1. Terlambat

320 23 0
                                    

"Yah gerbang udah ditutup lagi." keluh Azura saat melihat gerbang hitam kokoh menutupi pintu masuk utama SMA Bintang Permata.

Azura menghela napas panjang. Mau tak mau sebentar lagi ia akan menjadi santapan pagi Bu Beti, guru BK SMA Bintang Permata yang terkenal ganas dengan tongkat legendanya yang selalu ia bawa kemana-mana.

"Telat juga?" tanya cowok yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Dari penampilannya yang acak-acakan dengan baju putih yang dikeluarkan saja bisa disimpulkan, bahwa lelaki ini pasti merupakan siswa berandalan yang senangnya melanggar aturan.

"Ikut gue." ajak cowok itu langsung menggenggam paksa tangan Azura.

Belum sempat Azura menolak ajakan cowok yang namanya saja ia tidak tahu, suara menggelegar Bu Beti terdengar dari arah gerbang.

"Siapa di sana?!"

Azura tak ada pilihan lagi selain mengikuti cowok yang sedang menggenggam tangannya, membawanya pergi dari halaman depan sekolah ke kantin belakang dekat lapangan basket.

Kantin belakang SMA Bintang Permata memang sudah lama tidak terpakai setelah dibuat kantin baru dekat aula. Tempat inilah yang sering digunakan siswa SMA Bintang Permata untuk membolos pelajaran atau sekedar berkumpul.

"Lo ngapain bawa gue kesini sih?!"

"Udah lo diem aja!"

Azura terkejut. Bisa-bisanya cowok di depannya ini membentak dirinya. Kenal saja belum sudah seberani ini. Aneh.

Dengan tindakan cepat cowok itu menarik tubuh Azura ke dalam sebuah bilik di kantin tepat di bawah meja yang ada di sana.

Saat akan mengeluarkan suaranya, mulut Azura dibekap oleh tangan besar cowok di sampingnya dan matanya menunjukkan ke arah pintu kantin yang di sana sedang dilalui oleh Pak Abdi, kesiswaan SMA Bintang Permata.

Sudah menjadi kebiasaan Pak Abdi yang selalu berkeliling SMA Bintang Permata saat jam pelajaran pertama akan dimulai, seperti saat ini guru berkumis panjang dan mata tajam itu sedang memeriksa kantin belakang dekat lapangan basket.

Waspada ada murid yang membolos pelajaran pertama untuk hari ini.

Sempitnya kolong meja di bilik kantin membuat Azura terpaksa berdesakan dengan cowok yang menariknya secara paksa tadi. Bahkan karena jarak yang terlalu dekat, gadis itu dapat mencium aroma maskulin menyegarkan dari tubuh cowok di sampingnya.

Tanpa sengaja pandangan mata mereka bertemu. Cukup lama sampai akhirnya Azura lebih dulu memutuskan kontak mata yang menurutnya Refleks.

Setelah dikiranya aman dari jangkauan Pak Abdi, mereka keluar dari tempat persembunyian yang sempit itu.

"Makasih."

"Lo kelas berapa?"

"Kelas XI IPA 2."

Azura kira ucapan terima kasihnya dibalas ternyata perkiraannya salah. Cowok di depannya ini benar-benar aneh.

"Yaudah ayo, bareng." ajaknya dengan nada dingin sambil terus berjalan meninggalkan Azura di belakang.

Azura mencoba menyamai langkah besar cowok di sampinya. "Tungguin dong."

Dasar cowok aneh.

***
[TBC]

GIMANA PART INI?

Karna ini pengalaman pertama aku buat cerita jadi belum bisa buat part yang terlalu panjang gitu wkwk. Masih berusaha cari ide tapi semoga cerita ini ga berhenti di tengah jalan ya.

Intinya kalian jangan lupa voment and share cerita AKASH ya :3

Salam hangat, Pipid!! Sampai ketemu di next part hehe.
Thank u and see u all <3

AkashTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang