Ngunduh mantu itu merupakan istilah dalam perspektif orang jawa yang mengacu pada rangkaian upacara perkawinan adat jawa. Acara ini diselenggarakan setelah selesai acara resepsi perkawinan di lingkungan tempat tinggal pengantin wanita.~Imam Tak Terduga~
🌸🌸🌸
Karena resepsi atau ngunduh mantu yang digelar di Bandung keluarga Rahma pun datang untuk acara anak mereka, tak lupa Iqlima dan Alif juga datang menghadari resepsi kedua kami.
Resepsi kedua mereka digelar dengan konsep outdor, dan dipenuhi dengan warna dusty pink dan baby blue, warna itu warna favorit mertua Rahma. Acara resepsi kedua ini keluarga Imran mengundang sanak saudara, teman-teman dan rekan kerja Azis.
Azis dan Rahma menaiki panggung pelaminan dan mulai menyalami satu persatu tamunya.
“Rahma!!!!”
“Iqlimaaaa apa kabar?” memeluk sahabatnya itu dan cipika cepiki.
“Aku baik, baru seminggu gak ketemu udah kangen” memeluk Rahma dengan sangan erat.
"Aku juga kangen banget, berapa hari disini?” tanya Rahma sambil memegang tangan Iqlima.
“Mungkin lusa baru pulang, soalnya Mas Alif ada pekerjaan" jelas Iqlima.
“Besok kita jalan-jalan yah, aku juga satu minggu disini belum sempat jalan-jalan” kata Rahma.
Iqlima mengangguk antusias dengan ajakan Rahma.
“Yasudah sekarang kalian nikmati saja makanan disini, makan yang banyak ya” pinta Rahma.
Alif dan Azis yang berada disamping mereka hanya menyimak obrolan mereka. Setelah kepergian Iqlima dan Alif dari atas panggung teman-teman rekan kerja Azis pun datang untuk hanya mengucapkan selamat atau semacamnya.
“Selamat ya zis, semoga keluarga kamu samawa” kata salah satu temannya.
“Iya makasih, Aamiin.”jawab Azis singkat namun dengan senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya.
“Barakallah dokter muda, semoga pernikahannya berkah” ucap lelaki paruh baya.
“Makasih dokter senior, silahkan nikmati hidangannya” kata Azis
Azis dan Rahma pun menyalami rekan kerja Azis satu persatu.“Mereka rekan kerja Mas di rumah sakit yah?” tanya Rahma.
“Iya, ada temen seperjuangan dulu tapi beda usia gitu”
“Nanti kenalin yah Mas, kali aja ada yang sudah puya istri bisa jadi temen aku disini” sambil memegang tangan kiri Azis dan tersenyum.
“Iya nanti dikenalin” Azis membalas senyuman Rahma.
Usai berfoto dengan tamu udnangan, keluarga besar, keluarga inti, teman rekan kerja Azis, resepsi diakhiri pada sore hari sekitar pukul 16.30.
Rahma masuk kekamar membersihkan sisa makeup dan mulai bersiap untuk sholat magrib berjmaah bersama Azis. Rahma mengunakan piyama berwarn abu-abu dengan jilbab instan senada dengan bajunya, lalu menyiapkan pakaian yang akan digunakan Azis untuk sholat, Rahma meletakkan sarung hitam dan peci hitam di atas spring bed.Usai menggelar sejadah untuk mereka sholat, Azis keluar dari kamar mandi hanya menggunakan kaos putih dan boxser, Azis begitu tampan jika menggunakan pakaian seperti itu apalagi jika sudah memakai setelan untuk sholat tampan nya itu luar biasa. Azis melihat Rahma dengan sangat aneh setelah menaruh handuknya di gantungan Azis mendekatkan dirinya ke arah Rahma.
“Mas mau ngapain, bukannya sudah ngambil wudhu?” tanya Rahma gugup.
“Apaansih, pikiranmu negatif aja. Aku mau ngambil pakaian dibelakang kamu” ucap Azis dan tersenyum kekeh ke arah Rahma.
Rahma hanya berdiam diri dan mematung, sungguh kini Rahma merasa malu karena terlalu percaya diri.
“kamu kenapa yang?” sambil memakai sarungnya.
“Hmm, gak papa Mas” tersenyum kikuk.
“Ya udah sholat yuk, udah azan tuh”
“Iya Mas, sebentar aku ngambil air wudhu dulu"
Mereka sholat dengan khusyuk, setelah sholat Azis mengajak Rahma untuk membaca Al-qur’an yang dipimpin oleh Azis. Selesai membaca al-qur’an rahma duduk diatas kasur membaca novel sementara Azis juga membaca novel yang berada disamping Rahma.
“Mas?”
“Iya sayang?”
“Besokkan kaka masih libur ajak aku jalan-jalan yah sekalian double date sama Iqlima dan ka Alif”
“Bisa, apasih yang buat kamu” sambil meletakkan novelnya di atas nakas.
“Terus aku mau beli baju muslim Mas, tapi couple sama kamu” terenyum malu kerah Azis.
“Wahh ide bagus tuh” menempelka bibirnya ke pipi Rahma.
“Ihh main cium-cium aja” pipinya mulai memerah.
“Kenapa?kan udah halal” tertawa pelan.
“Malu tau” sambil memnyunkan bibirnya.
“Ngapain malu? kan sama suami sendiri”
“Udah ih, cepet ambil wudhu udah azan tuh” .
Usai sholat isya mereka pun langsung tidur karena merasa lelah dengan kegiatan hari ini. Rahma idur dipelukan Azis. Mata Rahma terbuka usai mendengar suara adzan subuh, mereka terlewati utnuk qiyamul lail faktor kelelahan.
“Mas?”
“Hmmmm”
“sholat yuk, udah subuh”
“Hmmm”
“Mas bangun”
“Iya”
“Ihhh, Mas sayang bangun”
“Coba sekali lagi” pura pura tidak dengar
“Sholat subuh Mas sayang”
Azis pun mengerjapkan matanya dan bangkit dari tidurnya.
“Giliran ada kata sayang aja nyaut” kekeh Rahma.
“Iya dong”
Cup
Azis memberikan morning kiss kepada Rahma.
“Mas ih kebiasaan deh” Rahma beranjak dari tempat tidurnya.
“Kalo bangun tidur gak gitu aku gak semangat bangunnya”
“Ya udah sekarang ambil wudhu, aku tunggu”
Jazakumullah Khairan katsiiraa buat kalian yang sudah membaca Imam Tak Terduga 😍.
Tinggalkan jejak kalian dengan cara vote karya aku yahh. Typo masih meraja lela
Salam manis dari aku🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Tak Terduga
Romance"Aku berharap kisah cinta ku seperti kisah Ali dan fatimah, memendam dalam diam dan bersatu di pernikahan. Namun yang kurasakan ialah kepedihan di perjalanan" - Rahma "Disaat aku kecewa dan terluka karena cinta, kau datang bersama cahaya" -Azis