Part 19

11.3K 906 22
                                    

Terlihat seorang gadis terlihat fokus menatap labtop miliknya, Namun itu hanya berselang beberapa detik saja. Setelah itu dia malah memejamkan matanya, membiarkan film yang dia tonton menyala dengan volume cukup keras itu karena Zala lupa dimana meletakan headset miliknya.

Ya, gadis itu adalah Zala. Kini bocah sableng itu malah tertidur pulas bahkan berbalik kini labtop miliknya yang menontonnya tidur, entah kenapa sejak kepindah satu rumah dengan Desta dia jadi sering ngantuk.

Sejujurnya rasa kantuk yang datang bukan tanpa sebab, itu karena Zala selalu saja begadang. Entah apa yang dia lakukan hingga tahan hingga larut malam bahkan subuh baru tidur.

Itu karena dia merasa gelisah, entah apa itu yang jelas dia tidak bisa tidur. Itu cukup aneh mengingat Zala itu tipe orang yang nemplok di kasur langsung molor tapi beberapa hari terakhir dia merasa gelisah dan tidak nyaman.

Tapi untungnya tidak mengganggunya saat kuliah, namun jika sedang libur begini Zala akan berakhir di kasur dengan mata tertutup. Dia terlihat sangat damai, sakin nyenyaknya dia tidur.

Dia sama sekali tidak terusik dengan suara film yang dia tonton atau denyitan pintu yang di buka oleh sosok yang kini berniat untuk balas dendam, siapa lagi kalau bukan Desta.

Wanita itu berniat menggoda Zala setelah bocah itu terlena maka dia akan meninggalkannya begitu saja, membiarkan bocah itu tersiksa dengan hasratnya.

Dia berjalan perlahan mendekati zala yang kini berbaring di ranjang dengan posisi tengkurep, wanita itu pikir jika calon tunangannya itu menonton film. Itu karena labtop Zala menutupi wajah polos Zala, siapapun yang masuk ke kamar bocah itu pun akan mengira hal sama dengan Desta.

Wanita itu pun naik keranjang perlahan, dia bernafas lega karena Zala tidak menyadari kehadirannya. Andai dia tau jika bocah itu sudah berkelana ke alam mimpinya, Desta tersenyum penuh arti karena dia mengira rencananya berhasil.

Tanpa banyak bicara Desta naik keatas tubuh Zala, dia pikir jika bocah itu akan sadar dengan kehadirannya dan berontak namun semua berbanding balik dengan kenyataannya.

Hal itu membuat Desta bingung, lalu matanya menangkap wajah polos Zala yang kini terlihat terlelap dengan damainya. Wanita itu menghela nafas kasar namun tidak mengurungkan niatnya untuk melakukan hal cabul, ah persetanan dengan itu toh Zala calon tunangannya dan akan jadi tunangannya bahkan mungkin akan menikah jadi sah-sah saja jika dia menjamahi tubuh Zala.

Dengan iseng Desta meniup telinga Zala lembut namun bocah itu sama sekali tak terusik, lalu mencium pipi Zala berkali bahkan kini Desta mencumbu zala. Wanita itu mirip jalang kurang belaian, lihat saja bocah polos yang tidur saja dia cumbu.

Sedangkan Zala mulai terusik, dia pikir siapa yang mengusik tidurnya. Kenapa rasanya ada sesuatu yang basah, mengelitik lehernya. Ah dia merasa ingin benda basah itu tetap disana di lehernya, entah dia yang gila atau mungkin ada sesuatu dalam dirinya yang bergejolak dan menyuruhnya untuk diam dan menikmati sesuatu yang mengusik tidurnya.

"Emgzzz...." Keluh Zala seakan menahan sesuatu, sedangkan Desta masih saja mencumbu leher Zala.

Dia seakan candu dengan aroma tubuh Zala yang memabukkan, bahkan dia sudah lupa tujuannya. Lihat saja tangan nakalnya suka berjalan masuk ke dalam kaos Zala, menyentuh kulit bocah itu bahkan membelainya.

Hal itu membuat Zala semakin terusik, dengan terpaksa dia membuka matanya dan melihat siapa yang mengusik tidurnya padahal dia sangat mengantuk.

Namun dia merasa tubuhnya sangat berat, tidak seperti biasanya. Lalu ada sesuatu yang empuk yang menekan punggungnya, tidak mungkin bukan jika yang di atasnya adalah seekor anjing atau singa ah kenapa dia ngaur seperti ini.

Jodoh Pemberian AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang