12. Other side

3.9K 595 7
                                    

+++

Mereka mengunjungi club malam yang biasa mereka datangi setelah menunggu Jimin mengantar Rose. Mereka masih berada di depan gedung club.

"Anjir, PJ tuh kemana, ngajak nonton kek, gausah ke club segala" ceramah Jungkook yang memang jarang sekali menginjakkan kaki di club, kecuali ada perkumpulan Bangsad Boys.

"Alah, gausah sok suci, lo kelinci buntel" ujar Seokjin yang langsung merangkul pundak Jungkook dan membawa Jungkook masuk kedalam Club.

"Lo pesen minum apa aja, tar gua bayarin" ujar Jimin membuat mereka kegirangan dan menuju meja bar. Sementara Jungkook terduduk di kursi bersama Jimin.

"Lo kaga?" tanya Jimin membuat Jungkook menggelengkan kepalanya.

"Lupa ya lo? Biasanya gua kalo ke club bawa air mineral dari rumah?"

Jimin tertawa terbahak-bahak. Jungkook mencebikkan bibirnya, "Ahahahah, masih begitu lo sampe sekarang?"

Jungkook menggeram kesal kepada Jimin. "Yaiyalah babon"

Tak lama mereka datang, dengan membawa dua botol Bloody Mary kearah Jimin dan Jungkook.

"Lo kaga coba kook? Ini rendah alkohol" ujar Rapmon membuat Jungkook menggeleng. Ia memilih memainkan handphonennya.

Suga menuangkan botol kedalam cocktail miliknya, "Lo cemen amat buset kook, gue malah keingetan tiga serangkai yang minum ampe hangover"

Jungkook mengedikkan bahu, "Sorry ya gua anak baek baek, bukan gada moral"

Taehyung yang sedang meneguk minumannya tersedak karena ucapan Jungkook, "Mulut lo ya njing dijaga"

"Emang gua ngomong apa? Bener kan gada moral?"

"Udah nyet! Itu yang dikursi pojok sebelah sono? Bukannya Jennie ya?" ujar Namjoon menunjuk dua gadis di meja pojok.

Suga menyipitkan mata, "Eh anjing, iya woi! Sama Lisa juga"

"Hangover berat dah tu kayaknya" ujar Jimin menatap pergerakan keduanya.

Tanpa babibu mereka menghampiri meja bar tersebut. Mereka berinisiatif mengantar mereka pulang sebelum terjadi apa apa karena terlalu lama di club. Apalagi pakaian yang Lisa dan Jennie kenakan memang minim sekali.

"Jennie biar pulang sama gue" ujar Suga yang langsung menggendong Jennie ala bridal style.

"Lisa sama gue"

Taehyung dan Jungkook bertatap tatapan. Jungkook langsung menggendong Lisa. Ia menatap Taehyung sejenak,

"Lisa pulang nya sama gue, sekali lagi gue liat lo nganterin Lisa pulang sekolah kayak tadi. Lo tau sendiri berhadapan sama siapa"

Jungkook berlalu membawa Lisa dalam dekapannya. Meninggalkan beberapa tuaian pertanyaan dari mereka.

"Eh buset? Mereka pacaran ye?" tanya Jin yang dibalas kedikkan bahu dari namjoon.

"Sabar ye tet, ujian emang gaada yang mudah" ujar Jimin menepuk pundak Taehyung.

+++

Jungkook mengendarai mobilnya, membelah jalanan dengan kecepatan tinggi. Tiba tiba ia memberhentikan mobilnya karena lampu lalu lintas. Ia menatap gadis disebelahnya.

Beberapa pikiran menghantui Jungkook. Apakah Lisa berpikir untuk masa depannya sendiri? Apakah Lisa berpikir ke orang tuanya? Apakah ia egois?

Jungkook melajukan mobilnya kembali, berhenti disebuah rumah bernuansa putih dengan gaya elegan. Ia membawa Lisa kedalam rumah.

"Permisi! Permisi!" Jungkook berteriak, sembari bergerak membetulkan posisi tangannya yang dirasa tidak nyaman.

Lalu pintu rumah Lisa terbuka, menampilkan sosok wanita paruh baya dengan keriput di wajahnya, bisa ia simpulkan. Itu adalah asisten rumah tangga Lisa.

"Astaghfirullah, Ini non Lisa nya habis ke club lagi den?" tanya Bi Arum.

"Iya bik, boleh saya antar ke kamarnya? Kamarnya dimana ya bik?"

Jungkook memang pernah mengantar Lisa ke rumahnya sebelumnya. Tapi ia langsung bertemu ayah Lisa, dan ia diminta untuk pulang saat itu.

"Oh sini sini Den" Bi Arum menunjukkan kamar Lisa yang berada di lantai dua.

Jungkook mendorong pintu bercat abu abu yang ditunjukkan Bi Arum. Sementara Bi Arum sendiri turun membuatkan teh hangat.

Kamar minimalis bernuansa abu abu, dan hitam itu langsung menarik perhatian Jungkook. Ia meletakkan Lisa hati-hati.

Biasanya seorang perempuan lebih memilih warna feminin untuk kamarnya, berbanding terbalik dengan Lisa, yang memilih warna gelap.

"Ini den, teh angetnya" ujar Bi Arum meletakkan dua gelas teh hangat.

"Terima Kasih bi, ngomong ngomong. Keluarga Lisa kemana bi? Rumahnya sepi amat"

"Tuan dan Nyonya emang jarang den pulang kerumah. Pulang bentar pagi, sore udah balik. Sering sebulan engga balik ke rumah den" terang Bi Arum.

"Em, maaf bi, orang tua nya Lisa? Cerai?" tanya Jungkook hati-hati. Ia menatap Lisa yang tengah tertidur. Ia benar benar tidak menyangka.

"Belum den, tapi setiap pulang atau pun ketemu. Ribut terus, dan kadang non Lisa dulu sering dijadikan bahan pelampiasan kedua orang tuanya. Bisa dibilang, Non Lisa trauma, dan dia jadi nakal kayak sekarang den"

Jungkook terdiam, ia menelan bulat bulat dan mengingat kata pedas yang ia lontarkan tadi. Beberapa pikiran negatif tentang Lisa.

Dan semuanya.

Sudut Kota JakartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang