II. 4 Promises

3.3K 472 12
                                    

Kedua netra mereka bertemu, netra yang berkata rindu. Tapi mereka menyangkalnya, bahkan tatapan hangat Jungkook dulu, semakin sirna tergantikan dengan netra tajam yang sekarang nyalang seolah membalaskan dendam.

Lisa sendiri terdiam sepersekian detik. Menatap sosok didepannya dengan tatapan tak percaya.

"Kenapa? Kaget lihat gue?" Jungkook mendorong tubuh Lisa yang mematung didepan pintu kedalam apartemen, kemudian ia menutup pintu tersebut dengan kakinya.

"KEMANA LO SELAMA INI! KENAPA LO HARUS BALIK SEKARANG?" Jungkook mencengkal pergelangan tangan Lisa, sangat erat sampai uratnya muncul di kulit Jungkook.

Lisa meringis kesakitan, "Kook-- sakit" ujarnya mencoba melepaskan tangannya yang sekarang memerah karena dicekal.

"Lo mikir gak sih? Perasaan gue gimana Lis?" Cekalan tangan Jungkook tiba-tiba melemah, buliran air mata jatuh di pipi lelaki itu. Lisa yang terkesiap sontak langsung memeluk Jungkook. Membiarkan Jungkook menumpahkan air mata di pundaknya.

"Maafin gue," ujar Lisa.

"Kasih gue kesempatan" lanjut Lisa yang sekarang meneteskan air matanya. Ia melepas pelukannya, Jungkook masih menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

Keduanya saling diam sampai Jungkook mendudukkan diri di sofa. Ia memijit keningnya, perasaan cinta dan rindunya, seolah masih kalah dengan ego serta emosi kali ini.

"Kalo lo bicara soal hati, gue terpaksa Kook pindah ke Thailand dulu" Lisa melanjutkan bicaranya, ia ingin menjelaskan bagaimana dulu ia juga tersiksa saat menjalankan perintah ayahnya untuk ke Thailand.

"Setelah kita terakhir ketemu, terakhir makan bareng. Sepulang itu, gue gak nemuin siapa siapa dirumah. Papa, Bi Arum, gaada dirumah. Tiba tiba gue dapat kabar dari Hyunjin. Mama kecelakaan, dia meninggal waktu itu juga"

Lisa menitikkan air matanya, tak sadar Jungkook ikut terkejut mendengar penuturan Lisa.

"Iya, gue gaada pilihan waktu itu. Selama gue hidup, gue gapunya hubungan baik sama kedua orang tua gue. Mereka sibuk, gue gapeduli. Tapi waktu itu, gue ngerasa, gue harus bayar semua sikap gue selama ini dnegan nurutin amanat Ayah gue ke Thailand"

Lisa menghela nafas, "Gue sama tersiksanya Kook, ayah ngirim gue ke Thailand untuk sekolah bisnis. Disana gue dibantu Hyunjin juga. Salah kalau presepsi lo, gue sama Hyunjin nikah. Bukan"

"Gue pergi ke Thailand berat hati. Gak cuma lo, Jennie sama Rose juga ga gue kasi tau kepergian gue waktu itu"

Jungkook mendekap Lisa yang sekarang terisak pelan, menyalurkan rindu yang sekarang masih menggebu.

"Lis, boleh janji sama gue?"

Lisa mendongak, menatap Jungkook.

"Apa?"

"Jangan pergi lagi buat kedua kalinya"

"Iya" ujar Lisa.

"Sama satu lagi"

Lisa mendengarkan Jungkook serius,

"Gue boleh ga nginep disini? Diluar hujan, males pulang"

"Kampret kook,"

Sudut Kota JakartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang