Unwanted Wife || 18

12.9K 650 21
                                    

Assalamualaikum semua...
Selamat membaca...


Pagi-pagi sekali Alda sudah menyiapkan sarapan dan berberes rumah. Alda memasuki kamarnya, Ia masih melihat suaminya yang tertidur pulas selepas solat subuh tadi. Bukankah kemarin malam pertamanya Vino dan Princess? tapi Vino enggan tidur dengan istri keduanya, padahal Alda sudah membujuknya dengan berbagai cara namun pria itu tetap saja menolaknya. Alda mencoba membangungkan Vino dengan menepuk pelan lengan pria tersebut. Alda tersenyum tipis menatap suaminya yang tertidur, Alda mendekat dan membangunkan suaminya.

"Mas, bangun yuk udah pagi. Kamu kan harus kerja" ujar Alda dengan menepuk pelan pipi Vino.

Vino menggeliat pelan dalam tidurnya, Ia nampak terusik dengan tepukan lembut di pipinya. Pria itu mengerjabkan matanya, Ia melihat istrinya yang tengah tersenyum padanya.

"Morning" ucap Alda.

"Morning too" balas Vino dengan mengucek kedua matanya.

"Bangun gih dah pagi. Nanti kamu telat pergi ke kantornya" titah Alda seraya beranjak dari duduknya. Namun dengan cepat, Vino meraih tangan istrinya hingga bertatap, jarak di antara mereka hanya beberpa senti saja.

"Morning kiss dulu" ucap Vino mengerlingkan matanya pada istrinya. Alda mengerutkan keningnya, tak biasanya Vino semanja ini padanya.

"Tap.."

Alda kalah cepat, Vino sudah mencium bibirnya. Alda memukul pelan bahu suaminya, lalu menenggelamkan wajahnya di dada bidang Vino. Ia sangat malu, mungkin sekarang ini pipi Alda tengah merah seperti tomat.

"Hei, kok peluk aku? pasti pipi kamu merah kan sekarang ini?" tanya Vino dengan terkekeh.

"Apasih kamu." ujar Alda.

Alda menetralkan rasa gugupnya, dan beralih menatap suaminya. "Mandi gih. Bau asem" ucap Alda dengan menutup hidungnya.

"Udah tau bau asem, malah peluk-peluk" cibir Vino.

"Sekarang mandi" ucap Alda dengan nada perintah. Ia berjalan menuju lemari untuk menyiapkan baju suaminya. Vino hanya terkekeh melihat tingkah istrinya.

"Cepat mandi" ucap Alda melihat suaminya yang terkekeh menatapnya.

Di balik kemesraan mereka, Princess yang mengintipnya dari balik pintu mengepalkan tangannya kuat-kuat. Mengapa Vino menjadi seperti ini pada Alda, wanita yang di bencinya. Ia benci keadaan seperti ini. Ia segera pergi dari sana karena melihat pergerakan Alda yang akan keluar dari kamar.

Alda menuruni tangga satu persatu, Ia akan ke meja makan untuk menunggu suaminya. Ia sengaja tak memanggil Princess untuk sarapan, jika wanita itu lapar pasti akan turun dengan sendirinya.

Tak lama Alda menunggu, Vino sudah siap dengan kemeja yang tadi Ia siapkan, suaminya itu tak lupa dengan membawa tas kantornya.

"Maaf ya kamu nunggu lama" ujar Vino seraya duduk di kursi.

"Nggak papa kok mas" balas Alda seraya mengambilkan nasi untuk Vino.

"Loh Princess belum turun?" tanya Vino, Alda menghentikan pergerakan tangannya.

"Mau di panggilkan?" tanya Alda balik.

"Nggak usah. Kalau dia butuh makan nanti juga akan turun sendiri" ucap Vino.

"Ok" balas Alda.

Mereka berdua nampak menikmati sarapannya, namun tak lama kemudian Princess sudah bergabung bersama mereka.

"Kok kamu tadi gak panggil aku sih sayang untuk sarapan?" tanya Princess dengan nada manja pada Vino, Alda yang mendengar pertanyaan Princess tanpa sadar bergidik.

Unwanted Wife (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang