"Mocha," panggil Fary mendekati Mocha yang sedang duduk di sofa sambil lihat TV, di sampingnya ada juga Hillal yang asik main handphone.
Entah mengapa Fary jadi bingung sendiri melihat Hillal, orang yang biasanya baca buku jika sedang senggang itu kini asik memainkan ponsel pintarnya, bermain game. Mungkin bagi kalian itu tidak aneh, tapi bagi Fary saudaranya sendiri hal itu adalah hal yang paling aneh. Kadang dirinya juga merasakan sesak dan menyakitkan melihat kelakuan berbeda Hillal sekarang.
"Hai, Kak!"
"hm."
"Sudah, dia butuh waktu Ry, jangan dipaksa," kata Geli yang beru datang dengan segelas susu di tangannya.
"Dimunum sayang." Mocha mengangguk dan segera meminum habis susunya.
"Ahhh, enak!" katanya. Geli terkekeh pelan tetap pada posisinya memeluk Mocha dari belakang agar memudahkannya memeluk Mocha dia berdiri di belakang sofa.
"ilal, Ayah bilang kau akah berkerja di perusahaannya?" Hillal menoleh sekilas.
"Hm."
Geli menghela nafas, kenapa dia baru menyadari bahwa Hillal yang kini lebih menyebalkan.
"Kau lebih pendiam dari pada sebelumnya, tapi aku tau kau menyimpan segalanya. Temui aku di café kalau kau butuh teman bicara," katanya sambil mengacak-ngacak rambut Hillal, "Yaudah, Akang berangkat kerja dulu ya, muahh," Geli mengecup kening Mocha.
"Iya kang."
"Bye mommy dede," pamitnya lalu segera pergi.
"Bye Kang Geli!"
"Hillal," panggil Mocha.
"Kenapa?"
Mocha menatap Fary meminta persetujuan, Fary mengangguk mengiyakan.
"Bulan lalu Deana melangsungkan pernikannya," katanya pelan
Deg...
Hillal kembali terdiam merasakan rasa sesak itu.
"Tapi..." Mocha terdiam tidak mau melanjutkan perkataannya.
"apa?" tanya Hillal lirih.
"Pernikahannya batal."
Hillal menatap Mocha dan Fary bergantian. Segera lelaki itu bangun dari duduknya meninggalkan kedua orang yang menatapnya bingung.
"Kak mau kemana?!!" teriak Fary.
Bukannya menjawab Hillal malah berkata lain, "Gue pinjem motor lo!" teriaknya.
Fary membelalakan mata tidak percaya, "Gawat ocha!"
"Kenapa?"
"Hillal emang boleh bawa Motor, ya? dia kan abis kecelakaan," tanyanya geri. Mocha menggeleng pelan.
"Gak tau, kayaknya enggak."
1
2
3
"Kak Hillal!!!"
@@@
"Beruntung kau selamat sampai sini dan bunda gak tau, kalau mau apa-apa PIKIR DULU!" teriak Geli pada orang didepannya.
"Maaf Bang," katanya.
"Geli menghela nafas.
"Yaudah, ada apa kau kemari? Aku bahkan, baru sampai di sini 5 menit yang lalu. Café aja belum buka."
"Aku mau tanya padamu," katanya.
"Tentang?"
"Deana?"
Geli mengangguk paham.
"Sebelum itu aku ingin bertanya padamu," katanya.
"Apa?"
"Benar kau belum menyentuh wanita itu?" Hillal menggeleng pelan.
"Tentu belum, aku memperlakukan setiap wanita layaknya aku memperlakukan Bunda, seperti pesan bunda padaku."
"Baguslah, kau tidak sepertiku," ucapnya, "Akan kuceritakan segalanya yang kutahu..."
Setelah Geli selesai bercerita, lelaki itu mengusap wajahnya kasar.
"Kenapa semua ini bisa terjadi!"
"Kenapa, kau masih mencintainya?"
"..."
"Setelah yang dia lakukan di belakangmu, kau masih mengkhawatirkannya?"
"..."
Dia memejamkan matanya.
"Lo bodoh!" Maki Geli.
"Saran gue, lo lakuin apa yang lo mau lakuin. Jangan ditahan. Lo pria bertanggung jawab, gua tau apa yang lo inginkan!"
"Lo izinin gue?"
"Tentu, bukannya lo juga izinin gue waktu itu."
Senyum terbit di wajahnya, "Makasih Bang," katanya.
"Tentu, tapi satu hal."
"Apa?"
"Lo harus temuin wanita itu sendiri, gue cuman lindungi lo dari ayah dan bunda."
"Iya, cuman itu juga gue udah berterimakasih sekali, Bang!" lelaki itu memeluk Geli kakaknya.
"Nangis aja, gue tau lo lagi rapuh," kata Geli pelan.
"Makasih... hikss... sekali lagi makasih... hikkss..."
Geli mengangguk mengerti.
@@@
Seorang wanita hamil sedang duduk di taman dengan tatapn sendu. Sudah berhari-hari wanita itu menangis meratapi nasibnya.
Aku salah, aku melakukan kesalahan. Maaf, maaf aku tau ini karma untukku. Aku bermain dibelakangmu, aku mengotori diriku sendiri, dan aku mengecewakanmu.
Kumohon, maafkan aku.
Kembali mengingat nasibnya, air mata kembalimenetes di pipinya. Wanita itu tersenyum lirik sambil mengusap perutnya. Kenapa kau harus hadir? Mau ku lenyapkantapi aku malah menyayangimu. Apa itu karma lagi untukku?
.........................
Cuman mau kasih tau, sebentar lagi ceritanya Tamat.
Btw, aku buat cerita tentang Hillal loh, dan rencananya malam ini mulai publish. Coba di cek aja ya di cek hehehe😅
Judulnya "Alien ganteng!"
Kang Geli bentar lagi berubah jadi pappy Geli 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
OM Tetangga !
RomanceNote; ada 21+, Ada humornya, bukan fiksi penggemar . . Geli yang hari itu akan melangsungkan pernikahannya hampir saja batal. sang tunangan, pengantin wanitanya tidak datang kepernikahan mereka dan menghilang begitu saja dan sialnya lagi, satu-satun...