Bagian 10

182 45 17
                                    

“Satu dua tiga empat lima enam tujuh delapan. Siapa rajin kesekolah cari ilmu sampai dapat. Sungguh senang amat senang bangun pagi-pagi sungguh senang.”

“Okeee, giliran Rizky nih.”

“Lo mau pilih Truth or Dare?”

Dare!”

“Wtf. Lo mau ambil dare nembak Kirana?”

Kirana yang mendengar pernyataan Panji barusan langsung terkejut. Bukan hanya Kirana, teman-teman yang lainnya pun ikut terkejut. Bagaimana mungkin Rizky yang terlihat jarang akrab dengan lawan jenis itu tiba-tiba menyatakan perasaannya pada Kirana disini.

“Yang lain ada yang mau ambil dare ini?”

DEG. Kirana terkejut lagi. Tidak mungkin. Rizky tidak mungkin melakukannya.

Semua diam, penasaran. Rizky berjalan mendekati ke arah Kirana. Laki-laki yang satu itu berhasil membuat jantung Kirana berdisko.

Disamping Kirana, Rizky membisikan sesuatu ke arah gadis itu, “Jangan panik. Sekarang belum waktunya.”

Muka Kirana merah padam. Malu. Bisa-bisanya dia sudah ke gr an hanya karena Rizky berjalan kearahnya. Kirana pikir, Rizky akan benar-benar menyatakan persaannya, ternyata lelaki yang satu itu hendak mengambil gitar yang berada tepat di belakang Kirana. Sial. Ini sungguh memalukan.

“Aduh gile, sok romantis lu Nyet. Nyatain perasaaan pake lagu.” Celetuk Damar

“Enggak.”

“Loh?”

“Boleh kan kalau dare gue pilih mainin gitar? Bukan nembak Kirana.”

“Anjir. PHP lo. Gagal dong dapet momen romantis malam ini.”

“Lo bisa main gitar ky? Gue gak pernah tau dan liat lo mainin gitar.” tanya Liana

“Emang gue harus laporan sama lo kalau gue bisa main gitar?”

“MAMPUS LO, DOUBLE KILL.”

Liana mendengus kesal.

Rizky mulai memetik senar-senar  gitar yang ada ditangannya. Merdu. Permainnya sangat apik. Siapa sangka lelaki yang jago basket ini ternyata memiliki bakat terpendam lainnya. Semua perhatian tertuju pada Rizky.

---

"Vino, kalau kamu bisa main gitar lebih jago dari aku, aku bakalan beliin kamu gitar! Biar tiap kamu main gitar pake gitar yang aku beli, kamu bakalan ingat aku.”

“Oh kamu nantangin ya Sha. Basket aja aku jago, apalagi gitaran doang. Kecil ini mah.”

“Gak jadi aku ajarin ya! Kamu sombong, belum bisa aja udah sombong.” Gadis remaja berparas cantik itu terlihat kesal

“Yah ngambek.”

Gadis itu tetap diam.

“Gak usah sok cuek deh Sha. Palingan juga aku kasih ini langsung leleh.” Ucap Rizky seraya menyodorkan coklat ke hadapan gadis itu.

Dia tetap diam, memunggungi Rizky.

“Oke. Ngambek aja terus. Aku cari cewek lain nih!”

Gadis itu meraih tangan Rizky, mencegahnya untuk pergi.

“JANGAN!! Iya deh gak marah lagi, siniin coklatnya!”

“Jadi sebenernya kamu mau coklatnya atau mau aku gak cari cewek lain?”

“Dua dua nya. Hehehe.” Si gadis tersenyum menampakkan sederet giginya yang putih. Rizky mengacak rambut gadis itu. Sangat menggemaskan, pikir Rizky.

BECAUSE OF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang