✽--Annyeong--✽
Sore ini Sowon sedang berkumpul bersama teman-temannya, di rumah Jimin tentunya. Seperti biasa canda tawa selalu mengiringi mereka.
"Taehyung kalau bikin tebak-tebakan gak pernah serius, heran gue," dumal Yuju kesal karena kalah bermain tebak-tebakan dengan Taehyung.
"Jangan serius-serius, Ju. Nanti kalau lo baper gimana? Bisa-bisa gue lo putusin," kata Jimin.
"Yeh, apaan si lo, Jim? Gue tuh sayangnya sama lo, bukan sama Taehyung," ujar Yuju kemudian memeluk tubuh Jimin yang berada di sampingnya.
"Siapa juga yang mau sama lo, Ju. Gue udah punya Yerin, wanita paling cantik di dunia," kata Taehyung sembari ikut-ikut memeluk pasangannya, Yerin.
"Setan! Kalau mau mesra-mesraan liat situasi! Gue lagi sendiri, jangan bikin gue iri!" kata Sowon kesal.
"Maaf-maaf," ucap Jimin kemudian di ikuti yang lainnya.
"Besok kalian ikut nganterin gue, 'kan?" tanya Sowon.
"Pasti. Kita pasti ikut nganterin lo ke bandara," kata Taehyung.
"Ih bener ya, gue gak tau gimana keadaan kita nanti pas pisah sama lo, kak," ungkap Yerin.
"Ih sebenarnya gue gak mau pisah sama lo tau, kak," kata Yuju sembari menghampiri Sowon kemudian memeluknya.
"Nanti kalau gue kangen sama lo gimana?" lanjut tanyanya.
"Emang ya, jadi orang cantik itu susah. Dimana-mana banyak yang bakal kangen sama gue," kata Sowon bercanda.
"Gue lagi serius setan, ah!" kesal Yuju yang akhirnya malah menangis. "Lo itu temen terbaik gue, kak! Sumpah, gue gak mau pisah sama lo!"
"Ju, jangan nangis gitu dong," ujar Sowon lembut sembari mengelus surai panjang berwarna coklat milik Yuju.
"Biar raga gue jauh di Jerman, tapi jiwa gue 'kan masih disini, masih sama kalian. Lagipula kita juga masih bisa video call, sama chatingan, 'kan? Nanti gue bakal hubungin kalian pakai nomor baru," tutur Sowon.
"Nomor baru? Emang nomor lama lo kenapa, Won?" tanya Jimin.
"Mungkin bakal gue buang. Gue gak mau kak Jin ngehubungin gue, dan akhirnya malah ganggu konsentrasi gue buat belajar disana," tutur Sowon lagi.
"Lagian kenapa lo masih ngelarang gue buat labrak kak Jin sih, kak? Gue tuh gak bisa ngeliat lo di perlakuin kayak gini!" kata Yuju. Yuju kembali meregangkan pelukannya.
"Gue aja gak berani ngelawan dia, Ju. Apalagi lo, sok-sok'an mau ngelabrak. Emangnya lo bisa apa?" tanya Sowon.
"Gue bisa ngelakuin apapun yang gue mau. Cepet kasih tau gue dimana kak Jin sekarang! Gue bakal panggil preman buat ngehajar dia!" gertak Yuju.
"Ngomong apaan si lo, Ju? Jangan coba-coba main sama preman, ya?! Gue tau lo sayang sama gue, tapi gak gini caranya. Kalau lo mau ngelindungin gue dari kak Jin, lo cukup tutup mulut, dan jangan kasih tau keberadaan gue sama kak Jin. Cukup tutup mulut aja, Ju, jangan bertindak yang lebih! Oke?"
Yuju mengangguk menuruti apa kata Sowon.
✽--Annyeong--✽
"Argh! Sial!"
Seokjin menjatuhkan tubuhnya di kursi kebesarannya. Kali ini dia kecewa lantaran gagal dalam menuai kerja sama dengan perusahaan yang memang cukup terkenal.
"Gagal lagi, gagal lagi! Padahal saya sudah coba mempresentasikan sistem kerja perusahaan dengan baik," gumamnya sembari mengacak-acak rambutnya.
Jin bangun kemudian pergi dari kantor. Dia memasuki mobil miliknya dan melaju dengan kencang membelah jalanan kota.
Tidak lama kemudian, dia tiba di sebuah tempat. Tempat asing yang tampaknya sangat ramai pengunjung. Ini sudah malam, pilihan yang tepat untuk tempat seperti ini.
Jin melangkahkan kakinya masuk, dentuman musik yang begitu kencang langsung menyambut indra pendengaran Jin.
Banyak sekali pria dan wanita yang berdansa di tengah-tengah. Tidak-tidak, bukan itu yang di inginkan Jin.
Dia berjalan menuju meja pesanan. "Aku ingin satu botol wine," ujarnya.
Tepat disamping Jin, ada seorang wanita dengan pakaian terbuka. Tatapannya begitu menggoda. "Mau bermain denganku, tuan?" ujar wanita itu sembari mengelus halus wajah Jin.
Jin menghempaskan tangan wanita itu. "Tidak, terimakasih!" Jin pergi meninggalkan wanita itu sembari membawa satu botol wine di tangannya.
"Satu botol wine cukup untuk menenangkan pikiran," ujarnya.
✽--Annyeong--✽
Sowon baru saja akan kembali ke apartemennya. Sudah jam sembilan malam, dia yakin sehabis ini pasti akan mendapat amukan dari Jin.
Sebenarnya ini sudah biasa terjadi. Lalu, buat apa Sowon takut sekarang? Lagipula besok dia akan berangkat ke Jerman. Setelah dia pergi, hidupnya pasti akan jauh lebih tenang.
Saat hampir sampai di depan pintu apartemennya, Sowon mengerutkan dahinya lantaran pintu apartemennya terbuka dengan lebar.
Sowon sedikit berlari untuk sampai di depan pintu apartemennya. Begitu sampai, bukan maling yang dia lihat. Melainkan tubuh suaminya yang masih lengkap menggunakan kemeja kerja tergeletak disana.
Sowon menghampiri tubuh Seokjin. "Kak?" panggilnya sembari menepuk-nepuk wajah Jin.
Jin mulai membuka matanya. Sekarang Sowon tahu kenapa Jin jatuh seperti ini. Jin mabuk, nafasnya berbau alkohol.
Sowon langsung menutup pintu apartemen. Kemudian mulai memapah tubuh besar Seokjin kedalam kamar.
Memang dia sedikit kesulitan. Tubuh Jin jauh lebih besar dibanding dirinya. Ditambah bau nafas Jin yang begitu mengganggu indra penciumannya, membuatnya lambat dalam berjalan.
Sowon menjatuhkan tubuh Jin di atas pembaringan. Tapi saat itu juga, tubuhnya ikut terjatuh sehingga menimpa tubuh Jin.
Tangan Jin memeluk tubuh Sowon. Dia memutar posisi, menjadi tubuhnya yang diatas. Sowon sontak membelalakan matanya, apa yang mau Jin lakukan?!
"S-sowon..." racau Jin.
Dia langsung menyerang bibir ranum milik Sowon. Menyerbu bagai beruang yang menemukan mangsanya.
Sowon ketakutan, dia menangis. Dia tidak mau ini terjadi. Tuhan, bantu Sowon sekarang. Jin memang suaminya, tapi dia tidak mau ini terjadi. Bagaimana kalau setelah malam ini terjadi, dia hamil? Lalu bagaimana dengan rencananya untuk menjauh dari Jin?
Sowon sudah pasrah sekarang, tubuhnya di kunci oleh Jin. Ditambah bau nafas Jin, sudah cukup membiusnya dan membuatnya mabuk saat ini.
✽--Annyeong--✽
Author's note-; Bujank '-' ini dikit banget, wkwk. Conflict nya gak selesai-selesai, ya? wkwk. Intinya mah, keep VOTE and COMMENT please! :') Satu BINTANG dari kalian itu berarti banget buat aku, hehehe.
BINTANGNYA DONG SAYANG 🌟⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
Annyeong; Sowjin ミ°end
De TodoHigh rank #1 in Sojung Dalam Bahasa Korea, kata Annyeong berarti selamat tinggal ... dan Seokjin Kim harus menyesal, atas apa yang telah ia perbuat. Ucapan selamat tinggal dari istrinya, benar-benar membuatnya hancur. --Annyeong-- ©2018, Fromageeeee