🌠--Eighth--🌠

1K 132 12
                                    

✽--Annyeong--✽

Ini sudah malam. Sowon masih terkurung di kamar, bahkan dia sampai ketiduran.

Hari ini Jin lembur. Dia benar-benar sibuk mengurus pekerjaannya. Dia harus berhasil menggarap dua project besar dalam waktu satu tahun ini.

Jin tahu, Sowon seharian terkurung di dalam kamar. Dan seharian ini pula, istrinya itu belum makan. Bahkan waktu pertengkarannya tadi pagi, Sowon sama sekali belum menyantap dakjuk-nya.

Jin pulang dengan membawa satu bungkus bubur ayam untuk Sowon. Jin tidak mau Sowon sakit. Karena menurutnya jika Sowon sakit, itu hanya akan menambah bebannya saja.

Tapi kalau Sowon benar-benar jatuh sakit, masa bodoh. Siapa yang peduli? Biar bunda saja yang mengurus anak gadisnya itu.

Jin membuka kunci pintu kamarnya itu. Dia melihat Sowon yang terlelap membelakanginya. Jin menarik nafasnya, kemudian berjalan menghampiri Sowon.

Gadis itu benar-benar terlelap. Jin tidak mau membuang-buang tenaga hanya untuk membangunkan gadis cengeng seperti Sowon ini.

Untung Jin punya otak yang cerdas. Dia hanya perlu mengatur ulang alarm jam digital yang terletak diatas nakas, disamping tubuh Sowon yang sedang tertidur.

Dia mengatur alarm pukul 9.45 PM yang kira-kira berselisih lima menit dari waktu sekarang ini. Dia menaruh bungkusan styrofoam yang ia bawa tadi disamping jam digital.

Setelah itu, Jin kembali keluar. Dia akan menikmati udara malam sedikit di tepi balkon.

Alarm jam digital Sowon berbunyi. Sowon membuka matanya. Memangnya ini sudah pagi? Pikir Sowon.

Sowon melihat jam digitalnya, ini masih pukul 9.45 PM. Bahkan ini masih malam.
Sowon menaruh kembali jam digitalnya, dia melihat ada bungkusan styrofoam di atas nakasnya.

Sowon bangun dari posisinya. Dia mengubah posisi, dari tertidur menjadi menyandarkan badannya di kepala ranjang.

Sowon membuka bungkusan itu. Bubur ayam, masih hangat. Tapi siapa yang memberikan ini? batin Sowon.

Sowon melihat kearah luar. Tepatnya ke arah balkon yang letaknya di samping kamar. Dia melihat ada bayangan laki-laki, Sowon yakin itu adalah Jin, suaminya.

"Ternyata benar, dibalik sisi kegelapan seseorang, masih tersimpan sisi terang. Walaupun hanya sedikit," gumam Sowon.

Tanpa pikir panjang lagi, Sowon langsung menyantap makanan yang Jin berikan untuknya.

--Annyeong--

Hari baru dimulai. Hari ini Sowon akan menjalankan hari-harinya sebagaimana biasanya.

Hari ini Sowon hanya membawa laptop, serta beberapa berkas-berkas kampusnya. Dia adalah mahasiswi tingkat akhir. Dia sudah mulai menulis skripsi. Kebetulan, Sowon mengambil jurusan management.

Sowon berpas-pasan dengan suaminya. Sowon pun mengucapkan terimakasih atas makanan yang semalam Jin berikan. "Terimakasih untuk buburnya," ucap Sowon.

"Hm?" Jin menatap Sowon. Sedetik kemudian dia melanjutkan ucapannya. "Iya."

"Mau ke kampus?" tanya Jin.

Annyeong; Sowjin ミ°endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang