9. Midnight

4.1K 617 9
                                    

[ Sudut Kota Jakarta ]

Kedatangan Lisa, Jennie, dan Rose di area midnight car  menjadi sebuah perhatian sendiri ketika ratu balap itu kembali menginjakkan ke arena setelah sekian lama.

Mereka bertiga tampak duduk di meja bar, mengobrol ringan sebelum ketiganya turun ke bawah. Waktu masih menunjukkan pukul 11.25. Dan mereka masih berada didalam bar.

"Lama gak keliatan lo bertiga," Hanbin dan Bambam menghampiri mereka. Duduk di dua kursi kosong yang melingkari meja bar tersebut.

"Sibuk sekolah, udah masa masa mau UAS juga" ujar Rose mewakili menjawab. Tak lama toyoran dari Lisa menghampiri kepala Rose. "Sibuk remed iya" celetuknya yang mengundang tawa mereka.

"Jadi gimana? Ada komplotan lawan main tar?" tanya Jennie memainkan kunci mobilnya.

Hanbin mematikan rokoknya yang mulai menipis, "Ada, Sehun. Chanyeol. Satu lagi yang cew—

"5 menit lagi pertandingan coy" ujar seseorang membubarkan pembicaraan mereka. Lisa dan ketiga temannya bergegas keluar bar dan menuju arena.

Beberapa asap knalpot memenuhi arena tersebut. Tampak Chanyeol dan Sehun sudah berada didalam mobil. Kedatangan Sehun dan Chanyeol menjadi perhatian khusus juga.

Pasalnya, Chanyeol adalah mantan Jennie.
Jennie duduk di samping kursi kemudi. Sementara Lisa duduk di kursi kemudi yang akan mengikuti pertandingan midnight car ini. Rose berada di belakang.

"Woi sat! Taruhannya apa" teriak Jennie menatap kearah luar kaca jendela sampingnya. Terlihat sehun yang mengendalikan mobilnya, dan Chanyeol yang duduk disamoing kursi kemudi.

"Lo balikan sama Chanyeol. Dan gua jadian sama Lisa. Mobil, sama atm lo semua aman" ujar Sehun yang dibalas dengan kikikkan Chanyeol.

Lisa mengumpat, "Brengsek"

Sirkuit mendadak menjadi ramai. Orang orang turub membanjiri arena, dengan alasan melihat pertandingan ketika sang ratu balap kembali turun ke bawah. Atau melihat pertandingan sengit yang jarang terjadi?

Tak lama.

Jihyo berdiri di tengah-tengah mobil mereka. Diantara Lamborghini milik Lisa, dan Ferarri milik sehun.

"Welcome for Midnight Car 2018, yell kita tau apa jadinya kalau sang ratu midnight turun ke sirkuit? But, sekarang kita mulai ragu nih kalau lawannya dewa racing nih! So, jangan lama lama. Capailah garis finish dengan selamat. Bersiap? One, two, Three. GO!!"

Lisa menginjak gas sekuat tenaga, tidak memberi kendor sedikitpun, berusaha di urutan pertama dengan darah kemenangan yang harus ia dapatkan.

Mengingat bahan taruhan yang dikatakan Sehun tadi cukup membuat dia sedikit was was. Bukan karena segepok uang, atau satu item mobil ferrari yang biasanya ia dapatkan setelah menang pertandingan.

Kini ia harus berhadapan dengan Sehun. Raja billiard yang cukup membuat luka kecil di ingatannya.

"Awas aja lo kalah, gua botakin lo sampai palalu ikut tepos" ujar Rose yang duduk dibelakang mengingat bahan taruhan yang cukup membahayakan.

Mobil Sehun tampak berusaha mensejajari posisi Lisa. Perlahan mendekat kan mobilnya yang hendak terhimput dengan mobil Lisa, "REM LIS!" teriak Jennie menyadari trik yang digunakan Sehun.

DUG!

"Persetan jidat gua, bangsat" umpat Lisa.

Lisa mengerem pelan, tidak menurunkan kecepatannya. Namun ia berada di posisi kedua. "AH SETAN GUA GAMAU KALAH TAR GUA BOTAK" ujar Lisa kesal menambah kecepatannya. Ia berusaha mengimbangi gerakan mobilnya dengan kecepatan yang ia tambahkan.

Berhasil menyalip mobil Sehun dan menjadi terdepan. Setidaknya berada terdepan sampai garis finish. Lisa adalah Lisa, gadis dengan ego tinggi dan kemauan yang harus ia capai bagaimana pun caranya.

"100 meter lagi  coyy, buruan ah botak" ujar Jennie menatap spion, posisi Lisa sudah sangat dekat dengan posisi mobil Sehun.

Tak henti sampai disitu, garis finish sudah menjemput mereka. Tanpa menurunkan kecepatan. Lisa berusaha membanting stir ke tengah, agar ia menutup akses salip menyalip dibelakang.

Mereka bertiga menghela nafas dan keluar dari mobil setelah melewati garis finish.

Sorak sorai semakin ricuh, bersamaan dengan mobil Sehun yang sekarang juga sampai di garis finish.

"Good job girls, tapi gua gaakan nyerah buat dapetin lo" ujar Chanyeol menunjuk Jennie secara terang-terangan.

"Thanks, buat perjuangan gua buat balik sama lo ga sampai sini aja" Sehun memberikan kunci mobil beserta kartu kredit miliknya dan milik Chanyeol kearah Lisa.

Dan sekarang Lisa masih berpikir. Bagaimana nasib jidatnya?

+++

Jungkook kembali menelpon seseorang, entah berapa kali. Ponsel yang dihubungi tidak menyahut. Ia duduk didepan kursi ruang tamu, mengacak rambutnya kesal.

"Lisa bego, angkat kek" ujarnya merutuki sambil menatap username di ponsel miliknya, Titisan Miper begitu kontak Lisa yang tertera di ponsel Jungkook.

Ia kembali menghubungi Jimin, tak lama nada tersambung mulai terdengar, ia menghela nafas lega. "Jim, Rose bisa lo hubungi?"

"Bisa, tapi udah jam setengah 11 an tadi. Dia sama temen temennya lagi di midnight car"

Jungkook terduduk kembali, raut wajahnya terlihat sangat lelah. "Lo biarin Rose kesana?"

"Ya kaga lah bego njing. Gua juga barusan hubungin dia sampe 999+ panggilan. Lo nyari Lisa ya?"

Jungkook mengangguk samar, "Kagak. Gua suruh nanyain posisi anak paski aja. Barusan disuruh Kak Taeyong. Kaga boleh kecapekan karena besok paski ada latihan fisik"

"Udah ya gua mau tidur" ujar Jungkook mematikan ponselnya. Ia beranjak ke kamar. Entah apa, ia gelisah.

Ia menggulir ponselnya, mengetik pesan singkat yang ditujukan kepada Lisa.

Titisan Miper

Me
Jangan kecapekan sat.
Besok latian paski. Siapa tau lu dihukum lagi.

Sudut Kota JakartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang