5 tahun berikutnya...
"Permisi pak, saya mau memberikan beberapa dokumen ini," kata seorang wanita dengan pakaian minum kedalam ruangan Geli.
Geli yang asik membaca menatap wanita itu dan mengangguk, "Kemarikan, biar ku pelajari dulu."
Dengan langkah menggodanya wanita yang merangkap sebagai sekertaris Geli menuruti perintah bosnya, tentu saja sangat menggoda lihat saja dirinya yang sengaja menaik turunkan payudaranya yang terlihat akan keluar sebentar lagi.
Geli menatapnya diam, sebenarnya jika tidak ingat ada 1 makhluk yang asik duduk disofa itu mungkin dirinya sudah khilaf. Astagfirullah, inget Mocha lo, anjirrr sexy banget! Walau masih sexy Mocha diranjang.
"Inihhh, pak."
Entak ini memang disengaja atau bukan, sekertarisnya itu bersuara dengan nada berderah tadi. anying, udah ini mah! Batinnya kesal.
"Iya, sini."
Wanita itu menunduk membuat Geli dengan jelas melihat belahan surgawinya. Geli melirih Icho yang asik dengan dunia ponsel sambil berusaha menahan kantuk. Geli mulai nakal. Tangan lelaki itu masuk ke dalam baju dan juga meremas pantat sekertarisnya. Membuat wanita itu mendesah.
"Jangan kenceng-kenceng. Saya tau kamu selalu pakek apa di vaginamu, lagipula kamu tidak maukan anakku bangun," bisiknya. Wanita itu mengangguk.
Namun saat Geli akan mendudukan tubuh wanita itu dipangkuannya gelas air tiba-tiba saja mengguyur tubuh sang wanita. Ya, siapa lagi kalau bukan sikecil yang melakukannya. Anak lelaki itu tertawa puas melihat wanita didekat pappynya basah kuyup. Oh iya, lupa bilang airnya bukan cuman segelas tapi 5 gelas. Geli refleks berdiri.
"Aaakkkkhhh!!"
"Nah, gitu dong Tante. Teriak lebih buat tante sexy! Hahahaaa..."
"Icho gak boleh gitu sama tantenya sayang, ayo minta maaf!" kata Geli mencoba membuat anaknya itu mengerti.
Icho menggeleng dan duduk kembali di tempat duduknya, Geli meminta maaf kepada sekertarisnya dan meminta wanita itu untuk keluar dari ruangannya dan berganti baju.
@@@
"Anak kamu tuh nakal!"
Mocha yang asik dengan buku novelnya menatap Geli heran.
"Kenapa sih?"
"Masa dia siram sekertaris aku," kesal Geli.
Mocha mengerutkan dahi heran, kalau Icho berulah pasti punya alasan.
"Alasannya?"
Bukannya menjawab Geli malah mengangkat bahunya.
"Kode 202 Mam!" teriak Icho dari arah dapur.
"Lihat? Anakku gak mungkin melakukan hal bodoh jika tidak ada alasan. Kau berniat selingkuh?" tanyanya santai. Ya, diselingkuhi juga gak apa, masih ada Romero yang muda dan single. Toh, Icho juga deket sama lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
OM Tetangga !
RomanceNote; ada 21+, Ada humornya, bukan fiksi penggemar . . Geli yang hari itu akan melangsungkan pernikahannya hampir saja batal. sang tunangan, pengantin wanitanya tidak datang kepernikahan mereka dan menghilang begitu saja dan sialnya lagi, satu-satun...