Welcome to Rajawali

4.5K 105 42
                                    























































Kampus Rajawali bukanlah kampus hits seperti kampus-kampus dengan tittle negeri ditengah nama mereka. Iya, Rajawali memang kampus swasta, tapi punya kualitas internasional dalam taraf pengajaran mereka. Sebut saja dibagian publishin dan seni, kampus ini cukup mampu disejajarkan dengan kampus negeri diindonesi, atau bahkan melampaui. Karena itu, untuk masuk kampus ini lebih dari satu metode tes yang harus dijalani. Entah dari nilai laporan, nilai tes masuk, sampai psikotes. Semua dilakukan agar dapat memilih mahasiswa yang kompeten dan mampu membanggakan nama almamater.

Wisnu keluar dari mobil, memandangi Tugu Rajawali kemudian merapatkan bibir. Padahal inginya masuk kampus negeri tapi malah berakhir disini.

Tak banyak bicara cowok itu melangkah maju, mengeratkan tas merah marun dipundaknya untuk kemudian mulai mencari gedung yang dimaksud dalam pengumuman hasil tes kemarin.

Belum ada sepuluh langkah cowok itu berjalan dia sudah berhenti, seketika minggir begitu tiga motor melaju kencang. Dua diantaranya diisi cowok dan satu motor lagi berisi dua orang, cowok dan cewek diposisi boncengan. Wisnu diam saja, hanya melihat dari jauh ketika motor itu berhenti diparkiran kemudian mulai berhamburan saling berlari kearah gedung direktorat.

"Misi."

Mengalihkan pandangan dari sekelompok anak itu Wisnu langsung menoleh kebelakang, melihat cowok dengan motor matic biru yang memanggilnya tadi.

"Gedung direktorat kan?" Tanya cowok itu menunjuk gedung didepan mereka.

Wisnu tak menjawab, hanya memberi anggukan membuat pemuda diatas motor itu tersenyum cerah.

"Makasih. Hmm lo anak baru juga kan?"

Wisnu mengangguk lagi.

"Gue Alif." Kata cowok itu sambil menjukurkan tangannya.

Wisnu menatap itu, tak kunjung membalas hanya berfikir ragu. "Elah lama banget." Kata cowok diatas motor lekas menarik tangan Wisnu untuk dia jabat. "Gue Alif, lo siapa?"

"Wisnu."

Alif mengangguk, sekali lagi mengeluarkan senyum lebih lebar. "Oke Wisnu, tunggu gue didepan gue mau parkir dulu." Kata cowok itu kemudian berlalu dengan motor matic birunya. "Gue gak ada kenalan disini jadi kita harus masuk bereng." Teriak cowok itu masih melaju pelan.

Wisnu diam saja, bahkan ketika cowok itu menjauh Wisnu tak mengeluarkan suara apapun. Meski dia tak mengiyakan nyatanya dia tetap patuh, berhenti didepan gedung menunggu Alif mendatanginya untuk masuk bersama.

Mungkin ini jenis pertemanan tanpa perlu ditegaskan.

Mungkin ini jenis pertemanan tanpa perlu ditegaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Depan gedung A ramai. Tepat diselasar ketika 4 orang berlarian ricuh gak tahu malu, 3 cowok dan 1 cewek.

"Udah woy malu."

ANTARIKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang