[Coment kalau typo]
Happy reading...
Suara derum motor bersahutan di area pintu masuk SMA Bintang Permata, Akash dan segerombolan teman-temannya membuat beberapa pasang mata menatap mereka. Banyak siswi yang diam-diam berusaha menahan untuk tidak teriak saat segerombolan cogan itu berhenti tepat samping mereka.
"HEY, EVERYBODY BRO!" Alwi turun dari motornya sambil ber-tos ria ala cowok pada semua temannya bergantian.
Saat ini, mereka sedang berkumpul di parkiran sekolah yang disiapkan khusus untuk siswa atau lebih tepatnya mereka telah mengklaim tempat itu menjadi hak milik. Dengan muka khas bangun tidur, Akash melepas helm fullface nya dan mengacak rambutnya yang masih basah.
Dari arah berlawanan, datang 2 motor ninja besar dan parkir di sekitar area motor Akash dan teman-temannya.
"Mane aje lo berdua?" sapa Arga pada 2 cowok yang tengah melepas helmnya, yakni Satria dan Nugie.
"Biasalah anak IPA mah sibuk." ucap Nugie yang dihadiahi sorakan heboh dari teman-temannya.
Satria dan Nugie juga teman Akash, hanya saja mereka anak jurusan IPA. Karena itu, Satria dan Nugie yang seringkali disebut 2 sejoli ini jarang kumpul bersama teman-temannya yang dominan adalah anak jurusan IPS.
Dimas membalas sapaan tos dari Nugie seraya berkata. "Sibuk ngapain lo? Nyontek?"
"Ya nggak dong, gue begini juga masih mikir coy."
"Baru tau gue modelan kaya lo punya otak buat mikir." gurau Alwi yang membuat gelak tawa teman-temannya yang lain tercipta mengejek Nugie.
Nugie menepuk pundak satria. "Sat, kita nggak bisa nih diginiin. Harga diri anak IPA bisa turun Sat, gila lo malah diem aja."
"Yang dibilang Alwi sama Dimas tuh bener. Lo mana bisa mikir, Gie." ucap Satria dengan santainya membuat Nugie benar-benar ingin merobek mulut temannya satu ini. Kelewat pedas.
Perkataan Satria barusan membuat teman-temannya semakin kencang menertawai Nugie, sedangkan Satria hanya terkekeh kecil.
Jika ditanya diantara mereka siapa yang paling cuek dan sekali bicara itu nyelekit, jawabannya Satria. Yang paling lucu dengan segala candaannya itu Alwi, korban bully teman-temannya itu Nugie, dan yang telminya kelewat akut itu Arga.
"Satria aja ngakuin kalau lo itu nggak bisa mikir, Gie. Sadar bego." ujar Bayu tertawa sambil terus memegangi perutnya yang sakit.
"Lo semua tuh bisa nggak sekali aja tobat bully gue?" Nugie mengelus dadanya dengan wajah sedih yang dibuat-buat.
Arga menepuk pundak Nugie. "Karena kita semua temen yang baik, sehari nggak bully lo itu berasa ada yang kurang, Gie."
"Temen baik dari man-" ucapan Nugie terpotong bersamaan dengan Akash yang beranjak dari parkiran, membuat semua temannya saling melempar pandangan penuh tanda tanya.
"Si Akash mau kemana tuh?"
"Udeh ikutin aja."
Kini, Akash dan teman-temannya berada di area pintu masuk SMA Biper. Wilayah ini terlihat sangat ramai dikerumuni murid. "Ini ada apa?"
Semua mata menatap ke arah Akash juga teman-temannya yang baru sampai.
Terlihat dua remaja yang sedang cekcok. "Lepasin!" ucap Azura sambil terus menarik pergelangan tangannya yang di cekal kuat.
Tatapan Akash dan teman-temannya menajam kala melihat sosok yang ada di depan mereka. Akash maju mendekat. "Lepasin dia!"
"Apa urusan lo?" ucapnya dengan nada tak kalah sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akash
Teen Fiction"Berjanjilah untuk menetap, Kash. Karena kepergian bukan suatu hal yang tidak mungkin." - Azura Gallenka "Seperti senja yang hanya ditakdirkan berlabuh di langit, sama hal nya diri ini yang akan selalu menetap, Ra. Percayalah. " - Akash Damara . . ...