Raut wajah Yoojung yang tadinya suram itu seketika berubah cerah, dan itu membuat Jaehyun takut melihat matanya berbinar.

"Membantu apa?"

"Memastikan apakah Jungkook menyukai ku atau tidak"

"Kau serius?", Jaehyun mengerutkan keningnya.

"Tentu saja, kau akan mendapat balasan yang setimpal karena telah membantuku"

"Haa,, baiklah. Memangnya aku punya kesempatan untuk menolak", dan Jaehyun dengan mudahnya memenuhi keinginan Yoojung.






Jungkook tau jika yang ia lakukan memang telah berlebihan. Namun, haruskah Yoojung membuatnya cemburu? Matanya terasa panas ketika melihat kemesraan antara Jaehyun dan Yoojung yang sedang mengamati berbagai macam jenis bunga.

"Ya ini namanya bunga aster. Mereka ada berbagi jenis dan warna. Yang ini aster ungu, itu putih, kuning, merah muda, dan merah. Mereka cantik bukan, mereka terlihat seperti bunga matahari. Namun bagian tengahnya lebih kecil", jelas Yoojung pada Jaehyun. Ini adalah bunga kesekian yang mereka temui. Jaehyun begitu kagum pada Yoojung yang ternyata mengetahui jenis bunga.

"Jangan kagum begitu, aku memang menakjubkan", seakan tahu apa isi pikirannya, perkataan Yoojung itu membuat Jaehyun tertawa. Ia mengelus surai pekat Yoojung yang terhempas angin itu pelan. Memastikan jika dikepala Yoojung tidak terdapat paku.

Dan, dibelakang mereka. Ada seseorang yang lagi-lagi sedang menahan amarahnya. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat.

"Haruskah si Jaehyun itu mengelus kepala nya?! Siapa dia berani melakukan hal itu pada Yoojung!!", Jungkook berujar kesal sambil mencabuti kelopak bunga aster yang tadi ia cabut. Bunga yang malah, dan Eunwoo merasa bersalah padanya.

"Dan siapa juga kau berani marah?"

"Eitt.. kau bukan kekasihnya", Jungkook mendengus kala Eunwoo memotong kalimat nya bahkan ketika ia belum mengatakan apapun.

"Begini saja Jungkook, lebih baik kau ajak dia bicara baik-baik. Minta maaflah secara tulus dan jangan bertele-tele. Yakinkan Yoojung kalau kau benar-benar menyukainya", perkataan Eunwoo itu membuat Jungkook terdiam.

"Haruskah?", Eunwoo dengan cepat mengangguk yakin.

Jungkook membuang nafasnya "sepertinya aku harus melakukannya. Aku tidak ingin menyesal lagi. Terimakasih bung"

"Tidak masalah, semoga kau beruntung", Eunwoo duduk diatas rerumputan. Ia lalu membaringkan tubuhnya berbantal tangannya dibawah kepala.

"Oh, ya. Apakah kau sudah menyerah pada Yoojung? Kau menyetujui aku bersamanya?", Eunwoo menutup matanya ketika Jungkook bertanya.

So I Married My Anti-Fans [END] (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang