bag.51

125 2 0
                                    

Devan memarkirkan motor sport nya tepat di sebelah motor sport milik Nathan dan Gerry. Suasana sekolah miliknya saat ini tidak begitu ramai, karena siswa/siswi kelas X dan XI diliburkan. Namun ada beberapa siswa kelas X dan XI datang ke sekolah karena ditugaskan untuk piket.

Devan menghela nafasnya, jujur dirinya sangat merindukan Aisyah. Padahal kemarin sudah bertemu, tapi entah mengapa saat ini ia ingin bertemu lagi.

"Sabar devan, besok caca ke sekolah." Gumamnya pada diri sendiri. Ia pun berjalan menuju ke ruangan yang akan ia tempati selama berlangsungnya Ujian Nasional.

Tepat di depan perpustakaan, devan langsung di tahan oleh kedua temannya, siapa lagi kalo bukan Nathan dan Gerry.

"Tumben banget Lo dateng siang." Ujar Gerry, "males gua." jawab devan.

"Alah, palingan juga Lo males karna caca gak sekolah." Devan terkekeh, "seratus buat Lo."

Nathan dan Gerry sontak memutar bola matanya malas. "Bucin banget sih Lo."

"Serah gua lah." Setelah mengucapkannya, devan berjalan meninggalkan kedua temannya itu.

"Ck, kebiasaan banget dah si devan." Cibir Nathan kesal, lalu keduanya pun berlari menyusul keberadaan devan.

"Nih buat Lo." Ketika sudah berada di dekat devan, Nathan pun langsung menyodorkan lipatan kertas yang Aisyah titipkan.

Tanpa basa-basi devan langsung mengambil lipatan kertas tersebut, "dari caca, Lo buka pas udah masuk aja." Devan pun mengangguk patuh.

"Btw, kita seruangan gak ya?" Tanya Nathan.

"Lo sendiri yang misah di ruangan 10, gua sama Gerry di ruangan 09." Balas devan.

"Anjir lah, gak adil nih. Harus nya kita bertiga tuh jangan di pisahkan, kita kan selalu bersama-sama dimanapun itu." Ucap Nathan dengan sok dramatisnya.

"Udah terima nasib aja Lo." Ujar Gerry, Nathan pun mendelik sebal kearah gerry.

•••••

Bel masuk sudah berbunyi dari beberapa menit lalu, semua peserta ujian pun dengan segera memasuki ruangan yang mereka tempati selama ujian di langsungkan.

Devan menduduki kursi barisan kedua dari ujung kanan. Guru yang akan mengawasi ruangan 09, lebih tepatnya ruangan devan belum juga datang sampai saat ini.

Devan pun jadi teringat lipatan kertas yang diberikan Nathan tadi, kata temannya itu adalah titipan dari kekasihnya, Aisyah. Ia meronggoh saku celana abu-abunya, dan mengeluarkan sebuah kertas lipatan tersebut. Dengan perlahan devan mulai membuka lipatan Kerta itu hingga terbuka dengan sempurna, Kertas yang terdapat goresan tinta yang tertulis dengan sangat rapi.

To : Devano<3

Semangat ujian hari pertama nya syg! And, See you tomorrow<3

From : caca cantik, hehe

Devan terkekeh kala membaca sebuah surat yang dibuat oleh Aisyah lalu di kirim melalui perantara, yaitu sosok Nathan.

Sungguh, kali ini rindu nya bertambah berkali-kali lipat setelah membaca surat tersebut, rasanya detik ini juga ia bertemu dengan Aisyah.

Sebelum guru memasuki ruang ujian, dengan cepat devan mengeluarkan ponsel miliknya, ia membuka tombol kamera dan memotret surat cinta dari Aisyah.

I LOVE HIM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang