18. Perjuangkan

1.1K 79 0
                                    

"Fathan, Bang Haikal ini kan-

"Pacar lo?" tanya Fathan memotong ucapan Aiza.

"HAHAHAHAHA" tawa Rizky dan Azka langsung keluar bersamaan karena ucapan Fathan.

"Dia siapa dek?" tanya Haikal tidak mempedulikan kedua temannya yang terlalu berlebih saat tertawa, yang ia ingin tahu, siapa cowo yang ingin mengajak Adiknya pergi.

"Teman sekelas Adek." jawab Aiza sambil menundukkan kepalanya. Ia takut, karena tatapan mana Haikal seperti ingin memakannya.

"Gak." ucap Haikal tiba-tiba, dan bisa di pahami oleh Aiza. Sudah di bilang dari awal, bahwa Aiza akan mengikuti perkataan Haikal, gimana pun juga.

"Za, kenapa lo harus nanya dia sih?!" ucap Fathan yang masih tidak mengerti dengan semuanya.

"Lo aneh!" ucap Rizky sambil menahan tawanya.

"Ini ada apasih?! Za?" tanya Fathan.

"Bang Haikal ini, Kakak kandung Aiza, Than." ucap Aiza yang langsung membuat Fathan membulatkan matanya.

"Kok gue.. hm.. gak pernah liat?" tanya Fathan dengan muka bingungnya.

"ANJING MUKA NYA!! HAHAHA" tawa Rizky pecah karena muka Fathan yang bisa di bilang lucu.

"Orang muka dingin kayak lo, kalau bingung, lucu ya" ucap Azka yang berusaha untuk tidak ketawa lagi.

"Ini lo liat gue." jawab Haikal pada Fathan.

"Maksudnya waktu saya kerumah Kakak." ucap Fathan yang berusaha sopan.

"Gak perlu sok sopan. Dari awal lo, gak keliatan sopan." jawab Haikal dingin. "Emang lo pernah kerumah gue?" lanjut Haikal.

"Dia, Kakaknya Aura, Bang. Athan." jawab Aiza pelan. Haikal yang mendengarnya, awalnya membulatkan matanya, namun berusaha terlihat biasa lagi.

"Mau kemana?" tanya Haikal pelan.

"Abang ijinin?" tanya Aiza antusias.

"Abang nanya dek." ucap Haikal.

"Jangan di ijinin! Kan-

"Diam." ucap Haikal memotong ucapan Azka.

"Mau daftarin Aura sekolah." jawab Fathan, mendahului Aiza.

"Jam 5 harus sudah di rumah." ucap Haikal sambil menyalakan motornya.

"Adek gak salah dengar?" tanya Aiza yang masih bingung.

"Nanti Abang yang ijinin sama Umi." ucap Haikal tanpa mempedulikan pertanyaan Aiza.

"Kok di ijinin sih Kal!" ucap Azka kesal.

"Dia Adek gue, terserah gue. Gue deluan. Lo, bawa mobil kan? Awas Adek gue pulang, ada yang lecet! Abang pulang, dek. Assalamu'alaykum." ucap Haikal sambil meninggalkan lapangan sekolah.

"Wa'alaykumussalam." jawab mereka bersamaan.

"Ini kali pertama, Arka Haikal Zafran, menjadi cerewet!" ucap Rizky tak percaya.

"Za, Ayo." ajak Fathan yang di angguki saja sama Aiza.

"Za, hati-hati ya. Jaga hati juga." ucap Azka sambil pergi di ikuti oleh Rizky yang menahan tawa melihat wajah Azka, dan wajah Aiza yang seperti orang kebingungan. Aiza yang sudah sadar dari kebingungannya, mencari mobil Fathan dan memasukinya.

"Maaf Za, tadi gue beneran gak tau, dia Abang lo." ucap Fathan merasa bersalah.

"Gakpapa, kan Fathan gak tau. Tapi lain kali, bertanya dulu ya, Than. Berburuk sangka itu gak baik." ucap Aiza sambil tersenyum manis.

Maaf, Saya Menyimpan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang