Part 16

11K 868 7
                                    

Sekarang Zala berada di depan rumah bibiknya Laila, dengan sedikit ragu dia mengetuk pintu rumah mewah itu. Sedangkan maycel dan Farah berada di belakangnya, cukup lama pintu terbuka namun dia bernafas lega karena sekarang mereka sudah masuk.

Tentu saja bibiknya dan kedua kakaknya berada di rumah hal itu membuat Zala bertambah senang, dengan semangat dia berlari mencari ketiga sosok wanita yang dia rindukan.

"Kak Tasya, kak bian, bibik" pekik Zala saat melihat sosok ketiga wanita yang dia cari, tanpa ragu dia berhambur ke pelukan bian dan Tasya yang kini juga meneriaki namanya serta membalas pelukannya.

Setelah puas berpelukan, Zala berjalan mendekati bibiknya dan mencium tangannya.

"Aku kangen kalian" ucap Zala lirih.

"Kami juga kangen kamu sayang, kamu kemana aja dek. Kakak nyariin kamu kemana-mana tau" ucap bian sedikit gemetar bahkan matanya sedikit berkaca-kaca.

"Panjang ceritanya kak tapi aku yakin bibik tau semuanya" jawab Zala sambil melirik Laila yang kini terlihat sedikit pendiam dari terakhir dia lihat.

Ucapan Zala sukses membuat kedua anaknya menoleh kearah Laila, begitu juga Laila yang kini menatap kedua anaknya dengan tatapan sulit di artikan.

"Mommy tau apa penyebab Zala menghilang? Tapi kenapa mom gak bilang sama kita dan bersikap biasa saja?" Tanya Tasya bingung, lagi-lagi Laila hanya diam

"Mom, jawab kenapa mom gak bilang sama kita? Pantas saja mom terlihat gak panik pas tau Zala hilang bahkan mom gak nyuruh kita lapor polisi" timpal Bianca, lagi-lagi Laila hanya diam.

Dia tidak bisa berkata apapun, dia takut jika dia mengatakan alasan kenapa Zala pergi itu akan menguak semua hal yang dia sembunyikan dari anak-anaknya. Sungguh dia mengutuk suaminya kini berada di sel tahanan, ah lebih tepatnya mantan suami karena beberapa bulan setelah kematian adiknya dia mengugat cerai suaminya.

Itu karena pria Bajingan itu membunuh adik kandungnya, sifat serakahnya itu telah membutakan mata dan hatinya hingga membuat dia gelap mata.

Bahkan dia tega membunuh adik iparnya secara keji, jujur memang dia berniat meracuni adiknya tapi itu juga karena hasutan pria brengsek itu. Namun untungnya dia mengurungkan niatnya itu, semua karena dia sadar jika dia salah.

Semua yang dia lakukan salah, bagaimana bisa seorang kakak tega membunuh adiknya sendiri bahkan memperebutkan harta yang bukan miliknya.

Tapi tidak dengan pria Bajingan itu, dia masih bersikeras untuk merebut harta itu. Bukan hanya itu, pria Bajingan itulah penyebab perceraian adiknya dan istrinya. Sungguh itu diluar dari kendalinya, Laila tidak tau sama sekali akan hal itu.

Bahkan dia pikir itu karena ketidak cocokkan mereka bukan karena hasutan mulut berbisa milik mantan suaminya, membuat adiknya terlihat hina di depan mata Farah. Tapi Laila juga bahagia karena Farah bisa mendapatkan pengganti adiknya, tentu saja yang lebih baik dan bisa membuat wanita itu bahagia.

Biarkan saja dia terlihat jelek dan jahat di mata kedua orang yang kini menatapnya penuh dengan kebencian, bahkan dia yakin jika keponakannya juga sudah tau prihal kebenaran yang dia buat itu.

Tapi Laila sama sekali tidak melihat amarah dan kebencian di mata bocah itu, dia hanya melihat rasa rindu dan kehangatan disana. Tanpa sadar laila bangkit dari duduknya dan memeluk tubuh Zala, jujur dia juga merindukan bocah itu.

Awalnya dia ragu untuk memeluk keponakannya itu karena dia takut jika dia mendapatkan penolakan, namun lihat apa yang sekarang terjadi. Keponakannya yang polos itu malah menerimanya bahkan membalas pelukannya lebih erat, tanpa sadar air matanya mengalir.

Jodoh Pemberian AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang