17. Mess

3.6K 512 0
                                    

Lisa berjalan gontai menaiki tangga rooftop, sudah ketiga kalinya ia membolos pelajaran saat ini. Perasaannya masih kacau, dan belum menerima fakta bahwa orang tuanya sebentar lagi menikah.

Tak peduli beberapa kali peringatan wali kelas bahwa ia jangan sering membolos. Namun itu tidak berlaku lagi sekarang, bahkan wajah Lisa yang dulunya ceria, menjadi murung akhir-akhir ini.

Lisa duduk di ujung rootop, menggoyangkan kakinya dan menikmati hiruk pikuk kota Jakarta yang semakin panas di siang hari ini.

Berbicara tentang Jakarta yang bukan tanah kelahirannya, namun ia merasa Jakarta adalah masa masa dimana ia merasakan semuanya, sedih, senang, banyak sekali momen yang ia tak rela meninggalkan disini begitu saja.

Entah, Jakarta juga menjadi saksi pertemuannya dengan sosok Jungkook, Lisa tersenyum geli mengingatnya. Jakarta juga menjadi saksi bagaimana ia harus menghadapi masalah sendiri, bahkan sampai sekarang ini.

Ia merogoh sakunya, lalu menghidupkan rokok dengan korek. Lisa memejamkan matanya, merasakan perih di hatinya yang belum berkesudahan, entahlah. Ia tidak ingin diganggu hari ini.

Mengingat beberapa kali ia menjauhi Jennie dan Rose yang mengajaknya ke kantin atau sekedar mengobrol.

"Lisa"

Lisa menoleh ke belakang, mendapati pria dengan seragam putihnya yang ia keluarkan tanpa memakai sabuk, ia tersenyum menatap pria tadi yang menuju kearahnya, "Lo juga bolos?"

"Huum" jawab Bambam yang duduk disebelah Lisa, "Udah tiga kali lo cabut pelaharan hari ini, kenapa ga libur sekalian sih bangsat" Bambam membuat Lisa merengut kesal.

"Yaudah si anjer, gausah ngatain gue bangsat juga kali" ujar Lisa membuat Bambam terkekeh,

"Sebenernya ada masalah apa lo?" Bambam membuat Lisa kembali murung, pikirannya tertuju pada hubungan keluarganya yang tandas.

"Orang tua gue--

Mau cerai"

Lisa tersenyum sendiri setelah mengatakan itu, "Gue harus gimana Bam? Mereka bahkan dari kecil udah biasain gue buat mandiri, apa mereka juga sekarang mau ngajarin gue buat hidup sendiri?"

Bambam bisa mengerti raut majah kesedihan milik Lisa. Ia memeluk Lisa yang semakin menumpahkan air matanya di pelukan Bambam.

"Bukan ini cara ini kalau lo mau nenangin diri lo, bukan cara cabut-cabutan, ngerokok, ke club, kalau lo ga tobat, masa depan lu gimana?" ceramah Bambam membuat Lisa tertawa getir.

"Sayangnya lo belum pernah ngerasain apa yang gue rasain, berjuang sendiri itu sakit" Lisa berjalan keluar dari rooftop, Bambam menatap Lisa sendu dengan pandangan yang tidak bisa diartikan.

"Lo salah, Lis. Justru gue masih berjuang sendiri sekarang buat dapetin hati lo"

Lisa menuruni tangga rooftop dengan putung rokok yang masih ditangannya, tak peduli anggapan orang sekitar mengenai dirinya,

Lisa yang sedikit terpaku saat manik matanya bertubrukan dengan Jungkook yang sedang berbincang dengan Jimin. Jungkook menatapnya dengan tatapan menyelidik, Lisa menatap Jungkook datar dan langsung berlalu dari hadapan mereka.

Tak lama, Jungkook melihat Bambam yang turun dari rooftop, pikiran negatir menyerbu kepalanya, tak sadar tangannya mengepal menahan amarah,

"Shit!" desis Jungkook dengan tatapan datarnya, ia menoleh kearah Jimin.

"Jim, Lisa deket sama bambam?" tanya Jungkook dengan nada biasanya. Jimin sedikit berpikir.

"Kayaknya iya deh, dulu Bambam pernah nyoba nembak Lisa" jelas Jimin.

Jungkook berdecak, berbalik dengan Jimin yang ingin mengerjai anak itu.

"Mereka deket sih, tapi gue liat mereka habis di rooftop berduaan? Jangan jangan PDKT?" ujar Jimin memanas-manasi Jungkook.

Sudut Kota JakartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang