Bagian 13

179 24 26
                                    

Hari ini hari senin, hari pertama masuk setelah liburan akhir semester genap berakhir. Rasanya baru saja kemarin liburan di mulai dan sekarang ini sudah berakhir saja.

Kirana sangat bersemangat, rasanya ingin cepat-cepat sampai di sekolah. Atau ingin cepat-cepat bertemu dengan Rizky, mungkin? Minggu malam kemarin ia benar-benar tidak bisa tidur nyeyak karena memikirkan Rizky. Dan hari ini rasanya ia harus tuntaskan pikirannya, agar malam nanti ia bisa tidur nyeyak tanpa memikirkan Rizky.

Kirana harus menanyakan tentang instastory nya pada Rizky.Tidak peduli masalah gengsi ataupun harga diri. Bukankah lebih baik mengetahuinya dulu daripada terlanjur berharap lebih dalam tanpa sebuah kepastian.

“Kenapa lama banget sih.” Keluh Kirana, kakinya sudah terasa pegal. Dia rasa upacara pagi ini sangat lama, mungkin karena ini upacara pertama kalinya setalah sekian lama tidak upacara.

“Lama mana sama masa penjajahan Belanda?”

“Apaan sih Lala, bilang aja kaki lo juga sebenernya udah pegel kan?”

“Sok tau deh. Bentar lagi juga kelar, sabar aja.”

Sebentar lagi apanya. Tepat pukul 08.20 upacara baru di bubarkan, ini selang 15 menit dari perkataan Lala yang bilang sebentar lagi kelar tadi.
Semua siswa berhamburan, bubar dari barisannya menuju kelas masing-masing.

XII-IPA 2. Masa terberat sekolah, tidak ada waktu untuk main-main lagi rasanya, tahun ini Kirana dan teman-temannya pasti akan disibukkan dengan persiapan Ujian Nasional, belum lagi persiapan masuk Perguruan Tinggi.

Suasana kelas yang semula riuh tiba-tiba saja menjadi hening, sesaat setelah Bu Indah masuk bersama Euis. Dasar Euis,dia terlalu rajin. Ia selalu saja memanggil guru saat teman-temannya menginginkan jam kosong. Baiklah tidak apa jika guru itu bukan Bu Indah, tidak apa jika guru itu guru lain. Tapi ini Bu Indah, guru yang sangat hobby memberikan tugas bergunung-gunung pada anak muridnya.

“Selamat Pagi Anak-anak.”

“Pagi Bu.”

“Pagi ini kita langsung saja mulai pelajarannya ya.”

Tolonglah Bu Indah, otak kami masih belum siap mendengarkan penjelasan ibu.

Ibu Indah terus menjelaskan materinya, tanpa perduli ia di dengar atau tidak oleh anak muridnya itu.

Akhir kata seperti dugaan sebelumnya, sudah pasti Bu Indah akan memberikan segunung tugas.

“Baiklah. Tugas pertama kalian di semester 5 ini adalah membuat resensi novel. Mulai dari data buku, judul resensi, ikhtisar isi buku atau novel, kelebihan dan kekurangan buku serta kesimpulan. Langkah pertama, kalian bisa cari buku atau novel yang akan kalian resensi di perpustakaan. Silahkan.”

“Yah Bu, baru juga masuk udah ada tugas aja.”

“Iya Bu. Refreshing dulu Bu.”

“Refreshing apanya, kalian libur dua minggu itu apa masih kurang?”

“MASIH BU.”

“Ya sudah, kalau begitu .... “

“KITA PULANG” Potong Damar.

“Damar...”

“Ya Bu, maaf.” Damar hanya nyegir
Bu Indah tau betul Damar, murid yang satu ini memang agak ngeyel.

“Ya sudah. Silakan kalian ke perpus.”

.....

Kirana terus mengelilingi perpustakaan, mencari novel yang dirasa cocok dengan dirinya. Dia suka tugas kali ini karena dia memang suka membaca, jadi ini tidak masalah baginya.

BECAUSE OF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang