Janji Allah itu pasti
Ketika hidupmu sedang di uji bersabarlah, walau sulit lakukanlah.
Disetiap kesabaran akan datang buah kenikmatan.~Imam Tak Terduga~
🌸🌸🌸
Hampir seharian Rahma dan Azis pergi menghabiskan waktu berdua. Pukul 5 sore mereka baru pulang kerumah dan disambut oleh kedua orang tua Rahma.
"Baru pulang nak?"Ucap Ayah pada kami berdua saat ingin menuju mobilnya.
"Iya yah, tadi habis ketemu sama Iqlima dan suaminya terus lanjut beli oleh-oleh. Ayah mau kemana?" ucapku sambil mencium punggung tangan Ayah.
"Mau nyusul Ibumu kerumah om Zainal, oh iya de Ayah sama Ibu nginep yah. Kalian baik-baik dirumah" kata Ayah berpamitan.
"Iya yah, hati hati ya Yah. Titip salam buat om Zainal dari kita berdua"Ucap mas Azis.setelah mobil yang di kendarai Ayah sudah tak terlihat di halaman rumah kami segera masuk kerumah untuk beristirahat.
Setelah mas Azis pulang dari mesjid usai melaksanakan sholat magrib, mas Azis mengajakku untuk tadarusan bersama. Sekitar 30 menit kami membaca kitab suci Al-Qur'an. Aku segera beranjak dari kamar menuju dapur untuk menyiapkan makan malam bersama. Usai memasak aku memanggil suamiku di kamar.
Aku melihat dia sedang membaca koleksi novel-novel yang ada di meja belajarku, "Makanannya udah siap, ayo kita makan"kataku.
Kami turun kebawah sambil bergandengan tangan, saat tiba dimeja makan aku menghidangkan makanan yang tadi aku masak, yang ku masak hanya makanan sederhana.
"Maaf ya mas aku cuma bisa masak kaya gini aja" kataku.
"Iya gak papa sayang, ini udah lebihdari cukup ko. Terima kasih banyak ya"ucapnya sambil mengusap pucuk kepalaku.
"Mas, cuti kerja emang berapa hari sih?"tanyaku.
"Cuma 1 minggu, lusa udah mulai kerja. Mangkanya besok kita pulang ke Bandung". katanya.
"Ya sudah mas siap-siap gih,udah azan tuh" aku beranjak dari dari meja makan untuk memberrskan meja makan dan mencuci piring kemudian sholat Isya.
Pukul delapan aku sedang membereskan pakaian ku untuk ke bawa pergi besok ke Bandung, dan melihat sosok laki-laki memasuki kamar ku dengan mengucapkan salam dan aku langsung menghampiri nya dan mencium punggung tangannya.
"Kamu lagi ngapain?"tanyanya.
"Ini lagi nyiapin baju ku buat dibawa kerumah Ibu, tapi kopernya udah gak muat" ucapku sambil menunjukkan 3 koper yang berisi baju ku semua.
"Itu beneran mau dibawa semua?" kening mas Azis mengerut.
"Iyalah, masa aku pake baju itu itu terus, kan malu" ucapku.
"Sayang, bawa baju seperlunya aja. Nanti kalo kurang kita beli aja disana. Biar gak repot dan kamu gak kecapean" ucapnya lembut.
"Emang boleh beli baju"Ujarku.
"Iya boleh lah, masa istri sendiri mau beli baju aku larang sih. Uang aku kan uang kamu juga"ucapnya.
"Makasih ya mas, aku beruntung punya suami kaya kamu"ucapku sambil memeluk tubuh suamiku.
"Seharusnya aku yang berterima kasih ke kamu, karna kamu mempercayai aku sebagai suamimu" ucapnya sambil memebalas pelukanku.
"Rahma."
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Tak Terduga
Romance"Aku berharap kisah cinta ku seperti kisah Ali dan fatimah, memendam dalam diam dan bersatu di pernikahan. Namun yang kurasakan ialah kepedihan di perjalanan" - Rahma "Disaat aku kecewa dan terluka karena cinta, kau datang bersama cahaya" -Azis