2. Kelas XI IPA 2

261 22 0
                                    

Sepanjang perjalanan menuju kelas, banyak sekali tatapan dan bisikan siswa siswi di koridor tertuju pada Azura. Azura risih. Tentu saja, ia tak pernah mendapatkan tatapan seperti sekarang.

"Gue masuk ke kelas duluan ya, makasih udah bantuin gue tadi."

Belum sempat Azura masuk ke dalam kelasnya, ia menoleh karena cowok tadi menahannya.

"Gue belum tau nama lo."

Azura bingung harus menjawab apa. "Nggak penting juga, gue masuk."

Azura menghela napas lega. Akhirnya ia bisa masuk ke dalam kelas setelah kejadian di kantin belakang dan tatapan-tatapan sinis banyak siswi membuat pasokan oksigennya seperti berkurang.

Beruntung kelasnya sedang kosong mapel, karena sepertinya Bu Ira telat masuk kelas.

"AZURAAA!!OMG!!" teriak heboh Amel, salah satu sahabat akrab Azura.

"Apaan sih Mel, berisik tau budeg nih kuping gue!"

Azura menutup telinganya yang terasa sakit karena teriakan heboh Amel. Bagaimana bisa Amel mempunyai suara cempreng bak toa seperti itu.

"Ya iyalah gue heboh, emang lo gatau barusan lo telat dan dianter siapa ke kelas?"

"Gatau. Emang siapa sih?"

"Seriusan lo gatau Ra, tadi siapa?" timpal Mutia, juga salah satu sahabat akrab Azura setelah Amel.

Azura menggelengkan kepalanya.

Amel memutar bola matanya malas. "Lo tuh ya makanya jangan kudet banget jadi orang, Ra. Dia itu Akash Damara anak XI IPS 5 masa lo nggak tau sih. Aneh."

Azura hanya menanggapi ucapan Amel dengan mulutnya yang membentuk Huruf O.

"Sekarang lo harus jelasin ke kita kenapa lo bisa telat terus ke kelas dianter sama Akash." pinta Mutia dan disetujui anggukan oleh Amel.

Saat Azura ingin menjawab ucapan kedua sahabatnya.

"Woy! Bu Ira otw." info Randi, selaku ketua kelas XI IPA 2.

Kelas mulai ramai semua siswa siswi duduk di tempatnya masing-masing. Azura lagi-lagi menghela napas lega karena datangnya Bu Ira, ia tidak jadi diinterogasi oleh kedua sahabatnya.

Entahlah bagaimana jadinya jika Azura diinterogasi manusia yang keponya tingkat tinggi. Bisa-bisa berbusa mulut Azura menjelaskannya.

"Selamat pagi anak-anak, maaf Ibu telat." sapa Bu Ira memasuki kelas.

"Pagi, Bu."

"Lo punya utang cerita sama gue dan Amel loh, Ra." peringatan Mutia yang menjadi teman sebangkunya itu.

Azura hanya pura-pura tidak mendengar dan mencoba kesibukan dengan membuka-buka buku mapelnya.

***
[TBC]

Maaf banget ya masih pendek. Syukur kalau kalian suka kalau ga juga gpp si ga maksa untuk suka atau lanjut baca cerita ini.
Jangan lupa untuk voment and share cerita AKASH ya hehe :3

Salam hangat, Pipid!!
Thank u and see u all <3

AkashTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang