"ya mau gimana lagi bia, kita gak bisa maksain kemampuan orang. Emang yang mana aja yang masih bolong" ucap Nina pasrah.
"Di couple dance sama pembukaan acara, mana pasangannya sama anak bisnis lagi. Lo tau sendiri kalau anak bisnis tuh ada siapa aja" jawab Bianca
"Ya mau gimana lagi, udah gak usah dipikirin kita cari solusi buat masalah ini." Ucap Zoya menenangkan kedua temannya.
"Aku bakal ngewakilin fakultas hukum di couple dance" unjar Zala tiba-tiba membuat ketiga wanita itu noleh ke arah zala dan menatapnya dengan tatapan ragu.
"Emang Lo bisa dance dek?" Tanya Bianca
"Bisa sedikit tapi aku usahain buat tampil semaksimal mungkin" jawab Zala penuh keyakinan.
"Tapi acaranya besok loh dek" ucap Zoya tidak yakin akan hal yang di ucapkan Zala.
Zala tersenyum
"Masukin aja nama gue dan liat besok" jawab Zala misterius.
Sedangkan ketiga wanita itu menghela nafas pasrah, mau tidak mau mereka mengiyakan permintaan Zala. Mereka juga tidak punya solusi apapun akan masalah itu.
"Percaya aja sama gue kak, gue juga bakal ngambil acara pembukaan. Masalah kalian selesaikan" ucap Zala meyakinkan ketiga wanita di depannya.
"Serius nih dek mau ambil dua-duanya?" Tanya Bianca ragu
"Iya kak, kakak kan sering bantuin aku. Sekarang gantian, aku yang bakal bantuin kak." Jawab Zala penuh keyakinan.
Bianca menghela nafas pasrah, tidak salah bukan menerima tawaran zala. Toh mereka jadi tidak perlu repot-repot lagi berkeliling gedung buat nyari orang yang pantes, dengan berat hati Bianca mengetik nama Zala di daftar nama pengisi acara.
Lalu mengirim file itu lewat email ke pahman, karena pria itu adalah ketua Mading di kampus mereka jadi apa aja yang mau di publikasikan lewat Mading harus ngirim lewat dia.
"Kak, aku balik duluan ya kak. Soalnya mau beli sepatu" pamit Zala
"Beli sepatu? Sama siapa?" Tanya Bianca
"Sama kak Tasya" jawab Zala
" Oh yaudah hati-hati ya" ucap Bianca
" Iya kak, aku pulang dulu ya kakak" pamit Zala sambil menyandang ranselnya sedangkan jaket miliknya dia ikat di pinggangnya.
Nina dan Zoya mengangguk saja, sepeninggal Zala. Ketiga wanita itu kembali membahas acara kampus mereka yang akan di selenggarakan besok malam.
Sedangkan Zala kini berjalan keluar gedung dengan gaya cool, banyak pasang mata yang menatapnya dengan tatapan kagum namun ada juga yang menatapnya bingung karena wajah Zala terasa asing.
Eh siapa tuh
Mahasiswa baru ya
Gila keren banget coy
Anjir, stlyenya gue banget
OMG, bening banget Njir.
Jodoh gue nih
Ya Tuhan kenapa cepat banget dah ngabulin doa gue. Padahal gue minta yang pas-pasan aja ini malah di kasih bidadari.
Gue rela ngubah selera gue kalau gini ceritanya.
Begitulah kira-kira setan-setan berbisik-bisik riang gembira, sedangkan Zala terlihat acuh karena dia tidak akan mendengar apapun yang keluar dari mulut berbisa itu.
Telinganya sudah dia sumpal menggunakan headset, hanya ada alunan musik yang dia dengar apalagi volumenya cukup keras jadi baginya suara-suara bisik-bisik tetangga penuh dengan dusta terdengar seperti teriakan cicak kejepit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pemberian Ayah
SonstigesTolong kalau gak suka bacanya jangan nyampah di colom coment karena cerita ini tentang gxg. ~Kenyataann akan terus menamparmu dengan segala hal yang harus kamu telan bulat-bulat walau rasanya pahit~ Happy reading 😍😘 Cerita ini merupakan versi Pert...