“Ran.” Rizky berjalan tertatih hendak menghampiri Kirana.
Kirana, Devan dan Meysha mengalihkan pandangan mereka pada Rizky.
Rizky berpegangan pada pagar gerbang sekolah, ia lemas, hampir tak sanggup berdiri lagi. Wajahnya masih babak belur, lukanya belum dibersihkan sama sekali. Rizky mendongakkan kepalanya yang sedari tadi menunduk.
Rizky terkejut, begitu juga dengan Meysha. Rizky bingung, kenapa Meysha bisa disini bersama dengan Kirana dan juga kak Devan. Sebenarnya apa yang terjadi.
Sungguh sebenarnya Kirana tidak tega melihat wajah Rizky yang babak belur seperti itu, ia ingin membantu Rizky tapi terlambat, Meysha sudah lebih dulu menghampiri Rizky dan yang Kirana lihat Meysha benar-benar sangat menghawatirkan Rizky. Bagaimana bisa? Apa mereka saling mengenal?
“Vino.. kamu kenapa? Kenapa wajah kamu seperti ini?” Meysha mengusap sedikit darah yang tersisa di ujung bibir Rizky.
Rizky meringis kesakitan. Kirana lihat dengan jelas raut wajah Meysha yang sangat khawatir. Kirana tidak suka. Kirana memang marah dengan Rizky, Kirana memang sedang kecewa pada Rizky hanya saja Kirana tidak suka jika Meysha mendekati Rizky seperti itu.
Rizky menyingkirkan tangan Meysha dari wajahnya, di dekatinya Kirana dengan langkah yang sudah sangat lemah.
Rizky kembali meraih tangan Kirana,”Ran maafin aku. Aku salah. Aku minta maaf.”
Tidak Kirana tidak bisa. Hatinya menjerit melihat Rizky memohon seperti itu padanya. Tapi sekarang ia sudah terlanjur kecewa pada Rizky. Ia harus kuat, jangan lemah.
Sekarang yang ada dipikiran adalah tentang Rizky dan Meysha. Kirana terus memutar otaknya, ada hubungan apa Rizky dengan Meysha.
Kirana tak ingin ambil pusing, masalahnya sudah terlalu rumit, dan ia tak ingin semakin memperumitnya.
Tanpa basa-basi ia bertanya, “Rizky.. kamu dan Meysha....”
“Rizky pacar aku.” Ucap Meysha lantang.
Kirana kembali meneteskan air matanya lagi dan lagi. Jadi Meysha ini yang sering menghantui pikiran Rizky. Jadi dia yang selalu memanggil Rizky, Vino. Jadi dia yang sulit Rizky lupakan itu. Jadi dia yang diceritakan Fairel padanya. Itu Meysha, semua ini Meysha. Meysha sumber semua masalahnya, itulah yang ada di pikiran Kirana saat ini. Sekarang setelah tau semua ini rasanya semakin tidak ingin saja Kirana melihat Meysha dihadapannya. Kirana sudah muak dengan semua ini.
Rizky meringis kesakitan, pukulan Fairel di wajahnya tadi mulai terasa berdenyut-denyut sekarang.
Rizky masih terus menggenggam erat tangan Kirana, tak ingin melepaskannya sampai Kirana mau memaafkannya. Maaf atas perkelahiannya dengan Fairel tadi. Maaf karena telah membuatnya kecewa. Maaf atas semuanya. Semua kesalahan yang Rizky lakukan.
Kirana terisak, “Rizky lepasin! Aku harus pergi. Aku gak bisa lebih lama lagi disini. Aku mau pergi.”
Rizky diam, semakin mempererat genggaman tangannya pada Kirana, "Kamu gak boleh pergi!"
"Tapi aku harus!"
Sekuat apapun Rizky, saat ini Kirana jauh lebih kuat darinya. Kirana berhasil melepaskan tangannya dari Rizky.
Rizky terjatuh, tubuhnya sudah sangat lemah. Kirana pergi.Kirana tidak memaafkannya.
Meysha membantu Rizky yang terjatuh ke tanah. Ia tidak terima Kirana memperlakukan Rizky seperti tadi.
“Dek kamu mau kemana? Papa sama Mami udah nunggu kamu dirumah. Kita pulang!” Devan mencoba mencegah Kirana untuk pergi.
“Kalau Kirana gak ingin pulang, tolong jangan paksa Kirana kak.”
Devan mundur. Ia tidak ingin adiknya itu jauh lebih marah.
“Kirana akan pulang kalau Kirana ingin.” Ucap Kirana kemudian masuk kedalam taksi pesanannya yang sudah datang sedari tadi.
“Aku harus kejar Kirana Sha. Aku mau minta maaf.”
“Kamu jangan bodoh Vino! Dia udah memperlakukan kamu seperti tadi!”
“DIA SEPERTI ITU KARENA KAMU!! KAMU BUKAN LAGI PACAR AKU! JANGAN BILANG APAPUN DI DEPAN KIRANA!!!”
Meysha terkejut, Rizky membentaknya.
“Aku masih hargai kamu sebagai teman aku Sha. Aku memang belum sepenuhnya lupain kamu, tapi tolong kamu jangan memperkeruh suasana. Kita udah selesai.”
“Aku gak pernah putusin kamu, Vino.”
“Tapi kamu pernah meninggalkan aku.”
Meysha terdiam. Kenapa Rizky seperti ini? Kenapa Vino berubah? Ini salahnya, yaa ini memang salahnya. Salahnya karena dulu pernah meninggalkan Rizky, tapi Meysha tidak ingin Rizky menjauh darinya, ia masih mau Rizky terus bersamanya.
“Meysha, kamu bawa dia ke rumah sakit. Kakak harus nyusulin Kirana.” Ucap Devan kemudian pergi meninggalkan Meysha dan Rizky.
Devan tidak akan mungkin membiarkan adiknya itu pergi dalam keadaan kacau seperti tadi. Biar bagaimanapun Devan sangat menghawatirkan Kirana.
“Aku pesan taksi. Kita ke rumah sakit!” ucap Meysha.
“GAK! Aku harus cari Kirana!”
“Vino tolong jangan keras kepala! Kamu mau terkapar di jalan karena memaksakan diri untuk mencari dia dalam kondisi kamu yang seperti sekarang ini?”
Rizky diam. Tubuhnya memang sudah sangat lemah sekarang, tapi sungguh saat ini ia lebih memikirkan Kirana daripada kondisinya sendiri. Ia khawatir padanya.
Jadi ternyata ini yang dinamakan penyesalan. Rizky menyesal, benar-benar menyesal.
Meysha menghela nafasnya panjang, “Kak Devan pasti bisa nemuin Kirana. Kamu bisa cari dia setelah kondisi kamu membaik.”
Biarlah Meysha mengalah dulu sekarang, sebenarnya ia sangat tidak suka karena Rizky terus saja memikirkan Kirana daripada kondisinya sendiri. Tapi yang terpenting sekarang adalah membujuk Rizky agar mau ke rumah sakit untuk mengobati luka lebam di wajahnya. Karena jujur, Meysha benar-benar tidak tega melihat Rizky yang terus menerus meringis kesakitan. Biar bagaimanapun Meysha pernah mencintai Rizky, tidak! Bukan pernah mencintainya tapi mungkin masih mencintainya sampai saat ini. Sekarang Meysha sadar ia tidak ingin hanya karena satu kesalahan bodoh yang ia lakukan dulu, ia bisa kehilangan Rizky. Ia tidak ingin, dan tidak akan membiarkan itu terjadi. Yang ada dibenaknya kini hanya satu, Vino itu miliknya! Biarlah, Meysha ingin egois untuk kali ini.
.....
Yaa gimana yaa namanya juga penyesalan pasti diakhir. Kalau di awal namanya pendaftaran hehehe 😁
Mohon maaf atas segala kekurangan dalam cerita ini:')
Tunggu terus kelanjutannya yaa. Jangan lupa vote + komen ❣️
Makasih banyak untuk para pembacaku tersayang yang udah meluangkan waktunya buat baca cerita ini ❣️
27 Mei 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE OF YOU
JugendliteraturBerpisahnya Papi dan Mami membuatku takut untuk merasakan cinta. Mereka yang diawal terlihat bahagia dan saling mencintai pada akhirnya juga bisa saling menyakiti dan menjauh. -- Kirana Meilanasya Bramawijaya "Masa Lalu." Satu orang wanita telah ber...