26. Keputusan

3.6K 450 9
                                    

Setelah keadaan berangsur baik,

Lisa kembali dihadapkan sebuah masalah, dimana ia sedang duduk di meja makan, bersama kedua orang tuanya. Membicarakan ahli waris perusahaan, warisan atau segalanya yang memang diperuntukkan untuk Lisa seorang, karena Lisa anak tunggal.

"Perusahaan papa di Thailand, sudah atas nama kamu nantinya, kalau kamu tidak mengurusi perusahaan papa disana, siapa lagi?" Megan memberikan sebuah map coklat berisi tentang pemindahan kekuasaan perusahaan serta jabatan yang 100% diperuntukkan Lisa.

Lisa menghela nafas, "Aku pindah ke Thailand?"

Kesya mengelus punggung Lisa, "Ini yang terbaik buat masa depan kamu,"

Lisa masih memiliki banyak keinginan yang belum dicapai di masa mudanya, sekarang ia harus dihadapkan oleh sebuah bisnis? Ia juga masih ingin memiliki banyak waktu liburan, dan sebagainya.

"Aku belum lulus, minggu depan UKK" jelas Lisa berharap kedua orang tuanya paham.

Megan menarik senyumannya, senyumannya bijaksana, ia berpikir, ia akan memberikan sedikit keringanan untuk Lisa, "Setelah naik kelas, kamu ke Thailand, kamu melanjutkan sekolah disana, sekolah international yang khusus mengajarkan kamu untuk berbisnis"

"Iya, Lisa pertimbangkan,"

+++

"Oy, nyet" Jungkook menepuk jidat Lisa. Nasi goreng didepannya hanya didiamkan begitu saja sampai dingin, Lisa sedari tadi melamun, memikirkan bagaimana ia mengatakan semuanya kepada Jungkook.

Sekarang Lisa tidak mempunyai waktu lagi, ia harus membicarakan sekarang juga.

Iya,

Harus.

"Ehm, lo percaya sama gue ga kook?" tanya Lisa menatap manik hitam itu lekat, ia menatap manik itu dengan sendu, nantinya ia akan merindukan manik hitam itu juga, merindukan pemiliknya.

"Iya, kenapa emang?"

Lisa memainkan jarinya,

"Lo percaya kan? Gue masih sayang sama lo?" tanya Lisa lagi membuat Jungkook mengangguk. "Iya,"

Lisa menarik nafas,

"Selesai ukk, gue mau ke Thailand, lo mau nunggu?"

Jungkook kembali menatap manik hazel milik Lisa, mencari kebohongan disana. Nihil, Lisa serius saat ini juga. "Kenapa?"

"Gu- gue, disuruh sekolah bisnis disana, warisan ayah gue juga ada disana, gue harus kelola itu sampai nanti, gak tau kapan"

Lisa menutup mukanya dengan kedua tangan.

"Lo boleh, tinggalin gue selama gue pergi kook," Lisa menarik senyumnya.

"Maksud gue, kenapa lo ga percaya sama gue?" ulang Jungkook membuat senyum Lisa luntur.

"Gue bakal nunggu lo, Lis, semangat!"

Jungkook mengusak rambut Lisa saat itu, ia kembali sibuk dengan makanannya, tidak memperdulikan perasaan Lisa yang kini berubah menjadi senang.

Sangat senang,

Mereka tidak sadar, bahwa takdir dan waktu mempermainkan mereka. Mereka tak sadar, ini pertemuan mereka terakhir disini, di Jakarta. Kota penuh sejarah yang berhasil membuat keduanya berada dalam satu perasaan

Meninggalkan banyak kenangan,

Pahit, manis, susah, senang.

Mungkin, kalian akan mempertemukan mereka, di lain cerita, di lain keadaan, dan di lain perasaan.

End?

Sudut Kota JakartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang