II. 7 One Night Stand

6K 463 25
                                    


Warn!!! Hehe

+++

Jungkook membawa beberapa bungkusan dari bbq. Diluar dugaannya, ternyata Seorin, mantannya. Mengenal Lisa, yang dulunya merupakan teman semasa SMP nya. Mereka berdua terlihat cukup akrab. Seorin sendiri tak menyangka bahwa Jungkook adalah kekasih Lisa.

"Mau nginep lagi?" tanya Lisa merebahkan tubuhnya sambil menikmati udara dingin dari AC.

Jungkook mengangguk, kemudian ikut merebahkan tubuhnya disamping Lisa, memainkan jari jemari gadis itu. "Ngapain lu?" kekeh Lisa.

"Gak, gapapa. Latihan genggem tangan lu aja, biar ga kaku pas pelaminan" ujar Jungkook tertawa. Lisa menjitak kepala Jungkook pelan.

"Gembel,"

"Gombal kali" uajr Jungkook membenarkan ucapan lisa.

Lisa menyentil dahi Jungkook. Kali ini membiarkan Jungkook masih memainkan jemarinya.

"Goodnight," ujar Jungkook mulai memejamkan matanya. "Sweet dream," lanjutnya masih memejamkan mata.

Lisa menahan gemas kepada pria yang berstatus kekasihnya itu, kini Jungkook membuka matanya, "I Love You," lanjut Jungkook lagi menarik senyumnya.

Jungkook mendekatkan wajahnya ke Lisa, Lisa memejamkan mata. Mencoba menetralisir degup jantungnya, seakan ingin melompat.

Chup,

"Ngapain lo?" tanya Jungkook menahan tawa. Ia baru saja mencium pipi Lisa saja. "Lo mikirnya gue mau cium dimana ha?" tanya Jungkook semakin cecar mengerjai Lisa.

"Jungkook!" Lisa membuka matanya, ia menatap malu Jungkook yang kini tertawa keras melihatnya.

"Apa sayang?" Jungkook tertawa, Lisa memerah menahan malu.

"Gue mikir--

Chup,

Kali ini di bibir,

Di bibir? Seriusan di bibir?

Oh no.

"TIDUR LO DI KURSI!" ujar Lisa menendang Jungkook sampai terjatuh. Jungkook meringis, memegangi tangannya yang terbentur di lantai.

"Yah, gajadi one night stand nih gue" gerutu Jungkook.

"PULANG LO ANJER!"

Naas, Lisa melemparinya guling.

Gagal pemirsa:(

+++

Jennie masih berkutat dengan laptopnya, ia menghubungi pihak endorsement dan media yang akan mempublikkan Perusahaan Leo Corp. Itu pun ia diusulkan oleh Lisa. Dan benar saja, manager dari Media tersebut akan mempercepat proses promosi mulai besok.

Jennie tersenyum lega, ia juga terkekeh mengingat Kai yang baru saja menelepon dirinya karena ia antusias saat sejumlah orang asing datang meminta tanda tangan hitam diatas putih bahwa Leo Corp akan bekerja sama dengan Megantara's Management

Drrtt... drrtt..

agusayang is calling,

Jennie buru-buru mengangkat panggilan dari Suga. Ia juga sangat antusias, rencananya dia akan bercerita mengenai titik terang dari permasalahan Perusahaan naungannya.

"Baby, honey, sayang, bebeb, umumu" ujar Jennie sengaja memanja-manjakan nada bicaranya. Namun diluar ekspetasinya.

"Bacot, ada maunya kan lu?" ujar Suga disebrang telepon.

Jennie menekuk wajahnya, "Su'udzon, gue itu mau cerit--

"Halah, cerita apaan? Upin ipin tamat kuliah? Apa cerita pada jaman dahulu?"

Jennie menggigit bantal kesal, rasanya ia ingen meraup wajah Suga dengan kuku panjang miliknya.

"Dengerin duluu!" sentak Jennie.

Suga berdecak, "Udah ya, telponannya nanti, gue lagi otw ke rumah lu soalnya. Udah jangan marah marah, ceritanya ditunda dulu. Love you babe, aku bawa ketoprak pengkolan kesukaanmu nih"

Jennie tersenyum.

Selalu, ada saja perilaku manis Suga dibalik ucapan ketusnya yang terkadang menusuk hati hingga pankreas. Seolah, ia adalah kejutan terindah yang pernah Jennie miliki 7 tahun ini,

"Love you to, my Chili Man"

+++

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sudut Kota JakartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang