Pilihan

656 46 0
                                    


Aku sudah pernah merasakan kepahitan dalam hidup,
Dan yang paling pahit adalah berharap kepada manusia.

(Ali Bin abi Thalib).

🌸🌸🌸

Ma, kamu kenapa diam aja dari tadi?”.

Aku tersadar dari lamunanku. Aku sekarang berada dikantin kampus bersama pasangan pengantin baru.

Hah, kamu ngomong apa tadi?.” kataku dengan muka bingung.

Ngelamunin apaan sih Ma, masalah ka Fahri lagi?”.

Aku hanya menunduk dan menahan tangis, dan meratapi nasib ku yang begini. Hampir setiap hari menanti kehadiran lelaki itu.

Dia memang sahabatku, namun aku tak menyukai sikap nya yang begini. Hilang tanpa kabar dan membuat wanita menunggu tanpa kepastian”kata ka Alif geram pada sahabatnya itu.

Sekarang buka hati kamu untuk orang lain Ma, kamu gak bisa menanti orang yang tak pasti datang nya kapan”ucap Iqlima menasehati.

Benar apa kata Iqlima Ma, jangan pernah menunggu lelaki yang hanya mampu mengucapkan janji namun tak menepati nya” sahut ka Alif.

Aku hanya tersenyum pada mereka, aku bersyukur mempunyai sahabat seperti mereka. Tak meninggalkan ku saat keterpurukan menimpa ku.
Tiba-tiba handphoneku berdering, tertera nama "Mama" di layar terfonku.

Aku mengangkatnya

Assalamu’alaikum, Mama?.”
Kataku.

Iqlima dan ka Alif memandang ke arahku.

kamu nanti malam ada acara gak de?

Nggak ma, kenapa ma?”

“Nanti malam ka Rahman mau kerumah sama mbak Henny, katanya ada yang mau di obrolin ke kamu”.

Iya ma, mama jam berapa pulang dari toko?”.

Mama sudah dirumah tadi dijemput sama Ayah, ini juga lagi masak buat nanti malam”.

yaudah ma, nanti aku pulang cepet deh klo gitu”.

Iya, sayang. Nanti pulangnya hati-hati yah. Assalamu’alaikum.”.

“Iya ma, Waalaikumsalam.”.Kataku sambil memasukkan handphoneku kedalam tas.

“Ada apa, ma?”. tanya Iqlima.

Itu, mama bilang ka Rahman sama istrinya nanti malam mau kerumah.”kataku.

Yaah, berarti gak jadi makan di tempat mang ujang dong, Ma.” kata Iqlima dengan wajah yang memelas.

“Maaf ya.” kataku dengan nada tidak enak.

Iqlima menghembuskan nafas kasar “Yaudah deh gak papa”.

Kan sekarang sudah ada ka Alif, jadi kemana mana nya gak sama aku lagi” godaku pada Iqlima.

Aku beranjak dari dudukku “Yaudah aku duluan ya.”

“Hati-hati, Ma. Dan jangan sampe terlambat besok buat pembekalan kkn”kata Iqlima.

Aku mengangguk."Assalamu'alaikum"  .

"Waalaikumsalam" jawab mereka bersamaan.

****

Setelah selesai sholat magrib, aku berjalan menuruni tangga menuju dapur yang kulihat dari lantai atas umi sedang asik menata makanan di atas meja makan.

Imam Tak TerdugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang