bag.6

247 13 3
                                    

Aku berharap, bahwa aku bisa memiliki kamu suatu saat nanti.

°°°°°

"Hai ca." sapa lelaki yang baru saja memberhentikan motor ninja nya tepat di depan Aisyah.

Aisyah mengerenyitkan keningnya. Ia menoleh kebelakang, takutnya GR duluan, siapa tau yang disapa oleh orang itu bukan ia.

Saat dilihat, ternyata tidak ada orang lain selain dirinya, lalu ia mengarahkan pandangannya kearah depan kembali.

"Lo ke gua?" Tanya Aisyah bingung.

Terdengar suara decakan seseorang dari balik helm tersebut. "Ck. Emang ada orang lain selain Lo disini?" Jawab lelaki itu, dan masih mengenakan helm nya.

"Siapa sih Lo?"

Setelah ditunggu-tunggu, akhirnya Lelaki itu pun membuka helm full face nya, dan, betapa terkejutnya Aisyah saat melihat Devan lah orang yang mengendarai motor ninja merah yang ada dihadapannya itu.

Devan tersenyum, setelah helm nya sudah tak menutupi sedikit wajah tampan nya. "Ngapain Lo kesini?" Tanya Aisyah dengan sinis.

"Sinis Mulu Lo setiap ngomong sama gua, kenapa sih?" Tanya Devan heran.

"Dan, Harusnya tuh gua yang nanya, ngapain Lo disini?" Bukannya menjawab Devan malah menanyakannya balik ke Aisyah.

"Lo gak liat gua lagi di halte?" Jawab Aisyah dan masih sinis.

"Liat lah, makanya gua nyamperin lo." Ucap Devan.

"Oh." jawab Aisyah simple.

"Lo mending pulang bareng gua aja ca, ini udah mendung loh." tawar Devan.

"Gausah sok baik deh Lo, gua gak bakalan mau ikut sama Lo." Jawab Aisyah yang masih sinis juga.

"Gua emang baik kok. buktinya gua sekarang nawarin Lo pulang bareng. Kan?" Devan menaik turunkan alisnya yang tebal itu.

"Gak. gua nunggu bus aja."

"Ini udah jam 4 sore ca, mana ada bus yang lewat jam segini." jelas Devan pada Aisyah.

Aisyah pun langsung melihat kearah jam tangan berwarna ungu yang bergambar unicorn ditengah-tengah bagian jam yang ia kenakan di kanan kanannya.

"Kelamaan mikir lo." Pekik Devan sambil menarik tangan Aisyah menuju motornya

"Naik cepetan!" Suruh Devan dan melirik kearah Aisyah. Sedangkan Aisyah hanya berdiam diri di depan motor Devan.

"Lo gak akan macem-macem sama gua kan?" Tanya Aisyah.

Devan memutar bola matanya malas. "Ck, mana mungkin gua macem-macem ke orang yang gua sayang." Jelas Devan.

"Lo gak jago gombal." Sinis Aisyah sambil naik ke motor Devan.

Devan tersenyum senang karena ia berhasil membuat Aisyah untuk ikut pulang bersamanya.

"Gua gak gombal ca, tapi ini kenyataan." Ucap Devan dan tangannya menarik tangan Aisyah untuk berpegangan ke jaket nya.

Aisyah yang melihat itupun langsung menarik kembali tangannya yang tadi sudah memeluk Devan. "Gak usah modus!"

I LOVE HIM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang