Selang beberapa hari, dengan interaksi melalui pesan singkat yang semakin intens, ia mulai lebih berani menunjukkan perasaannya. Dan, saat 28 agustus 2014, hari Kamis sepulang sekolah, ia menahanku untuk tidak segera pulang.
"aku mau memperjelas kemaren yang aku ungkapin dari sms, Kei" Azril memang telah mengungkapkan sebelumnya, di hari Rabu. Namun ia ingin mendapat jawabanku secara langsung, sehingga ia pun mengutarakannya kembali.
Didepan kelas sepuluh ips 2, saat itu angin berhembus damai dan menerpa wajah serta mengibarkan kerudungku. Waktu itu juga aku membawa beberapa buku paket yang baru saja ku beli. Ku lihat ke arah sawah, tampak hilir mudik petani mengendarai traktor untuk membajak sawah. Suasana yang terasa sempurna.
Kembali ke perasaanku, jantungku, bagaimana ini, detaknya semakin lebih cepat terasa. Bahkan, aku sama sekali tak dapat menyembunyikan rasa grogi ku itu, ku cengkeram buku yang ku genggam untuk menyembunyikan gemetarku. Bagaimana mungkin aku bisa menyembunyikannya, untuk bertemu dia saja rasanya dingin jari-jari tanganku. Dan saat ini harus berdiri bersebelahan dengannya, membahas tentang rasa.
Mungkin ini layaknya suatu hal yang berlebihan, tapi memang benar adanya.Dengan segala usaha kerasku mengatur ritme nafas, beruntung aku bisa kembali pada situasi yang lebih bersahabat.
Setelah berbincang beberapa hal, ku lemparkan kalimat sebagai tanda jawaban,
"ya, baiklah. Aku akan mencoba."Iya, aku menerimanya untuk menjadi pacarku. Di hari kamis, 28 agustus 2014, sekitar pukul 14.38 atau jam tiga sore, maaf yang ini aku lupa.
Hari semakin sore, ku lihat ibu-ibu kantin mulai membersihkan alat masak dan membereskan segala perlengkapannya. Aku harus segera pulang, dan ia menungguku sampai benar-benar menaiki angkutan yang membawaku ke tujuan.
Sejak hari itu, akan ada banyak kesan yang teruntai dari masa kehidupanku sebagai remaja, dari masa yang konon menjadi kisah hidup paling indah. Masa SMA.
KAMU SEDANG MEMBACA
usang
Short StoryAku terseret dalam, pada cerita masa lalu. Cerpen yang berdasarkan pada kisah nyata.