✽--Annyeong--✽
Merasa tak cukup nyaman berada di rumah sakit selama tiga hari ini, Sowon akhirnya memutuskan untuk pulang.
Namjoon dengan ikhlas membawa barang bawaan milik Sowon dan Yoo Sun. Sementara Sinbi, dia tidak bisa ikut menjemput Sowon, lantaran sibuk dengan tugas dan pekerjaan paruh waktunya.
Saat mereka berdua tiba di kontrakan, Sowon terkejut dengan kehadiran Eunwoo di depan pintu rumahnya.
"Eunwoo? Ada apa?" tanya Sowon pada Eunwoo sembari menimang-nimang Yoo Sun.
"Bayi siapa?" tanya balik Eunwoo yang justru melenceng dari pertanyaan sebelumnya.
"Bayiku," jawab Sowon tanpa ragu.
"Sejak kapan kau hamil? Kau sudah menikah?" tanya Eunwoo.
"Untuk apa kau bertanya mengenai urusan pribadi adikku?" potong Namjoon cepat saat dia baru saja turun dari mobil. "Minggir, adikku dan bayinya perlu istirahat," kata Namjoon yang justru langsung menuntun Sowon untuk masuk ke dalam rumah.
"Adikku sudah punya suami, jadi jika kau menyukainya, aku harap kau bisa menghilangkan rasa suka itu mulai dari sekarang." Terakhir, setelah Namjoon berkata seperti itu, pintu rumah tertutup dengan rapat.
Sowon tak pernah bilang kalau dia punya suami, apalagi perihal dia mengandung. Jadi jangan salahkan Eunwoo jika dia mencintai Sowon, wanita yang notabe-nya masih menjadi istri orang.
"Aku tak tau ini salah siapa. Tapi ... aku cukup kecewa padamu nyonya Kim," monolog Eunwoo sembari tersenyum miris.
✽--Annyeong--✽
Sowon dengan hati-hati menidurkan tubuh mungil Yoo Sun di atas ranjang pembaringan miliknya.
Namjoon meletakan tas yang sedaritadi di bawanya di samping lemari milik Sowon.
"Yah tidur," keluh Namjoon saat melihat mata Yoo Sun tertutup rapat.
"Kenapa?" tanya Sowon.
"Tadinya gue mau ajak main si Yoo Sun," jawab Namjoon.
"Main apaan? Bola?" tanya Sowon. "Masa iya bayi yang umurnya masih harian gini mau lo ajak main bola. Waras, lo?" lanjutnya.
"Ya nggak main bola juga, bodoh," kata Namjoon kesal. "Heran gue, udah jadi emak-emak masa gak pinter-pinter si lo, dek," lanjut Namjoon.
"Enak aja emak-emak. Masih muda gini kok di panggil emak-emak," protes Sowon.
"Yaudah iya, gue ngalah," kata Namjoon menyudahi perdebatannya dengan Sowon. "Istirahat sana, atau kalau mau makan, sana makan," kata Namjoon.
"Lo yang masak, ya?" tanya Sowon.
"Bayar mahal, ya? Gue kan chef profesional," balas Namjoon bercanda.
Sowon melempar bantal ke wajah Namjoon. "Makan tuh mahal," kesal Sowon.
Namjoon yang tidak terima, akhirnya melempar kembali bantal itu ke wajah Sowon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annyeong; Sowjin ミ°end
CasualeHigh rank #1 in Sojung Dalam Bahasa Korea, kata Annyeong berarti selamat tinggal ... dan Seokjin Kim harus menyesal, atas apa yang telah ia perbuat. Ucapan selamat tinggal dari istrinya, benar-benar membuatnya hancur. --Annyeong-- ©2018, Fromageeeee