Friendshit

583 46 11
                                    














Arjuna, atau yang lebih akrab dipanggil Juna berjalan kearah kantin terdekat. Dia yang hari ini ikut dalam barisan pelanggar lantaran telat datang juga ikutan dihukum seperti yang lain.

Tapi meski begitu dia sendiri gak ambil pusing, buat dia dihukum bukan hal aneh bahkan pas SMA pun gak jarang namanya masuk dalam buku hitam kedisiplinan.

"Ibu mau frestea yah 4." Pesannya kepenjual. 4 buat dia, Bobby, Yoyo, dan Rossi.

Masih berdiri dipenjual minuman, mata Juna mulai mengelilingi sekitar sampai akhirnya kedatangan seorang gadis membuatnya terpaku.

Dia tidak secantik Tsania, si primadona gugusnya. Tidak juga setinggi lalisa. Tapi dia punya daya tarik sendiri. Pembawaannya saat berjalan saja terlihat anggun, apalagi dengan senyum yang tak luntur dari wajah gadis itu membuat Juna tanpa sadar ikut tersenyum juga.

"Ibu, mau pocarinya yah."

Juna gak berkutik, suara lembut cewek itu benar-benar membuat Juna tersihir.

Si ibu penjual datang, membawa 4 frestea pesanan Juna dan satu kaleng pocari milik cewek itu.

Juna mulai panik, rasanya gak ingin melewati kesempatan berkenalan dengan cewek manis itu.

Ahh dia harus apa???!!!

Sambil meneguk ludahnya beberapa kali Juna menguatkan tekad, antara berani cenderung nekat membuat skenarionya sendiri.

"Rossi ko disini?" Tanya Juna menepuk pundak cewek itu pura-pura salah mengenali orang.

Semoga aja Rossi gak tau namanya dia pake buat modusin cewek. Amin.

Cewek itu menoleh, mengernyitkan alis bingung memandangi Juna yang pura-pura salah orang.

"Gue bukan Rossi, gue Mina."

Cowok berahang tegas itu malah tersenyum lebar.

"Oh, kalau gitu gue Juna, Arjuna." Juna mengenalkan diri, benar-benar gak menyia-nyiakan kesempatan yang ada.

Simanis Mina sempat bingung tapi akhirnya menyambut Arjuna, berjabat tangan dan benar-benar saling berkenalan.

"Gue gugus 28, Ananda Minarti dari jurusan HI."

"Gue anak perkapalan. Ah, dari gugus 31 Arjuna Mahesa."

Mulai saat ini, Juna sudah meyakini. Dia telah jatuh hati.

Lapangan utama udah gak serapi pagi tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lapangan utama udah gak serapi pagi tadi. Jadwal ishoma bikin beberapa anak misah membentuk kelompok-kelompok sendiri, kebanyakan bersama teman sekolah atau teman-teman baru. Intinya gitu, barisan gugus gak lagi penting.

Yoyo yang tadi abis sholat sekaligus bimroh sekarang lagi leyeh-leyeh dibawah pohon, sendirian aja soalnya kepalanya lumayan mumet ngatur gugus 31 yang lebih liar dari yang dia perkiraan. Meski Yoyo punya sikap yang gak jauh liarnya dari teman-teman gugusnya, tetap saja gelar ketua gugus bikin dia mau gak mau bersikap lebih dewasa dari yang lain. Yoyo sendiri sebenernya gak terlalu bobrok, cuma kebiasaannya nyeletuk apalagi temenan sama Bobby dan Juna yang mulutnya sampah serta Rossi yang gak bisa diam bikin cowok itu terseret juga. Bisa dibilang, Yoyo itu dewasanya tersembunyi sama sifat ngompornya itu.

ANTARIKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang