Vote sebelum membaca dan jangan lupa comentnya. Thxu💛
[Coment jika menemukan typo]
Happy reading....
Apapun akan kulakukan untuk mendapatkanmu. Sekalipun menyingkirkan kerikil kecil yang berusaha mengahambatku.
- Stella
***
Azura menunduk. "Dulu Papah sama Om Samudra-Papahnya Varo berniat jodohin gue sama Varo. Kita sempat pacaran tapi Varo kasar dan hampir berbuat lancang sama gue."
Perkataan Azura sore tadi terus berputar di kepala Akash. Bagaimana bisa? Mengapa? Kenapa? Dan masih banyak pertanyaan lain yang terus bersarang pada otaknya.
"Argh!!"
Akash memukul keras samsak tinju yang ada di depannya. Kini sudah pukul 03.30 AM. Dirinya sedang berada di ruangan gym di rumahnya.
"Kenapa harus dia?" gumamnya pelan.
"Memangnya kenapa kalau gue?" ujar seseorang di belakangnya.
Akash menoleh mendapati Varo di belakangnya menatap dengan pandangan meremehkan.
Varo maju sampai di depan Akash. "Dia mantan gue. Bekas gue." ujarnya terkekeh sinis.
"Bangsat!"
Akash meninju wajah brengsek Varo. Gerakannya yang tiba-tiba membuat Varo tidak dapat menghindar.
Perkelahian terjadi begitu saja. Akash dan Varo saling melayangkan bogeman satu sama lain. Emosi menyelimuti keduanya. Tidak ada yang mau mengalah.
Mereka berhenti saat masing-masing sudah lelah. Varo merentangkan tangannya lebar di samping Akash. Wajah keduanya kini babak belur dengan napas yang naik turun.
"Siapapun lo di hidupnya Azura. Gue nggak peduli." ujar Akash.
Varo bangun dan segera berdiri, menatap Akash tajam. "Gua juga nggak peduli sama omongan lo." Setelah berkata demikian, ia berlalu pergi.
"Lo nyakitin dia dan gue nggak akan biarin itu untuk kedua kalinya." ujar Akash membuat langkah Varo berhenti.
"Gue punya alasan yang Azura belum dengar. Jadi, berhenti ikut campur." ujarnya tanpa menoleh.
Akash menatap kepergian Varo dengan emosi yang kembali meluap. Ia mengacak rambutnya kasar. Apapun alasan Varo, ia tidak akan membiarkan Azura jatuh ditangan cowok brengsek itu lagi.
Setelah puas meluapkan emosi, Akash baru keluar dari ruangan gym saat fajar tiba. Ia segera bersiap-siap dengan seragamnya sebab tidak mungkin menampakkan wajah babak belurnya di depan orang rumah. Akash pun yakin, Varo pasti juga sudah pergi lebih dulu darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akash
Teen Fiction"Berjanjilah untuk menetap, Kash. Karena kepergian bukan suatu hal yang tidak mungkin." - Azura Gallenka "Seperti senja yang hanya ditakdirkan berlabuh di langit, sama hal nya diri ini yang akan selalu menetap, Ra. Percayalah. " - Akash Damara . . ...