Unwanted Wife || 6

12.8K 703 9
                                    

Happy Reading guys....
Awas typo bertebaran:)

Pertunangan sangat sederhanya di lakukan di kediaman Alda, hanya dihadiri oleh mama Reyhan dan ibu Alda. Meskipun Vena bisa mengadakan pesta pertunangan ini dengan mewah, namun Alda menolaknya. Bagi Alda yang penting acaranya bukan pestanya.

Suara getaran ponsel Vena yang terletak di atas meja membuat Vena mengangkatnya.

"Loh, mbak Rasti" ucapnya.

"Halo mbak, ada apa?" tanya Vena, Ia mendengar suara serak dari kakak iparnya.

"Halo Ven, mas Angga Ven... Mas Angga kritis, Ia serangan jantung dan harus masuk UGD." jawab Rasti dengan sesenggukan.

"Astaghfirullah halazim mas Angga, Mbak ada di rumah sakit mana biar Vena nyusul" ucap Vena panik, Ia menyayangi kakaknya.

"Di rumah sakit Citra Medika, Ven" jawab Rasti.

"Iya mbak, aku ote sekarang" ucap Vena dengan mematikan panggilan.

"Ada apa ma?" tanya Reyhan khawatir melihat raut wajah mamanya sendu.

"Mas Angga, Rey. Om kamu kritis, sekarang ada di RS Citra Medika. Kita harus kesana" ucap Vena.

"Baik ma, ayo kita kesana." ucap Reyhan.

"Boleh saya ikut?" tanya Alda, pada Vena. Vena menganggukinya setuju.

"Kami permisi bu Alma, Assalamualaikum" ucap Vena dengan menyalami Alma.

"Alda pamit bu. Assalamualaikum" ucap Alda dengan menyalimi ibunya. Alma hanya bisa berdoa yang terbaik untuknya.

Mereka bertiga menuju RS Citra Medika, Vena sangat gelisah dan takut terjadi sesuatu pada kakaknya.

Reyhan melirik mamanya dari kaca, " Mama, sabar ya. Mama harus yakin jika Om Angga sembuh" ucap Reyhan pada mamanya.

"Amin Ya Allah." ucap Vena, sudah cukup Ia kehilangan suaminya. Vena juga tak ingin kehilangan kakaknya.

Mobil yang di tumpangi oleh tiga orang itu akhirnya sampai di RS Citra Medika. Vena turun dengan terburu-buru untuk sampai di UGD.

"Mbak Rasti, gimana Mas Angga mbak?" tanya Vena sesenggukan.

Ada Vino dan Nada yang menemani Rasti, Vino sangat menyayangi papanya meskipun ia selalu berbeda pendapat dengan papanya. Ia sangat sedih kala mendengar papanya masuk kerumah sakit.

Vino melirik gadis di samping Rey, bukankah itu kekasih Rey.

"Masih di tangani dokter di dalam" jawab Rasti.

Rasti melirik pada Alda, gadis yang menolong suaminya waktu itu. Kenapa dia ada disini? batin Rasti.

'Ceklek' seorang dokter keluar dari UGD dengan mengalungkan stetoskop di lehernya.

"Bagaimana suami saya dok?" tanya Rasti panik.

"Keadaan bapak Angga sangat lemah, dan keluarga sudah di tunggu di dalam" ucap dokter ber name tag, Dion.

"Baik dok" ucap Rasti kemudian.

Mereka ber enam memasuki UGD, terbesit rasa takut pada Alda, entah ini firasat apa. Alda hanya bisa merapalkan doa agar Pak Angga bisa sembuh, meskipun tak total.

"Papa" ucap Rasti dengan berjalan menuju brankar sang suami.

"Mas Angga" ucap Vena sendu, ia begitu sedih kala melihat keadaan kakaknya.

Alda melirik pada Nada, gadis yang seumuran dengannya kini hanya menatap sedih pada papanya dan Vino hanya diam tanpa ekspresi. Hanya Rasti yang tau tentang ekspresi itu, kesedihan mendalam yang ia pendam.

Unwanted Wife (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang