Akash dan teman-temannya baru saja duduk menempati bangku di pojok kantin sambil bersendau gurau. Banyak siswi yang diam-diam memperhatikan kelima cowok itu. Kesempatan yang tidak boleh disia-sia kan, menurut mereka.
"Eh neng lirik Akash mulu, percuma neng nggak bakal dilirik balik." ucap Bayu memergoki siswi adek kelas mereka yang mencuri pandang ke arah Akash dengan malu-malu.
"Mending lirik abang neng." gurau Arga yang semakin membuat gadis itu malu di tempatnya.
Bayu menoyor kepala Arga. "Nggak usah ngarep lo dilirik cewek cakep. Sadar muka."
"Lo ngomong gitu kaya cakep aja, Bay. Sesama muka standar kita harus akur." ujar Arga yang disusul tawa pecah teman-temannya.
"Idih ogah gue disamain sama lo!" Bayu bergidik geli.
Akash yang mendengar ocehan teman-temannya hanya terkekeh kecil. Sampai ketika pandangan matanya tertuju pada seseorang yang hendak keluar kantin, Akash ingat orang itu.
Akash berdiri dari bangkunya yang mengundang banyak tanya dari teman-temannya.
Pandangan matanya masih tertuju ke pintu kantin. "Gue cabut duluan."
"Buru-buru amat, Kash. Kaya mau kawin lari." ujar Alwi yang kebetulan duduk di sebelah Akash.
"Lo mau kemana, Kash? Kita belum pesen makan nih." tanya Bayu sedikit teriak karena Akash yang mulai jauh.
Akash menghiraukan perkataan teman-temannya, ia masih fokus mengikuti seseorang sampai keluar kantin. Kalau tidak salah ingat koridor yang saat ini Akash lewati akan menuju ke perpusatakaan sekolah.
"Eh!" Percobaan pertama gagal.
"Woy!" Percobaan kedua masih gagal.
Percobaan ketiga ini tidak boleh gagal lagi. Dengan sekuat tenaga, Akash berteriak sekencang mungkin dan berhasil. "WOY CEWEK BAYI!"
Gadis itu berhenti dan menoleh ke Akash yang berlari kecil ke arahnya. Sampai akhirnya Akash berhenti tepat di depannya. Gadis itu-Azura menunjuk dirinya sendiri. "Gue?"
"Iya lo siapa lagi di koridor ini selain gue sama lo."
Azura mengerutkan dahinya. "Kok lo panggil gue kaya gitu?"
"Ya karena dari tadi gue udah panggil lo tapi nggak nengok juga, budeg?" Akash menaikkan sebelah alisnya, benar-benar menyebalkan untuk siapapun yang melihatnya.
"Tapi gue itu punya Nama." ujar Azura dengan menekankan kata Nama diakhir kalimatnya.
Azura kesal, cowok tadi pagi yang baru ia tahu namanya Akash itu memanggilnya dengan seenaknya. Siapa yang tidak kesal dipanggil seperti itu?
Menyebalkan.
***
[TBC]HAE !!
AKHIRNYA BISA UPDATE JUGA WKWKJangan lupa voment and share cerita AKASH ke teman-teman kamu ya :3
Salam hangat, Pipid!!
Thank u and see u all <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Akash
Teen Fiction"Berjanjilah untuk menetap, Kash. Karena kepergian bukan suatu hal yang tidak mungkin." - Azura Gallenka "Seperti senja yang hanya ditakdirkan berlabuh di langit, sama hal nya diri ini yang akan selalu menetap, Ra. Percayalah. " - Akash Damara . . ...