bag.37

122 3 0
                                    

Enak ya jadi cowok, Kalo pengen liat buaya tinggal ngaca.

•••••

Setelah mendengar perkataan putri barusan, Nathan langsung saja menancapkan gas mobilnya itu menuju ke pintu utama rumah sakit. Disana sudah berada Devan dan teman-teman lainnya yang menunggu kedatangan dirinya.

Tin tin.

Langsung saja mereka masuk kedalam mobil milik Nathan. Atau lebih tepatnya bukan mereka, tetapi hanya Devan dan Aisyah saja. Karena Gerry,Anna dan Vika pulang memakai mobil milik Gerry.

Kedua mobil itu kini menuju ke rumah Devan. Tadi bundanya Devan sempat menelpon, bahwa Beliau menyuruh Devan untuk mengajak teman-temannya itu datang kerumahnya untuk sekedar melaksanakan makan bersama. Awalannya Devan menolak ajakan bundanya, Namun pada akhirnya ia pun harus mengalah karena bunda nya itu tak menerima penolakan.

Devan selalu teringat dengan kata-kata yang diucapkan Anna saat mereka masih berada di rumah sakit tadi, wanita itu mengatakan bahwa perempuan itu selalu benar.

Menurutnya kata-kata tersebut memang Real, Nyata bagi Devan. Pasalnya ia sudah beberapa kali berdebat dengan perempuan dan endingnya ia terus yang mengalah. Pernah waktu itu sesekali ia tidak mau mengalah kepada perempuan, dan endingnya perdebatan itu tidak akan pernah selesai. Perempuam itu tidak pernah mau merasa kalah, Mereka selalu saja ingin merasa Benar.

See, Sudah terbukti bukan?
Jadi jangan sesekali kalian para lelaki untuk tidak mengalah jika sedang berhadapan dengan perempuan.

•••••

Kini Mereka sudah memasuki pekarangan rumah milik Devan. Dua mobil itu langsung saja diparkirkan di garasi mobil yang sudah tersedia dirumah Devan.

Baru saja Devan membukakan pintu rumahnya, Aroma makanan yang berasal dari dapur itupun sudah langsung memasuki ke Indra penciuman mereka.

"Gila gila. Aroma nya aja udah wangi banget, pasti makanannya enak nih." ujar Nathan sambil menghirup udara yang berbau aroma makanan dengan perlahan.

"Iyalah. Emak gua gitu loh yang masak." Ucap Devan dengan bangganya. "Yaudah masuk woy, Jangan diem aja di pintu." Titahnya.

"Gimana mau masuknya kak Van, Dari tadi ni orang ngalangin pintu." Sahut Vika yang masih berada diluar. Tangannya menunjuk kearah Nathan yang sedari tadi menghalangi pintu masuk rumah Devan.

"Eh iya, hampura." ucap Nathan sambil terkekeh. Lalu lelaki itu langsung berjalan menuju kearah Devan yang kini sudah duduk di sofa. Dan tak lupa juga dengan teman-temannya yang lain, mereka juga sudah memasuki rumah Devan yang kini mengekori Nathan dari belakang.

"Assalamualaikum Tante. Nathan dan Gerry sudah datang!!" Teriak Nathan dan Gerry dengan kompaknya. Itu memang sudah menjadi kebiasaan mereka berdua jika datang kerumah Devan. Dan Tania pun tidak merasa keberatan dengan kebiasaan dua lelaki yang notabennya sebagai teman putranya.

"Iya waalaikumsalam, Kalian langsung ke meja makan aja kita makan siang sekarang." Tania membalas ucapan dua lelaki tadi itu dengan teriak juga.

"Siap Tante! Otw keruang makan nih kita." Ucap Nathan dan Gerry lagi dengan serempak juga. Aisyah and the geng hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja saat melihat kelakuan dua lelaki yang tak lain adalah Nathan dan Gerry.

Mereka pun langsung menuju ke ruang makan. Terlihat diatas meja makan disana, banyak sekali makanan yang di masak oleh Tania hari ini. Tujuan dari acara makan-makan itu adalah untuk mengatakan kata terimakasih karena sudah mau menemani Devan di rumah sakit disaat dirinya tidak bisa menemani putranya itu.

I LOVE HIM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang