Unwanted Wife || 14

14.5K 695 20
                                    

Pagi ini Alda tengan memasak, Ia tersenyum kala mengingat kejadian yang membuatnya bahagia ini. Ternyata di balik sikap Vincent yang dingin itu bisa seromantis ini. Terlalu lama dalam pikirannya itu, Alda kembali melanjutkan acara memasaknya. Setelah di rasa cukup pas akan rasa pada masakannya, lalu Alda memindahkan ke piring saji dan menatanya di meja makan.

Alda melangkahkan kakinya menuju kamaranya, maksudnya kamar mereka berdua. Ia melihat Vino yang sudah tak ada di atas ranjang dan Ia pun mendengar suara gemercik air berjatuhan dari kamar mandi. Alda tersenyum tipis, Ia berjalan kearah lemari untuk menyiapkan baju untuk suaminya.

Sembari menunggu Vino, Alda mengganti bajunya Ia juga akan pergi ke kampus pagi ini. Ia juga tak lupa untuk mengaplikasikan bedak yang tipis dan memoleskan lip cream yang tipis juga.

Alda mengetuk pintu kamar mandi, lalu berteriak dari luar. "Mas, aku tunggu di bawah ya" ucap Alda.

"Iya" sahut Vino dari dalam.

Disinilah Alda, duduk sendirian dengan ponsel di tangannya. Ia tak tau bahwa Melda tadi pagi-pagi sekali menghubunginya. Alda mengetikkan pesan pada Melda, dan meminta maaf kalau Ia tak tau jika Melda mengirim pesan padanya.

"Pagi sayang" ucap Vino yang sudah duduk di kursi.

"Pagi mas" balas Alda tersenyum tipis pada suaminya dan meletakkan ponsel di sampingnya.

"Kamu chat siapa?" tanya Vino memicing.

"Melda mas, tadi dia telpon aku tapi aku gak tau" jujurnya. Memang seperti itu kenyataannya.

"Kamu kuliah pagi ini?" tanya Vino yang melihat istrinya sudah rapi.

"Iya mas, palingan nanti jam 10 an sudah pulang" jawab Alda.

"Kalau gitu sekalian berangkat sama aku saja" ajak Vino, biarkanlah kali ini Vino bersikap manis pada Istrinya.

Mata Alda berbinar "Apa gak ngerepotin kamu?" tanya Alda memicing, Ia takut kalau Vino akan terlambat.

"Nggak. Gak ada penolakan Al" ucapnya final.

***

Di dalam mobil, hanya keheningan meliputi mereka berdua. Hanya terdengar suara deru mesin mobil dari kendaraan lain.

"Gimana kuliah kamu Al? adakah kendala?" tanya Vino melirik Alda.

"Alhamdulillah, sejauh ini baik-baik saja mas." jawab Alda menatap suaminya yang fokus pada menyetir.

"Kamu hebat, bisa dapat beasiswa sampai wisuda" ucap Vino, jujur saja Ia bangga sekali dengan Alda. Istrinya itu tak menyia-nyiakan hal itu.

"Alhamdulillah mas, semua ini karena Allah" jawab Alda.

Tidak terasa, mobil Vino sudah berhenti di area kampus Alda. Dengan cepat Alda turun dari mobil Vino, Ia tak lupa mencium punggung tangan suaminya.

"Alda berangkat mas, Assalamualaikum" ucapnya seraya mencium punggung tangan Vino.

"Waalaikum salam" balas Vino tersenyum kearah Istrinya.

Di tempat yang tak jauh dari situ, ada tiga pasang mata yang melihat Alda keluar dari mobil Vino. Emosi sudah mendominasi mereka terutama Princess.

Princess membeci apa yang dilihatnya barusan, seharusnya Ia di posisi Alda sekarang. Kadang Princess berpikir, apa sih kelebihan Alda sehingga Vino memilihnya dari pada dirinya.

"Wanita sialan" umpat Princess marah dengan mentap Alda yang berjalan menuju kelasnya.

Alda memasuki kelasnya, disana Ia melihat Melda yang duduk termenung dengan menopang dagunya. Alda mendekat pada Melda.

Unwanted Wife (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang