🌠--Sixteenth--🌠

1K 127 19
                                    

✽--Annyeong--✽

Sudah dua minggu berlalu, itu artinya sudah dua minggu pula Sowon berada di negeri orang. Selama dua minggu ini, Sowon juga sudah mulai bisa membiasakan dirinya di kampus barunya.

Sowon juga tidak sendiri, ada Sinbi yang menjadi sahabatnya selama disini. Mereka berdua bertemu saat di cafetaria, kebetulan makanan mereka tertukar akibat kesalahan pelayan. Bukannya protes kepada pelayan, keduanya malah saling bertukar makanan kembali kemudian dilanjutkan dengan berkenalan.

"Aku masih ada kelas habis ini," ujar Sinbi yang sambil memeluk beberapa buku untuk mata kuliah yang akan ia pelajari nanti.

"Oh ya sudah, aku tunggu di perpustakaan saja, ya?" tawar Sowon.

Kebetulan keduanya memang sudah berjanji untuk makan malam bersama di restaurant  dekat sini.

"Iya. Sampai jumpa nanti, ya," kata Sinbi sembari berbelok ke arah kanan, tempat kelas nya berada.

Sowon mengangguk kemudian meneruskan jalannya ke depan, dia terus berjalan menuju perpustakaan.

✽--Annyeong--✽

"Sinbi!" panggil salah satu teman satu kelas Sinbi.

"Ya?"

"Perempuan yang belakangan ini sering bersamamu itu siapa?" tanya teman Sinbi yang kebetulan laki-laki.

"Kenapa? Apa kau–?" Sinbi menggantung kalimatnya dan membuat tatapan tajam menelusup. "–kau suka dengan Sowon, ya?!" tukas Sinbi.

"Mana ada! Tidak! Aku, 'kan hanya bertanya saja," elak lelaki itu.

"Kalau suka bilang aja sih, Woo. Lagipula Sowon memang cantik kok," kata Sinbi.

"Bukan begitu, Sinbi. Perempuan yang kau sebut Sowon itu adalah orang yang membayar minumanku waktu di minimarket kemarin. Rencananya aku akan mengganti uangnya.
–atau aku titip uangnya padamu saja, ya?"

"Padaku? Kenapa tidak kau saja?"

"Aku banyak urusan, Sinbi. Aku titip padamu, ya? Please ..."

"Ah iya, aku tidak suka orang memohon padaku. Cepat berikan uangnya," kata Sinbi.

Eunwoo pun memberikan uangnya pada Sinbi. Selang beberapa saat kemudian, dosen James datang mengisi kelas.

✽--Annyeong--✽

Sementara di perpustakaan, Sowon mati-matian menahan rasa pusingnya. Sudah tiga hari belakangan ini dirinya sering merasa pusing dan mual secara bersamaan.

Sowon merogoh sakunya yang terdapat minyak angin disana. Sowon mengoleskan minyak angin itu di pelipis serta hidungnya.

Sowon merasa mualnya semakin menjadi-jadi, sehingga dia harus cepat-cepat menuju toilet.

Saat sudah sampai di toilet, Sowon memuntahkan semua isi dalam perutnya.

Setelahnya, dia menatap cermin di depannya saat ini. Wajahnya yang memang belakangan ini terlihat kusut dan lebih pucat, membuatnya berpikir, apakah ia sakit?

Annyeong; Sowjin ミ°endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang