Di rumah kontrakan.
"Kamu gak serius kan soal tadi?"
"Aku seirus."
"Tapi, Mo. Aku ingin punya anak dari mu," kata Geli menatap Mocha
"Lah memang aku enggak? Ayolah kang, ini hanya sampai aku lulus sekolah saja, aku tidak ingin nantinya anak kita, malah,tidak terurus karena aku sibuk dengan sekolahku." Geli terdiam. ada benarnya juga yang dikatakan Mocha, jika nanti dirinya dan Mocha memiliki anak siapa yang akan mengurusnya? Dirinya kerja sedangkan Mocha sendiri masih SMA.
"Yasudah, tapi dengan satu syarat."
"Syarat? Apa?"
"Aku boleh melakukan 'itu' setiap hari, kapanpun, dan di manapun aku berada!"
"APA?!! DASAR MESUM!"
"Ayolah Mocha, aku hanya sedang bernegosiasi dengan mu."
"Okey, tapi jika hari sekolah hanya ada 1 ronde saja," kata Mocha smbil mengangkat jari telunjuknya.
"4."
"1."
"3 Mocha!"
"Okey, 2 atau tidak sama sekali! Deal?"
"He'em, deal. Ya sudah ayok!"
"Kemana?"
"Lanjutin yang tadi malem."
"Eh tapi-"
"Tenang kali ini aku akan melakukan pelan pelan," kata Geli meyakinkan.
Dengan pasrah mocha hanya menurut saja Geli membawanya kekamar. Di kamar, Geli mulai melakukan aksinya, dengan menindih tubuh Mocha dibawanya. Pelahan bibir mereka saling menyatu Geli melumat bibir milik Mocha perlahan dan lembut, Mocha memejamkan matanya menikmati sentuhan lembut bibir sang suami.
Merasa Mocha tak membalasnya, Geli dengan sengaja meremas belahan dada Mocha membuat mulut Mocha yang tertutup itu terbuka seketika.
"Akhh... hmmmttpp..."
Masih dengan mulut yang saling memberi kenikmatan, kini tangan Geli tak berhenti sampai di sana saja. Dirinya sudah mulai meraba-raba tubuh Mocha dan sudah mencoba untuk membuka penutup tubuh sexy milik istrinya tersebut.
Tanpa mereka sadari keduanya kini sudah naked tanpa sehelai benang apapun di atas ranjang itu. Saling menyalurkan kenikmatan masing-masing, Geli sendiri bahkan sudah asik dengan dua gundukan indah milik Mocka, menggigit, menghisap dan memainkannya. Membuat desahan indah keluar dari mulut Mocha, dengan kedua tangan Mocha sengaja menahan kepala Geli di dada kanannya agar terus menghisap bagian itu saat tahu bahwa tadi sang suami akan menjauhkan wajahnya.
"Ahhh ... Ahhh... Kanghh... emmhhisapcepathhh..."
"Tenanglah setelah ini kau akan mendapatkan yang lebih nikmat!" kata Geli di sela-sela lumatannya.
Merasa sudah cukup pemanasannya dengan Mocha, lelaki yang berstatus suaminya itu segera mungkin memasukan 'itu' nya kepada sang istri dan memberikan segala kenikmatan untuk istri kecilnya.
"Aaaahhh ... kanghhGelihh..."
"Mochhhaahh..."
Dan begutulah seterusnya, hingga keduanya benar-benar puas. Mereka bahkan melupakan janji tentang 2 ronde tadi, nyatanya yang mereka lakukan lebih dari itu.
@@@
Mocha mengerang dalam tidurnya dan menggerakan tangannya kesisi sebelahnya dimana Geli berada. Entah kenapa dia tidak dapat menemukan orang yang di carinya, merasa ada yang janggal Mocha segera membuka kedua matanya dan mencari sosok Geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
OM Tetangga !
RomanceNote; ada 21+, Ada humornya, bukan fiksi penggemar . . Geli yang hari itu akan melangsungkan pernikahannya hampir saja batal. sang tunangan, pengantin wanitanya tidak datang kepernikahan mereka dan menghilang begitu saja dan sialnya lagi, satu-satun...