Awas typo bertebaran....
18+ guys...Cindy dan Loli kini sudah berada di rumah Princess, Cindy menguringkan niatnya untuk mengirim foto tersebut lewat ponsel. Ia lebih puas jika Princess tau sendiri.
"Tumben kalian kesini?" tanya Princess dengan duduk si sofa.
"Ada hal penting yang mau gue kasih tau ke elo" ucap Cindy semangat, Ia sudah tak sabar melihat reaksi Princess kala melihat foto Alda dan Reyhan di cafe tadi.
"Apa?" tanya Princess.
Cindy mengeluarkan ponselnya dari tas, Ia menunjukkan foto tersebut. "Lihat nih, parah abis kan? berani juga si Alda main belakang" ucap Cindy.
Princess menyeringai senang, foto ini sangat berpengaruh untuk membuat Vino benci kepada Alda.
"Wow, amazing..., Gue suka sama foto ini. Dengan ini gue lebih mudah buat ngaehancurin Alda" ucap Princess sinis, Ia merasa senang sekali.
"Thanks, kalian bisa dapat ni foto. Ntar send ke gue" ucap Princess yang diangguki oleh Cindy dan Loli.
"Btw, kenapa lo tadi gak masuk?" tanya Loli.
"Gue capek Lol, males juga buat keluar rumah" bohong Princess, tapi benar jika Ia capek. Karena adegan ranjangya semalam dengan Vino.
***
Vino sudah bangun dari satu jam yang lalu, kini Ia menikmati waktu santainya dengan menatap layar televisi di depannya. Sesekali Ia tersenyum kala mengingat kejadian semalam dengan Princess, Ia sangat bahagia.
Tapi disisi lain, Ia menyakiti Istrinya sendiri.'Ting'
Dengan segera Vino meraih ponselnya yang tergeletak diatas meja. Ia mengernyitkan keningnya, ia bertanya dalam hati, foto apa yang dikirimkan oleh kekasihnya ini.
Vino membulatkan matanya, ia mengepalkan tangannya guna menahan emosinya. Ternyata Alda membohonginya, ternyata Ia menemui Reyhan di cafe.
"Wanita sialan. Liat aja saat lo pulang nanti" gumam Vino emosi.
Ia meraih ponselnya, ia akan menghubungi Alda agar segera pulang. Tunggu, ia tak mempunyai contak Alda. Vino mengacak rambutnya frustasi, kenapa ia harus semarah ini? bukankah ini hal yang bagus.?
Akhirnya tugas kelompok Alda sudah selesai hanya dalam sekali pertemuan, tapi Ia harus pulang pukul tujuh malam. Alda merapalkan doa, agar suaminya tak marah karena Ia sudah keluar rumah sangat lama.
"Gila, encer juga otak kita hari ini. Hanya sekali ketemu udah selesai" celetuk Arka.
"Iya ya" Melda menimpali ucapan Arka.
"Kalau udah selesai, aku pulang dulu ya" Alda merapikan bukunya dan memasukkan kedalam tasnya.
"Gue anterin Al" ucap Rey.
"Maaf Rey, aku gak bisa." balas Alda.
Melda dan Arka diam, mereka sudah mengetahui hubungan antara Alda dan Reyhan.
"Kalau gitu, gue anterin lo Al." ucap Melda.
"Ok" balas Alda cepat.
Sesampainya di rumah, Alda bingung dengan rumah dalam keadaan gelap. Apa Vino pergi dan belum pulang. Alda berjalan dengan meraba dinding untuk mencari tombol lampu.
'Ceklek'
Lampu terang, Vino yang menyalakannya. Tubuh Alda menegang, Ia takut melihat kemarahan yang terpancar di wajah suaminya.
"Pasti lo puas banget kan? seharian ini bisa berduaan dengan Reyhan?" tanya Vino yang membuat Alda bingung, apa maksud Vino.
"Maksud kamu apa?" tanya Alda dengan nada takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Wife (Tamat)
RomansaFollow dulu untuk membaca. Beberapa part di private. Menikah dengan pria karena keinginan ayahnya, dan aku harus meninggalkan pria yang kucintai, saat menikah suamiku sendiri membenciku karena aku dianggap merusak hubunganya dengan kekasihnya... ••...