7. Jaket dan Parfum

216 17 0
                                    

Bel masuk kelas akan berbunyi 15 menit lagi. Masih ada waktu untuk Azura mengembalikan jaket milik Akash yang ada pada dirinya.

Azura bimbang. Pasalnya ia tak akan berani pergi ke kelas Akash sendirian, tetapi bila ia minta diantarkan oleh kedua sahabatnya pasti Azura akan ditanyai macam-macam. Saat ini ia sangat malas meladeni kedua sahabatnya.

Akhirnya setelah berdebat dengan pikirannya, Azura bertekad pergi ke kelas Akash sendirian. Hanya mengembalikan jaket lalu selesai, tidak sulit.

Azura berdiri dari tempat duduknya dengan menenteng paper bag di genggamannya. Mengundang tanya dari kedua sahabatnya.

"Eh Ra, lo mau kemana?"

"Hm anu itu gue mau ke ... ke loker. Iya gue mau ke loker."

Mutia ikut berdiri di samping Azura. "Ayo gue anter."

"Eh nggak usah, biar gue sendiri aja. Udah ya bye."

Azura tau keputusannya ini berisiko, tapi tak ada pilihan lain. Ia harus segera mengembalikan jaket Akash. Lagipula lebih berisiko jika jaket ini belum Azura kembalikan tapi kedua sahabatnya sudah lebih dulu tau. Bisa-bisa dirinya ditanyai banyak hal yang tiada habisnya.

Setelah sampai di depan Kelas XI IPS 5, Azura melongokkan kepalanya ke dalam kelas tersebut dan mendapati orang yang ia cari sedang duduk di bangku belakang pojok dekat jendela.

Akash menyadari kehadirannya. Ia menghampiri gadis itu di ambang pintu kelas dan meninggalkan teman-temanya yang kebingungan.

Karena insiden kemarin sore, Azura sedikit canggung untuk sekedar bicara. Ia malu. "Ini gue mau balikin jaket lo yang kemarin lo pinjemin ke gue, udah gue cuci kok. Makasih ya."

Akash menerima jaketnya yang dibungkus paper bag berwarna coklat. "Bener udah lo cuci nih?"

"Iya udah gue cuci kok coba aja lo cium."

"Yang mana yang mau dicium?"

Azura melototkan matanya pada Akash. "Ya jaket lo lah, apaan banget deh."

Akash terkekeh melihat gadis di depannya marah. Ia segera mengeluarkan jaket miliknya dan mencium aroma jaket tersebut. Azura menaikkan satu alisnya melihat reaksi cowok itu. "Lo pakein parfum bayi ke jaket gue?"

Azura terkejut. Ia lupa memakaikan parfum Bang Rakan ke jaket Akash. Pagi tadi Azura buru-buru, membuat ia kewalahan sendiri mencari parfum Bang Rakan. Akhirnya tanpa pikir panjang, Azura semprotkan asal parfumnya ke jaket milik Akash.

Sial. Azura pikir Akash tak tau parfumnya yang aroma bayi ini. Kalau sudah begini dirinya jadi malu sendiri.

"Duh maaf ya gue lupa pakein parfum buat jaket lo jadi pake parfum gue deh, tadi gue buru-buru. Kalau lo mau biar gue bawa pulang lagi terus gue-"

"Lo lucu."

Azura bungkam. Ia malu, tentu saja. Setelah ini mau ditaruh di mana wajahnya. Azura yakin sekarang wajahnya pasti memerah karena menahan malu. Menyebalkan.

"Muka lo lucu banget. Selow aja kali." ucap Akash disertai tawanya yang terdengar menyebalkan di telinga Azura.

"Tapi-"

Akash mengembalikan jaketnya ke dalam paper bag. "Udah nggak apa jarang juga jaket gue wangi bayi kan?"

"Maaf." Azura menundukkan kepalanya, ia malu dan tidak enak hati.

Akash mengacak rambut Azura sambil terkekeh. "Dasar cewek bayi."

Azura tersentak. Baru saja ingin membalas perkataan Akash, bel masuk kelas berbunyi nyaring membuat Azura menghela napas lega. "Gue-gue mau ke kelas dulu."

Tanpa menatap Akash lagi, Azura langsung bergegas pergi menuju kelasnya dan meninggalkan Akash yang masih berdiri di ambang pintu.

Akash yang melihat tingkah lakunya hanya menggelengkan kepala. Setelah punggung gadis itu menjauh, ia kembali ke dalam kelas dan menghampiri teman-temannya.

"Lo abis ngapain, Kash?" Arga mengalihkan pandangannya dari ponsel ke Akash yang baru saja duduk di bangkunya.

Akash menunjuk jaketnya yang dibungkus paper bag coklat. "Tuh cewek balikin jaket gue yang kemarin."

Bayu menaikkan sebelah alisnya. "Itu Azura, kan?"

"Siapa tadi namanya?"

"Azura. Kenapa? Lo kenal sama dia?"

"Nggak, gue nggak kenal."

Bayu menautkan alisnya heran. "Lah terus kenapa jaket lo ada di tuh cewek?"

"Nggak apa."

Akash menatap lurus ke depan. Pikirannya melayang pada gadis itu.

Azura. Nama yang cantik. Batin Akash sambil tersenyum miring.

***
[TBC]

Plis ya, jangan jadi readers silent gaes hehe
Jangan sampe lupa ya untuk voment and share cerita AKASH ke teman-teman kamu lainnya ya !!

Salam hangat, Pipid!!
Thank u and see u all <3

AkashTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang