🌠--Tenth--🌠

1K 130 2
                                    

✽--Annyeong--✽

Sowon berangkat lebih pagi hari ini. Hari ini adalah hari dimana sidang skripsi akan di laksanakan.

Selain untuk mempersiapkan kemantapan jiwanya, tujuan lain Sowon berangkat lebih pagi ialah untuk menghindari Jin, suaminya.

Sowon pergi ke kampus tanpa pamit pada Jin. Masa bodoh sebenarnya, Jin saja tidak pernah peduli padanya. Tapi biar bagaimana pun, Sowon tidak melupakan tugasnya sebagai seorang istri. Dia sudah membuatkan sarapan untuk Jin.

Sudah satu jam lebih ia menunggu sendirian di kantin. Dia heran, kenapa Taehyung dan Jimin belum juga datang? Padahal setengah jam lagi, sidang akan di mulai.

Tapi tak lama, mata Sowon menangkap sosok Taehyung dan Jimin. Mereka mendekat, menuju tempat dimana Sowon berada.

Sowon mengukir senyuman cantik di wajahnya. "Akhirnya kalian dateng juga," katanya.

"Nungguin dari tadi, Won?" tanya Jimin.

"Iya gitu deh," jawab Sowon. "Mau langsung ke ruang sidang?" tanya Sowon sembari bangkit dari duduknya.

"Waduh, ngomongin ruang sidang, gue jadi keringet dingin," ucap Taehyung sembarang.

Sowon terkekeh pelan. "Santai dong, Tae. Jangan di bawa gugup," kata Sowon.

Taehyung menarik nafasnya dalam-dalam. "Yaudah deh, ayok," kata Taehyung yang mengajak mereka semua menuju ruang sidang.

✽--Annyeong--✽

Dua jam berlalu, sidang skripsi juga telah selesai. Sowon, Taehyung, Jimin, serta beberapa mahasiswa yang lainnya, keluar dari ruang sidang.

Tiap-tiap mahasiswa membawa satu bucket bunga. Serta senyuman manis terukir di seluruh wajah mahasiswa yang baru saja keluar dari ruang sidang.

Beruntungnya Sowon, Jimin, dan Taehyung. Mereka tidak diberikan pertanyaan yang menjebak oleh dosen. Semuanya berjalan dengan santai, dan bisa dibilang memiliki waktu yang cukup singkat. Senangnya lagi, Sowon mendapat nilai A dari dosen.

"Gila! Tadi gue santai banget dong jawabnya," kata Taehyung sembari sedikit tertawa puas.

"Parah sih! Gue juga gitu," sambar Jimin ikut tertawa puas.

"Abis ini tinggal wisuda, yeay! Gue bisa lanjutin S2 deh di Jerman," kata Sowon yang justru keluar dari topik pembicaraan.

"Berarti lo pisah sama kita-kita dong, Won?" tanya Taehyung mengubah raut wajahnya.

"Heh, enak aja! Inget gak dulu gue bilang apa? Kita itu satu, dan akan selamanya bersatu!" ucap Sowon yang justru memeluk Taehyung dan menangis disana.

Taehyung mengeratkan pelukannya. Dia tahu, sahabatnya ini tertekan. Disaat seperti ini, sudah seharusnya dia mendukung Sowon, dan dengan sukarela merentangkan pelukan hangat sebagai seorang sahabat.

"Nanti kalau gue udah ke Jerman, kalian sering-sering main, ya? Kita kumpul bareng lagi," kata Sowon sembari menahan sesak di dadanya.

"Sejauh apapun raga lo, jiwa lo masih sama kita. Sowon bakal terus bersama kita," kata Jimin.

Sowon melepaskan pelukannya, dan menghapus jejak air matanya. Dia mengganti semua itu dengan senyuman. "Jangan pernah lupain Sowon, ya?" katanya, yang dibalas anggukan oleh Jimin dan Taehyung.

"Yaudah ke kantin, yuk! Yerin sama Yuju katanya udah nunggu disana," kata Jimin.

Kemudian mereka bertiga berjalan bersama menuju kantin. Menyusul Yuju serta Yerin yang sudah lebih dulu tiba di kantin.

Annyeong; Sowjin ミ°endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang