38. EXTRA PART

20.5K 486 16
                                    

Hallooooo!!!
Geli dan Mocha kembali!!!
Sengaja up nya malem malem biar yang puasa gak batal kalau siang-siang. Hahahaaa...

Kuy lah langsung aja!

Selamat membaca.

"Kang," panggil Mocha pada suami dan anaknya yang asik menonton TV.

"Kenapa?" tanya Geli, sedangkan Icho kembali mengarahkan pandangannya pada TV.

"Aku mau martabak," rengek Mocha.

"Apa?!" Geli dan Icho sontak bertanya.

Dengan polos Mocha mengangguk. Sebenarnya tidak ada yang salah disini, hanya saja waktu kapan Mocha meminta martabak lah yang salah. Tentu saja, dimana ada yang jual matrabak jam 7 pagi, bukankah rata-rata tempat jualan makanan itu buka malam.

"Jangan aneh-aneh deh Mom," Kata Geli yang di angguki oleh Icho.

Mocha memanyunkan bibirnya dan mulai terisak, "Aku... aku pingin kang... hikss..."

Geli menatap Icho meminta anaknya membantu menenangkan sang istri. Anak 13 tahun itu hanya tersenyum menunjukan deretan giginya.

"Bantu pappy," bisiknya.

"Gak mau," balasnya.

Mocha yang sebenarnya mendengar bisikan keduanya, mencoba menghiraukan dan masih saja menangis.

"Pappy belikan bola basket baru deh."

"Kaset PS, bola basket, sama sepatu futsal. Iya atau tidak sama sekali?"

Geli menghela nafas, "Oke! Jadi?"

Icho menegakan duduknya, "Pappy ke mallnya Om Ilal, aku dengar dari Hasan katanya ada pembukaan kafe martabak di sana."

Shit!

Kenapa Geli sampai melupakan Hillal adiknya sendiri. Owh iya, kalau kalian bertanya-tanya kenapa Geli tidak membeli direstonya jawabannya hanya satu, direstonya tidak ada menu yang berhubungan dengan martabak. Kalau ada pun dia gak bakal minta bantuan anak manisnya ini.

"Eh, Pappy jangan lupa sama janjinya ya!"

"Siapa yang janji?"

"Pappy!"

"Emangnya Pappy tadi bilang janji?"

Icho terdiam lalu menggeleng ragu.

"Ya udah," ucap Geli lalu bangkit dari duduknya dan menghampiri Mocha, "Aku beli martabaknya dulu ya, sayang." Geli pergi keluar rumahnya dan segera menuju ke mall.

Mocha menghentikan tangisnya dan mengangguk bagaikan anak anjing.

Icho menatap ayahnya tidak percaya dan, "Pappy licik!!!" teriaknya.

OM Tetangga !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang