Bagian 4

388 43 2
                                    

"Jangan belaga bego Lo! PIKIR PAKE OTAK!"ucap Rizky seraya menunjuk kearah kepala Fairel menggunakan jari telunjuknya.


"Maksud lo apa?"


"Lo kan yang ngelemparin kertas ke gue? Lo kan yang mau minta jawaban gue?"


Raut muka Fairel mendadak berubah pias, "A..Apa..apaan sih lo? Nuduh gak jelas!"


"Terserah kalau lo gak mau ngaku! Gara-gara lo Kirana jadi kesel sama gue!"


"Apa perduli lo? Bukannya lo ga perduli masalah cewek kaya begituan? Kenapa giliran Ran yang kesel sama lo, lo marah-marah gak jelas gini?"


"Argh!!"geram Rizky seraya menggebrakan tangannya di meja.


"Gak jelas Lo!"


"Nih, surat buat lo"Fairel menyodorkan surat beramplop putih pada Rizky


Rizky menaikkan sebelah alisnya seolah meminta penjelasan atas surat yang diterimanya barusan


"Undangan buat jadi tim penilai di classmeeting cabang basket besok."


"Gue gak bisa!"


"Lah kenapa? Besokan UAS udah kelar? Masa buat classmeeting aja lo gak bisa?"


"Kalau gue bilang gak bisa ya gak bisa!"ucap Rizky kemudian berlalu meninggalkan Fairel.


***


"Ma, Hari ini Ran menginap dirumah Papa, kak Devan yang jemput Ran"


..SEND.. Kirana mengirimkan pesan untuk mamanya


Tin tin tin ,suara klakson mobil itu cukup mengagetkan Kirana


"Ran lo yakin gak mau barengan?"


"Enggak La, gue udah minta Kak Dev jemput kok."


"Yaudah gue duluan ya!"


....


Hari semakin sore, cuaca yang tadinya cerah mulai gelap, sepertinya bukan karena sore telah tiba tapi memang mendung yang menyelimuti langit sore ini, udarapun kian mendingin. Kirana melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Pukul 17.00. Sekolah juga sudah mulai sepi, yang kirana lihat tinggalan sebuah motor hitam entah milik siapa. Kirana menggosok-gosokkan telapak tangannya.


"Kak Dev, baca whatsapp aku gak sih?"ucap Kirana mulai gelisah, sungguh suasana sekolah yang teramat besar ini saat sore sangatlah menyeramkan, apalagi cuaca sore ini juga sangat tidak mendukung. Tiba-tiba terlintas dipikiran Kirana cerita-cerita horror yang pernah disampaikan teman-temannya beberapa hari yang lalu.


"Aduh, kak Dev mana sih?"


Angin bertiup kencang, hujan benar-benar akan turun. Rintik-rintik air mulai berjatuhan dari langit yang berwarna hitam itu.


TIN TIN


"aaaaaaaa" Kirana langsung berjongkok, dan menangkupkan kedua tangannya untuk menutupi wajahnya


"Ampun mbah, ampun, saya hanya nunggu jemputan. Ampun mbah!"ucap Kirana dengan suara sesenggukannya, sepertinya kirana menangis karena sangat ketakutan.


Motor hitam itu berhenti tepat didepan Kirana. Sang pemilik motor itu membuka helm miliknya yang kemudian menampakkan wajah tampannya itu. Dalam hati ia ingin tertawa melihat tingkah gadis dihadapannya ini.


"Aneh."


Sontak Kirana berhenti dari aksi ketakutannya, tanpa melihat pun kini Kirana tau siapa pemilik suara itu.

BECAUSE OF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang