Happy reading....
Awas typo nya ya......Rasti bersama dengan Vena datang ke rumah kecil milik Alda, mereka berdua datang untuk meminta restu agar ibu Alma merestui pernikahan Vino dan Alda. Vena berharap, Bu Alma merestui untuk pernikahan yang akan di laksanakan besok.
"Silahkan duduk bu" ucap Alma mempersilahkan Vena dan Rasti.
"Terima kasih" ucap Rasti.
"Bu, perkenalkan ini kakak ipar saya." ucap Vena.
"Saya Rasti bu," Rasti memperkenalkan diri pada Alma.
"Saya Alma bu." ucap Alma.
"Pasti bu Alma bingung akan kedatangan kami berdua kesini, saya dan mbak Rasti meminta restu agar Alda menikah dengan keponokan saya" ucap Vena yang membuatnya bingung, bukankah tadi Alda dan Reyhan baru bertunangan. Apa maksud ini semua.
"Begini bu, saya selaku mama Vino ingin meminta Alda untuk menjadi istri anak saya. Ini semua keinginan suami saya yang menderita penyakit jantung, suami saya kritis dan berada anatara hidup dan mati. Saya mohon bu. beri restu untuk Alda dan anak saya." ucap Rasti.
Alma bingung harus menjawab apa, sejujurnya Ia masih ingin Alda menjadi seorang mahasiswi dan mengejar kariernya, bukan menjadi seorang istri.
"Kapan pernikahan itu terjadi?" tanya Alma.
"Besok bu, seperti pemintaan suami saya" jawab Rasti. "Dan untuk kebaya, saya sudah menyiapkannya" ucap Rasti menyodorkan paper bag yang di bawanya tadi.
"Bu Alma, besok akan ada mobil jemputan untuk ibu dan Alda" ucap Vena.
"Baiklah bu, saya memberi restu pada mereka" ucap Alma.
"Kalau begitu kami permisi bu. Assalamualaikum" ucap Rasti dengan menjabat tangan bu Alma.
***
Pagi ini adalah pagi yang tak di inginkan oleh Alda dan Vino, mereka akan terikat hubungan suami istri. Alda menatap dirinya di cermin, kebaya ini sangat pas ditubuh rampingnya. Ada dua orang suruhan dari keluarga Vino untuk mendandaninya sedemikian rupa.
Alma memasuki kamar anaknya, Alda terlihat sangat cantik dengan balutan kebaya di tubuhnya, air mata Alma menetes tanpa perintah, ia masih tak menyangka putrinya menjadi pengantin. Ia teringat saat menemukan Alda yang masih bayi berwarna merah dan Ia berjanji akan merawatnya sepenuh hati.
"Cantik sekali anak ibu" ucap Alma, Alda menoleh pada ibunya yang tersenyum tipis padanya.
"Ibu...." Alda beranjak dari duduknya lalu memeluk ibunya.
"Stttt... jangan nangis, nanti make up kamu luntur loh" ucap Alma. "Kamu harus ikhlas menjalani semua ini, ibu tau kalau kamu cinta sama Rey. Ini takdir kamu nak, hormati dan patuhi suamimu. Dia adalah surga bagimu" ucap Alma menasehati anaknya.
"Iya bu, Alda akan belajar mencintai mas Vino dan melupakan Rey" ucap Alda.
"Maaf mbak, mobil jemputan sudah datang" ucap salah satu perias tadi.
"Iya, kami akan segera kesana" ucap Alma. Alma melirik putrinya yang menunduk, ia tau jika Alda gugup. "Hilangkan rasa gugupmu nak, berdoa yang terbaik".
Alda mengangguk samar lalu meraih kedua tangan ibunya, "Terima kasih bu, telah membesarkan Alda hingga sekarang. Alda sayang ibu" ucap Alda memeluk Alma erat.
"Ibu juga nak" balas Alda, "Ayo kita berangkat, kita sudah ditunggu oleh keluarga suamimu" ucap Alma.
***
Vino menatap pantulan dirinya di cermin, Ia nampak gagah dengan balutan jas berwarna hitan dan peci dengan warna senada yang bertengger di atas kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Wife (Tamat)
RomanceFollow dulu untuk membaca. Beberapa part di private. Menikah dengan pria karena keinginan ayahnya, dan aku harus meninggalkan pria yang kucintai, saat menikah suamiku sendiri membenciku karena aku dianggap merusak hubunganya dengan kekasihnya... ••...