D'bule Squad

374 33 0
                                    

























Gak seperti permata squad yang anggotanya Jimmy, Jeka, Nana, dan Sera dari SMA Permata. Atau squad bobrok dari SMA 11 kayak Bobby, Yoyo, Juna dan Rossi. Nyatanya ada squad lain yang kebentuk gitu aja tanpa direncanai. Kita sebut saja D'bule squad. Isinya manusia dengan visual on top dan darah bangsawan yang ada dalam nadi mereka.

Ada Vero, si bule asal New York yang setelah diselidiki ternyata suka koleksi serba-serbi Tayo. Lalu Lucas, si anak berdarah California murni yang ngaku lahir di palembang tapi gak bisa bahasa Minang. Dan yang terakhir Joshua. Ini sih sebenernya sudah dipastikan mukanya lebih mirip kokoh china yang biasa mangkal di glodok dari pada bangsawan Eropa tapi tetep aja, karena suka gabung sama dua bule lainnya (re: Vero-Lucas) bikin dia terseret juga jadi anggota D'bule squad.

Mereka yang mulai dekat di awal-awal pelatihan di Phaskas jadi sering kumpul bertiga, kesana-kemari bertiga udah mirip tiga serangkai. Nama D'bule squad sendiri bukan mereka yang bikin. Berawal dari kedekatan mereka anak-anak yang lain merasa tersisihkan sampai di akhir amarah Alif menyebut mereka bule squad karena maunya bertiga terus gak mau dipisah. Vero, Lucas dan Joshua sendiri sebenarnya  gak berniat bikin geng, apalagi Vero cenderung suka berbaur. Tapi dari mereka gak ada yang protes waktu yang lain menamai mereka geng bule. Bahkan Joshua dengan inisiatifnya bikin grupchat mereka bertiga. Tujuannya bukan buat ngegeng juga malahan lebih kearah buat promosi, maklum kan China people mah begitu otaknya bisnis doang.

Joshua bersender dipinggiran pagar besi lantai tiga bersama Vero, agak jauh posisinya sama Lucas dan Bintang yang lagi ngobrol deket toko mainan disana.

"Ngomong apa yah? Penasaran gue."

Diantara ketenangan itu Vero bertanya. Emang, Vero merupakan biangnya d'bule, sijuru bicara diantara mereka bertiga.

Joshua diam saja, menopang dagu memperhatikan mereka dari jauh.

"Jo?"

"Hmmm?"

"Lucas beneran suka Bintang?"

"Mana gue tau." Joshua mengangkat bahu cuek.

"Lucas kan phobia cewek."

"Mungkin Bintang bukan cewek."

Vero mendecak, jadi berniat mendatangi Lucas dan Bintang tapi diburu ketahan sama Joshua.

"Ngapain sih? Biarin aja sih Ver."

"Gue bosen anjir nunggu mereka gini. Dikira kacung kali gue."

"Nah mirip."

"Tayi Jo."

"Lagian lo juga ngapain nunggu disini, kan bisa noh nunggu ditempat makan biar kenyang."

Wajah Vero berbinar. Jadi teringat anak-anak lagi ngumpul lagi setelah nonton, makan sesion dua mungkin.

Cowok itu menarik Joshua mau masuk foodcourt nyusul yang lain disana tapi kali ini Joshua nahan tangannya Vero lagi.


Ini Vero lama-lama serem juga kalau dipegang mulu tangannya sama Joshua.

"Ngumpul lagi nya nanti aja sama Lucas barengan. Kita mah mekdi dulu aja biar bisa dibungkus."

Padahal baru aja beberapa jam yang lalu mereka diusir. Emang yah Joshua gak kenal takut.

"Ck, yaudah deh."

Mau gak mau Vero setuju aja. Lagian ribet juga kalau dia kembali tanpa Lucad. Bisa dipastikan para cewek bakal menyerbu mereka begitu pangerannya gak kelihatan.








 Bisa dipastikan para cewek bakal menyerbu mereka begitu pangerannya gak kelihatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















Bobby beberapa kali ambil hape. Lihat kali aja ada notif yang dia tunggu-tunggu tapi nyatanya gak ada. Cewek itu beneran seharian ini gak nimbrung atau bikin update an apapun. Whatsappnya off dari pagi, storynya juga kosong bahkan line cewek itu juga. Padahal yang Bobby tahu, Tiara itu termasuk yang suka komen-komen sama artis idolanya sampai update gak bermutu juga. Tapi hari ini cewek itu seolah hilang ditengah bumi.

"Lagi sakit Bob. Denger sendiri kan Bambam tadi bilang apa."

Diantara keramaian itu Yoyo berbisik. Cowok itu memberi semangat biar Bobby gak mendung. Si gigi kelinci diam saja, akhirnya ikut membaur sama yang lain.

Kemudian lima orang tiba. Tiga cowok bule dan satu cewek dengan model rambut Dora. Meja seketika rame, apalagi para cewek yang mulai iseng menggoda Lucas Disamping Joshua.

"Wehhh orang ganteng mah emang selalu ditunggu." Vero seenaknya menyerocos buat beberapa gemas melemparinya dengan tissu, bahkan Bobby udah menyemprotkan air lewat sedotan bekas dia minum.

"Apasih anjir salah mulu cogan."


Dan akhirnya ribut lagi.




Rena yang biasa bersemangat ikut-ikutan kali ini diam saja. Dia cuma mengaduk jus alpukatnya pelan sesekali melihat hape yang udah penuh sama notifikasi pesan dan panggilan tak terjawab.

"Re."

Cewek itu mengangkat kepala melihat Lucas yang memanggilnya tadi.

Coba situasinya kayak biasa, Rena udah dipastikan bakal menyombongkan diri sama cewek-cewek yang lain.

"Pulang sama siapa?"

Tuh tuh tuh

Kenapa deh Lucas harus notice dia pas cewek itu lagi hilang mood gara-gara patah hati sama Wira.

Cewek itu diam saja, seakan bingung mau jawab apa. Udah dibilang kan suasana hatinya lagi mendung dan dia lagi gak mood buat ngegodain si ganteng bule ini.

"Ngajakkin pulang tuh Ren."

Sang ustadz mengompor, meski begitu Rena bisa lihat kalau Alif gak terlalu antusias sambil memegang hape entah buat ngeliatin apa.

Dan disitu Rena peka sama sesuatu.



"Gue pulang sama Alif. Maaf yah Kas."

Merasa tersentak Alif jadi mengalihkan pandangan. Kali ini mandang Rena dengan sorot mata gak percaya dengan Rena yang balas tatapannya dengan senyuman tipis.

"Lo yang bawa gue kesini. Lo bakal anter gue pulang juga kan?"

Alif serta merta mengangguk, dia tersenyum memberikan kode mata sama Yoyo disebrang.

"Yaudah Kas, kalau Rena gak mau Nay mau ko dianter pulang sama Lucas." Tiba-tiba saja Nayla menyeletuk.

"Heh gue juga mau. Lo nganter gue aja Kas." Jennie ikut mendaftarkan diri dengan berapi-api.

"Sama gue aja Kas. Yang lain berisik."

"Kas pulang sama gue aja ntar gue tawarin endorse dagangan gue."

"Nayna inget kak bagus nayna."

Cewek didekat Bobby jadi manyun seketika. Selalu begini, tiap kali ikut anak-anak ngegodain Lucas pasti nama Bagus bakal kesebut.

"Deket sini ada lapangan baru. Futsal aja kuy." Bobby memberi ide. Agak kasihan sama Lucas, meski sebagian besar karena iri cowok itu terus saja direbutin.








Lagian dia sendiri juga butuh hiburan buat hatinya yang lagi galau.










ANTARIKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang